Hotni Sari Dewi Siregar : Kebiasaan Ibu Dalam Melakukan Perawatan Nifas Di Nagori Raya Huluan, 2008. USU Repository © 2009
5.2.2.2 Perawatan Payudara
Setelah melahirkan ibu sudah dapat menyusui bayinya tapi tidak langsung, karena setelah bayi dilahirkan harus dibersihkan dahulu, setelah bersih maka ibu
sudah bisa menyusui bayinya, sementara menurut literatur peneliti setelah bayi keluar ibu langsung menyusui bayinya. Untuk membersihkan payudara responden
menggunakan air sabun, sementara sabun ini dapat menyebabkan puting susu kering dan lecet, maka gunakan air hangat kemudian lap dengan handuk yang
lembut. Untuk meningkatkan produksi ASI semua ibu mengkonsumsi daun Bangun-bangun Coleus Ambonicus .
Menurut Dr Boorsma 1987 dalam penelitian Sentosa 2005, menyatakan bahwa dalam daun Bangun-bangun ini mengandung minyak Atsiri pada daun
segar mengandung 0,043, pada daun kering 0,2. Minyak Atsiri pada daun Bangun-bangun berdaya sebagai antiseptik dan mempunyai aktifitas yang tinggi
untuk melawan infeksi. Hastuti, supadmi 2000, menyatakan bahwa dalam daun Bangun-bangun terdapat berbagai macam vitamin,diantaranya, Vit C, B
1
, B
12,
Betakaroten, Niasin, Oksalat, Asam lemak, yang sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui, dan infus ekstrak pada daun tersebut dapat meningkatkan volume air
susu ibu pada masa laktasi.
5.2.2.3 Pemulihan Kesehatan
Setelah melahirkan ibu selalu mengkonsumsi makanan bergizi seperti sup ikan, sayur-sayuran untuk memulihkan tenaga setelah proses melahirkan yang
meletihkan dan untuk memperlancar produksi ASI. Makanan yang dikonsumsi berupa, daun bangun-bangun, tinuktuk, tuak yang menurut mereka dapat
bermanfaat untuk, mengeluarkan darah kotor, dan menghangatkan tubuh ibu.
Hotni Sari Dewi Siregar : Kebiasaan Ibu Dalam Melakukan Perawatan Nifas Di Nagori Raya Huluan, 2008. USU Repository © 2009
Tuak adalah minuman yang berasal dari air nira dicampur dengan kulit raru yang difermentasikan, tuak mengandung kadar alkohol 3-5, tuak biasa diminum bagi
para ibu nifas di daerah batak yang menurut mereka bermanfaat untuk penambah darah, menghangatkan tubuh, serta memperlancar pengeluaran ASI, Robin,
2008. Sementara jika ditinjau dari segi kesehatan alkohol tidak baik untuk dikonsumsi, karena jika zat tersebut diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah
dan tersebar kejaringan tubuh yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada dalam tubuh, dan jika dikonsumsi berlebihan alkohol dapat
menimbulkan gangguan mental organik GMO, yaitu gangguan dalam berpikir, merasakan, berperilaku. Bagi ibu menyusui alkohol dapat menghambat produksi
hormon Oksitosin, sehingga mengurangi pengeluaran ASI, dan alkohol memberikan aroma yang tajam pada ASI, kemungkinan besar bayi menolak untuk
menyusui. Erabaru. 2008. Swasono 1997 mengatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki kepercayaan mengenai berbagai makanan dan ramuan obat-
obatan yang ditujukan bagi perawatan ibu melahirkan. Bahan-bahan ramuan itu digunakan untuk berbagai tujuan antara lain untuk mengembalikan tenaga,
memperkuat tubuh ibu, mengembalikan tubuh ibu menjadi seperti sebelum hamil, Pantangan makanan tidak terlalu dianjurkan untuk ibu nifas di Nagori Raya
Huluan tetapi ada juga responden yang mematuhi pantangan makanan seperti makan sayur nangka, nenas, durian, cabai. Makanan ini dipercaya mengandung
unsur panas. Makanan yang dilarang untuk dikonsumsi para ibu tidak terlalu mengkhawatirkan bagi kesehatan, karena makanan tersebut tidak dianjurkan untuk
dikonsumsi para ibu nifas,
Hotni Sari Dewi Siregar : Kebiasaan Ibu Dalam Melakukan Perawatan Nifas Di Nagori Raya Huluan, 2008. USU Repository © 2009
5.2.2.4 Seksualitas dan penggunaan alat kontrasepsi