Kaolin Al Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi

Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009. USU Repository © 2009 permulaan pembakaran sehingga terhindar dari letusan-letusan uap dan retak- retak. 3. Sifat Menggelas Tanah liat mengandung mineral-mineral lain yang dapat bertindak sebagai bahan pembentuk bahan gelas saat dibakar. Tanah liat harus menjadi padat, keras dan kuat menggelas pada suhu yang diperlukan untuk pembuatan keramik. Yang dinamakan penggelasan sebenarnya adalah suatu proses pencairan dalam mana bagian-bagian tertentu dari tanah liat mulai mencair menjadi gelas. Jika waktu dan suhu pembakaran bertambah, maka bagian-bagian yang mencair tadi sedikit demi sedikit melarutkan sisa komposisi tanah liat itu. 4. Sifat Pada Pembakaran Tanah liat mengandung senyawa-senyawa besi yang memberikan warna merah setelah dibakar. Misalnya: a. Kaolin dengan kandungan oksida besi sebanyak 0,5 memberi hasil bakar dengan warna yang sangat putih. b. Kaolin endapan dengan kandungan besinya sebanyak 0,7 akan berwarna sedikit krem setelah dibakar.

2.2 Kaolin Al

2 O 3 2SiO 2 2H 2 O Kaolin berasal dari bahasa Cina yaitu Kaoling dan disebut juga China Clay. Kaolin merupakan jenis tanah liat primer yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan keramik putih, dan mengandung mineral kaolinit Al 2 Si 2 O 5 OH 4 sebagai bagian yang terbesar. Dalam lempung alam, mineral-mineral ini terbentuk secara sendiri-sendiri atau bersama. Dilihat dari sifat dan keadaan bahan, kaolin berwarna putih karena kandungan besinya sangat rendah, tidak plastis, berbutir kasar, berat jenis 2,60-2,63 gcm 3 , titik lebur1850 C, daya hantar panas dan listrik yang rendah. Kaolin juga mempunyai tingkat keplastisan yang rendah sehingga taraf penyusutan dan kekuatan keringnya pun lebih rendah dan sangat tahan api. Oleh karena itu kaolin tidak dapat dipakai Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009. USU Repository © 2009 begitu saja untuk membuat barang-barang keramik, melainkan harus dicampur dahulu dengan bahan lain.. Cadangan Kaolin di Indonesia diperkirakan sebesar 57.510.000 ton. Cadangan tersebut mempunyai mutu yang cukup baik sebagai bahan keramik dan untuk pengisi misalnya dalam industri kertas, sedang untuk keperluan industri yang lain perlu adanya penelitian lebih lanjut Hasil Analisa Komposisi Kimia Basa Kaolin dengan menggunakan AAS Atomic Absorption Spectrometer dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini: Tabel 2.1 Komposisi Kimia Basa Kaolin No Komponen berat 1 SiO 2 71,20 2 Al 2 O 3 13,36 3 Fe 2 O 3 2,00 4 TiO 2 0,26 5 CaO 0,15 6 MgO 3,55 7 K 2 O 0,27 8 Na 2 O 0,51 9 LOI 8,70 Sumber: LIPI Kaolin banyak dipakai dalam berbagai industri, baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan pembantu. Hal ini karena adanya sifat-sifat kaolin seperti kehalusan, kekuatan, warna, daya hantar listrik dan panas yang rendah, dan lain-lain..Dalam industri, kaolin dapat berfungsi sebagai pelapis coater, pengisi filler, barang-barang tahan api dan isolator. Penggunaan kaolin yang utama adalah Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009.