Yahya Teofilus Purba : Kejahatan Perdagangan Wanita Dihubungkan Dengan Pelanggaran Hak Azasi Manusia, 2007.
USU Repository © 2009
anak laki -laki yang diperdagangkan. Seperti diketahui, dalam KUHP tidak ada satu ketentuan pun yang secara tegas memberikan batasan usia belum
dewasa ataupun usia dewasa. Dalam pasal -pasal yang mengatur tentang korbannya harus dibawah umur, tetapi ada pula pasal tersebut.
Pasal yang secara khusus menyebutkan usia 12 tahun, 15 tahun, 17 tahun. Dengan demikian tidak ada patokan yang jelas untuk unsur ini. Apabilkita
berpegang pad ausia ewasa menurut BW maka belum berusia 21 tahun atau belum menikahlah yang menjadi batas untuk menentukan bahwa orang
tersebut beum dewasa. Akan tetai bila kita mengikuti UU Perkawinan UU No. 1 tahun 1974, maka batas usia belum dewasa adalah belum mencapai
umru 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawian
27
2. Pasal 301 KUHP
. Mengenai hal ini tentunya harus ada satu ketentuan yang tegas tentang batasan usia krena
ketentuan yang ada menentukan batasan yang berbeda-beda sesuai dengan hal yang akan diatur dan tujuan yang ingin dicapai.
Pasal ini melarang dan mengancam pidana paling lama 4 tahun penjara, seseorang yang menyerangka atau membiarkan tinggal pada orang lain,
seorang anak yang umurnya di bawah 12 tahun yang di bawah kuasanya yang sah, sedang diketahuinya anak itu akan dipakai untuk atau akan dibawa waktu
mengemis atau dipakai untuk menjalankan perbaan kepandaian yang berbahaya atau pekerjaan yang berbahaya atau pekerjaan yang merusakkan
kesehatan. Pasal ini khusus bagi perbuatan yang korbannya adalah anak -anak
27
Lihat pasal 47 UUNo. 11974, yang mengatakan bahwa anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya
selama mereka tidk dicabut dari kekuasaannya
Yahya Teofilus Purba : Kejahatan Perdagangan Wanita Dihubungkan Dengan Pelanggaran Hak Azasi Manusia, 2007.
USU Repository © 2009
di bawah 12 tahun, dengan pelakunya adalah orang yang mempunyai kuasa yang sah atas anak tersebut, misalnya orang tua,wali. Bila kita hubungkan
dengan Pasal 297 KUHP, maka pasal ini subyeknya terbatas pada orang yang punya kuasa yang sah terhadap anak tersebut; batasan usia korban kebih jelas
yaitu di bawah 12 tahun; dan tujuan pemindahan penguasaan si anak lebih luas, tidak semata -mata untuk prostitusi. Unsur -unsur pasal 301 KUHP:
1. Ada hubungan darah atau kuasa yang sayah
2. Melakukan pekerjaan yang berbahaya
3. Pekerjaan yang merusak kesehatan
3. Pasal 324 KUHP: Melarang perdagangan budak belian, dengan sanksi pidana
penjara selama-lamanya 12 tahun. Menurut R. Soesilo, perbudakan di Indonesia secara hukum sudah dihapus
sejak 1 Januari 1860 berdasarkan Pasla 169 indische Staatsregeling. Meskpiun yang menjadi objek dari larangan dalam pasal 324 sudah dihapus
secara hukum, tetapi ini belum dicabut. Hal ini dapa dimengerti karena dalam kenyataannya praktik perdagangan budak terus berlangsung, baik pada jaman
penjajagan maupun dalam alam kemerdekaan. Kata perdagangan dalam pasal ini tidak harus ditafsirkan membeli dan kemudian menjualnya kembali.
Perbuatan membeli saja atau menjual saja sudah masuk dalam lingkup ketentuan pasal ni. Disamping itu juga dalam pasal ini ada unsur keterlibatan
pelaku tidak harus diartikan sebagai terjadinya penyertaan yang diatur dalam Bab V dan Buku I KUHP, yang bentuknya dapat berupa menyuruh,
menggerakkan, turut melakukan ataupun membantu melakukan. Bagi mereka
Yahya Teofilus Purba : Kejahatan Perdagangan Wanita Dihubungkan Dengan Pelanggaran Hak Azasi Manusia, 2007.
USU Repository © 2009
peserta itu berari diancam pidana yang sama dengan pelaku
28
4. Pasal 325 KUHP : Melarang nahkoda menggunakan kapalnya untuk