Subekti, Op.Cit. hal. 112

Debby Amalia : Perjanjian Layanan Kesehatan Antara PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Riau Dan Aceh Dengan Rumah Sakit Gleni, 2008. USU Repository © 2009 Menurut KUH Perdata, macam-macam barang ada tiga macam penyerahannya secara yuridis atas barang yang dipersewakan yaitu: 1. Untuk barang yang bergerak 2. Untuk barang yang tidak bergerak 3. Untuk piutang atas nama Ad. 1. Untuk barang bergerak Untuk barang bergerak cukup dengan penyerahan barang itu. Pasal 612 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Penyerahan benda bergerak, terkecuali yang tidak bertubuh dilakukan dengan penyerahan nyata akan kebendaan itu oleh atau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci-kunci dari bangunan dalam mana kebendaan itu berada. Penyerahan tak perlu dilakukan apabila kebendaan yang harus diserahkan dengan alasan hak lain, telah dikuasai oleh orang yang hendak menerimanya. Hasil penyaringan terhadap pendapat dari Subekti adalah : “Kemungkinan hanya penyerahan kunci saja kalau barang yang disewa berada dalam suatu gudang dan penyerahan cukup dilakukan dengan suatu pernyataan saja.” 13 13

R. Subekti, Op.Cit. hal. 112

Cara ini dikenal dengan nama “Traditio Brevimanu“ yang berarti penyerahan dengan tangan pendek. Debby Amalia : Perjanjian Layanan Kesehatan Antara PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Riau Dan Aceh Dengan Rumah Sakit Gleni, 2008. USU Repository © 2009 Ad. 2. Untuk Barang Tidak Bergerak Untuk barang tidak bergerak dengan peraturan yang dinamakan dengan perbuatan yang dinamakan balik nama over serijving dimuka pegawai kadaster yang juga dinamakan pegawai balik nama atau pegawai penyimpan hipotik, yaitu menurut pasal 616 KUH Perdata, dihubungkan dengan Pasal 620 KUH Perdata. Menurut Pasal-pasal 616 KUH Perdata “penyerahan atau penunjukkan akan kebendaan tak bergerak dilakukan dengan pengumuman akan akta yang bersangkutan dengan cara yang seperti ditentukan dalam pasal 620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.” Pasal 620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan: Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan termuat dalam tiga pasal yang lalu, pengumuman termasuk di atas dilakukan dengan memindahkan sebuah salinan otentik yang lengkap dari akta otentik atau keputusan yang bersangkutan ke kantor penyimpan hypotik yang mana dalam lingkungannya barang-barang yang tak bergerak yang berada dan dengan membukukannya dalam register. Bersama-sama dengan pemindahan tersebut, pihak yang berkepentingan harus menyampaikan tugas kepada penyimpan hipotik sebuah salinan otentik yang kedua atau sebuah ketikan dari akta keputusan itu, agar menyimpan mencatat di dalamnya hari pemindahan beserta bagian dari nomor diri register yang bersangkutan. Ad.3. Barang Piutang atas Nama atau Tidak Bertubuh Debby Amalia : Perjanjian Layanan Kesehatan Antara PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Riau Dan Aceh Dengan Rumah Sakit Gleni, 2008. USU Repository © 2009 Barang tidak bertubuh dengan perbuatan yang dinamakan “cassie” sebagaimana diatur dalam Pasal 613 KUH Perdata yang berbunyi : “Penyerahan akan piutang-piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya dilakukan dengan membuat sebuah akta autentik atau di bawah tangan, dengan mana hak- hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang-orang lain.” Penyerahan yang demikian bagi si berhutang tiada akibatnya melainkan setelah penyerahan itu diberitahukan kepadanya secara tertulis, disetujui, dan diakuinya. Penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bawa dilakukan dengan penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosemen.

B. Subjek dan Objek Perjanjian