Yahya Teofilus Purba : Kejahatan Perdagangan Wanita Dihubungkan Dengan Pelanggaran Hak Azasi Manusia, 2007.
USU Repository © 2009
suplemen untuk Konvensi PBB Melawan KejahatanTransnasional Terorganisasi Protokol Perdagangan Manusia Palermo2000.
j. Konvensi ILO tentang Larangan dan Tindakan segera untuk pengha[usan
bentuk -bentuk Pekerjaan Terburuk unuk anak. Indonesia tea meratifikasi Konvensi ini menjadi UU RI. 1 Tahun 2000.
b. Ketentuan Nasional
1. Kitab Undang -undang Hukum Pidana KUHP
Perdaganagn wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun Pasal 297.
2. UU RI No. 39 Tahun Tentang Hak Asasi Manusia
Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi dan pelecehan seksual, penculikan, perdagangan anak, serta
dari berbagai bentuk penyalgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya Pasal 65
3. UU RI No. 236 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Setiap orang yang memperdagangkan, menjual atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama
15 lima belas tahun dan paling singkat 3 tiga tahun dan denda paling sedikit Rp.60.000.000,- Enam puluh juta rupiah Pasal 83.
4. UU RI No. 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi KOnvensi Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. 5.
UU RI No. 21 tentang Pemenerantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Yahya Teofilus Purba : Kejahatan Perdagangan Wanita Dihubungkan Dengan Pelanggaran Hak Azasi Manusia, 2007.
USU Repository © 2009
Negara -negara peserta wajib melakukan langkah tindak yang tepat, termasuk pembuatan peraturan perundang -undangan, untuk memberantas
segala bentuk perdagangan wanita dan eksploitasi pelacuran. Pasal 6 Dari ketentuan hukum nasional yang ada substansi hukum, legal,
substance, dapatlah dilihat bahwa ketentan tersebut belum menangkap kompleksitas persoalan trafficking. Oleh karena itu dibutuhkansebuah sistem
hukumyang secara khusus mampu menawab persoalan trafficking. Saat ini diakui bahwa Protocol to prevent, Suppress and Punish
Trafficking in Persons, Especially Womrn and Children, Supplementing to the United Nations Convention Against Transnational Porganized Crime
Protokol untuk Mencegah dan Menghukum Perdagangan Manusia, terutama Perempuan dan Anak sebagai tambahan atas Konvensi PBB Melawan
Kejahatan Terorganisir Transnasional, tahun 2000, kemudian biasa disebut Palermo Protocol, telah memberikan suatu defenisi yang cukup lengkap,
terutama dengan menggunakan penekanan dari aspek hak asasi perempuan dan hak asasi anak …especially women dan children….
Sejalan dengan itu, PBB telah mereplemendasikan prinsip-prinsip HAM dan perdagangan manusia, antara lain :
52
1. Keunggulan HAM