Nurul Huda Effendi : Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati Soluble Starch Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum, 2009.
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Jumlah penambahan massa pati soluble starch K
ad ar
ab u
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kadar abu pada masing- masing nata de coco dengan adanya penambahan pati soluble starch, tapi terjadi
penurunan kadar abu pada nata de coco dengan penambahan pati soluble starch 2,0. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan fisik dan kimia dari nata de
coco tersebut. Pada penelitian sebelumnya, diketahui bahwa kadar abu juga dipengaruhi oleh kadar airnya yang dikerjakan terlebih dahulu., dan oleh ketebalan
nata yang dihasilkan, sehingga semakin tebal nata yang dihasilkan maka semakin tinggi kadar abu yang diperoleh.
Kadar abu paling tinggi diperoleh dari nata de coco dengan penambahan pati soluble starch 3,0 yaitu sebesar 1,44 dan kadar abu paling rendah diperoleh dari
nata de coco tanpa penambahan pati soluble starch yaitu sebesar 0,19.
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengukuran Kadar Abu Pada Pembuatan Nata de Coco
dengan Variasi Jumlah Penambahan Pati Soluble Starch
4.4.4 Pengaruh Variasi Penambahan Massa Pati Soluble Starch Terhadap Kadar Serat Nata de Coco
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kadar serat yang tinggi diperoleh dari nata de coco dengan penambahan pati soluble starch 2,5 yaitu sebesar 8,84 dan kadar
serat paling rendah diperoleh dari nata de coco dengan penambahan pati soluble starch 1,5 yaitu sebesar 5,27. Menurut badan penelitian pusat di LIPI Bogor dan
Nurul Huda Effendi : Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati Soluble Starch Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum, 2009.
Badan POM BPOM menyatakan bahwa pada umumnya kandungan serat yang paling maksimum dalam 100 gram nata adalah 4,5 . Namun dalam penelitian ini
jumlah kadar serat yang diperoleh lebih dari 4,5. Hal ini dapat saja terjadi akibat adanya pengaruh pemanasan, penambahan bahan kimia ataupun suhu dan lainnya.
Sehingga terjadi perbedaan yang nyata pada masing-masing nata yang dihasilkan terhadap kadar seratnya.
Gambar 4.4 Grafik Hasil Pengukuran Kadar Serat Pada Pembuatan Nata de Coco
dengan Variasi Jumlah Penambahan Pati Soluble Starch
4.4.5 Pengaruh Variasi Penambahan Massa Pati Soluble Starch Terhadap Uji Organoleptis Tekstur, Bau, Warna dan Rasa Nata de Coco
Uji organoleptik terhadap tekstur, bau, warna dan rasa nata de coco dilakukan oleh panelis. Berdasarkan lampiran 5 dapat dilihat bahwa nata de coco dengan penambahan
pati soluble starch 2,5 lebih disukai oleh para panelis karena mempunyai tekstur dan rasa yang paling baik, hal ini dikarenakan tekstur dan rasa nata ditentukan oleh
kadar seratnya. Semakin tinggi kadar serat maka tekstur dan rasa nata akan semakin baik. Sedangkan untuk uji bau dan warna, berdasarkan banyak penelitian yang telah
dilakukan, walaupun mempunyai nilai yang berbeda berdasarkan penilaian para panelis namun hampir memiliki warna dan bau yang sama, hal ini disebabkan karena
penambahan pati soluble starch tidak mempengaruhi warna dan bau nata.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
Jumlah penambahan massa pati soluble starch K
ad ar
ser at
Nurul Huda Effendi : Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati Soluble Starch Pada Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum, 2009.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan