Prosedur Kerja Objek Penelitian Instrumen Penelitian Defenisi Operasional

streptococcus, dan jenis enterokokus diantaranya enterobakter dan escherichia Santoso, 2010. Selain bahaya mikrobiologis, bahaya kimia seringkali ditemukan pada produk tahu akibat penambahan bahan pengawet seperti fomalin karena sifat tahu yang tidak tahan lama. Disimpan pada kondisi biasa suhu ruang tahu hanya tahan 1-2 hari saja. Formalin merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat Edi Afrianto, 2008.

2.5 Prosedur Kerja

Gambar berikut adalah prosedur kerja identifikasi titik kritis pada proses produksi tahu. Gambar 2.3 Prosedur Kerja Penggunaan air yang tercemar Bahaya kimia bahaya fisik Proses Pembuatan Tahu - Penggunaan formalin – Penggunaan bahan pengumpal - Logam berat -peralatan yang tidak bersih -cemaran dari lingkungan - cemaran dari bahan baku Bahaya mikrobiologi s Universitas Sumatera Utara Dari skema di atas dapat dijelaskan bahwa pada proses pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang akan ditemukan titik kritis yang bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan seperti ditemukannya bahaya kimia akibat penggunaan bahan tambahan pangan yang dilarang. Bahaya mikrobiologis kemungkinan dari air tercemar yang digunakan selama proses pembuatan tahu. Bahaya fisik diakibatkan peralatan yang digunakan tidak bersih, juga adanya cemaran dari lingkungan dan cemaran dari bahan baku yaitu kedelai. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian survei ini bersifat deskriptif yaitu mengetahui gambaran proses pembuatan tahu dan hasil analisis bahaya fisik, bahaya kimia dan bahaya biologis pada Tahu Cina dan Tahu Sumedang yang di produksi di industri rumah tangga di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua industri rumah tangga yang memproduksi Tahu Cina dan yang memproduksi Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. Di Kelurahan Sari Rejo sendiri terdapat beberapa industri rumah tangga pembuatan tahu baik yang masih menggunakan peralatan sederhana maupun yang sudah menggunakan teknologi mesin. Alasan pemilihan lokasi ini karena kedua industri rumah tangga inilah yang sudah menggunakan teknologi mesin dan wilayah pemasaran produknya yang sudah luas dibandingkan industri rumah tangga lain yang ada di Kelurahan Sari Rejo. Sampel dari lokasi penelitian kemudian dibawa ke laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan BARISTAND untuk diperiksa bahaya mikrobiologis dan kimianya. Untuk pemeriksaan bahaya fisik dilakukan di laboratorium Gizi FKM USU. Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Oktober-November 2014.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah Tahu Cina dan Tahu Sumedang yang diproduksi di Kelurahan Sari Rejo. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Untuk mengetahui di tahap mana saja akan ditemukan titik kritis maka pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan dokumentasi proses pembuatan Tahu Cina dan proses pembuatan Tahu Sumedang. Pada setiap tahapan proses pembuatan tahu akan digunakan form pohon keputusan decision tree. Sampel untuk pemeriksaan bahaya mikrobiologis, bahaya kimia dan bahaya fisik yaitu beberapa potongan tahu yang diambil dari satu baki pencetakan. Untuk pengambilan sampel perlu disiapkan alat seperti termos, plastik putih, botol air mineral, sarung tangan, dan alkohol 96. Proses pengambilan sampel dilakukan secara hati-hati untuk mencegah adanya kontaminasi dari peneliti maupun dari lingkungan. Prosedur pengambilan sampel untuk air pencucian dan perendaman kedelai adalah sebagai berikut: 1 Siapkan termos yang sudah disterilkan dengan membilasnya menggunakan alkohol. 2 Siapkan dua buah botol yang sudah diberi tanda untuk wadah pengambilan air pencucian dan perendaman kedelai, bilas kedua botol dengan alkohol. Universitas Sumatera Utara 3 Gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol 4 Masukkan botol ke dalam drum pencucian kedelai. Setelah sampel kira-kira sudah cukup botol kemudian ditutup 5 Semprotkan udara sekitar dengan alkohol lalu masukkan sampel ke dalam termos 6 Untuk pengambilan air perendaman, masukkan botol ke dalam drum perendaman kedelai. Setelah sampel kira-kira sudah cukup botol kemudian ditutup 7 Semprotkan udara sekitar dengan alkohol lalu masukkan sampel ke dalam termos 8 Tutup termos dengan rapat lalu diikat dengan lakban 9 Sampel dibawa ke laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan BARISTAND untuk diperiksa bahaya mikrobiologis dan kimianya Pengambilan sampel tahu dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1 Ambil plastik putih, bilas dengan alkohol 2 Gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol 3 Ambil beberapa potongan tahu lalu masukkan ke dalam plastik 4 Semprotkan udara sekitar dengan alkohol lalu masukkan sampel ke dalam termos 5 Tutup termos dengan rapat lalu diikat dengan lakban 6 Sampel dibawa ke laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan BARISTAND untuk diperiksa bahaya mikrobiologis dan kimianya Universitas Sumatera Utara Untuk pemeriksaan bahaya fisik, prosedur kerjanya sebagai berikut: 1 Dengan menggunakan sarung tangan steril, ambil beberapa potongan tahu dari baki pencetakan yang sama untuk sampel mikrobiologis dan kimia. Masukkan ke dalam plastik putih yang sudah disterilkan dengan alkohol 2 Tahu kemudian dibawa ke laboratorium Gizi FKM USU 3 Tahu digerus diatas gelas objek secara perlahan dengan menggunakan spatula 4 Isi gelas beaker dengan air secukupnya lalu masukkan tahu yang sudah digerus 5 Amati apakah ada cemaran, baik yang mengapung seperti serpihan kayu maupun cemaran yang tenggelam mis. butiran pasir

3.4.2 Data Sekunder

Meliputi gambaran umum wilayah Kelurahan Sari Rejo dan informasi yang relevan dengan penelitian ini.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menggunakan form identifikasi bahaya dan form pohon keputusan decision tree titik kritis.

3.6 Defenisi Operasional

1. Analisis bahaya adalah proses pengumpulan dan penilaian informasi mengenai bahaya yang berdampak pada keamanan pangan dalam proses pembuatan tahu. 2. Identifikasi titik kritis adalah penentuan suatu titik atau tahap yang dianggap rawan dan harus dikendalikan dengan melihat secara langsung proses pembuatan tahu dengan menggunakan form pohon keputusan decision tree. Universitas Sumatera Utara 3. Tahu Cina adalah tahu yang diperoleh dari Industri Rumah Tangga pembuatan tahu di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. 4. Tahu Sumedang adalah tahu yang diperoleh dari Industri Rumah Tangga pembuatan tahu di Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia. 5. Bahaya fisik adalah adanya benda asing seperti pasir, kerikil, potongan kayu, rambut, atau cemaran lainnya yang ditemukan pada produk tahu. 6. Formalin adalah bahan tambahan kimia yang berfungsi sebagai desinfektan dan pengawet mayat. 7. Mikroba adalah mikroorganisme atau organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. 8. Logam berat adalah adanya kandungan timbal, tembaga, dan arsen pada produk tahu yang yang berasal dari bahan maupun peralatan yang digunakan pada proses pembuatan tahu. 3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Penentuan Adanya Formalin dengan Metode Destilasi a. Peralatan Berikut ini adalah peralatan yang digunakan untuk uji formalin: 1 Neraca analitik 2 Erlenmeyer 3 Seperangkat alat destilasi 4 Tabung reaksi 5 Penangas air Universitas Sumatera Utara

b. Bahan

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

9 41 129

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 13

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 2

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 1 7

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 23

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Chapter III VI

1 4 47

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 3 3

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 12

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 2