LATAR BELAKANG Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi

Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Keramik adalah merupakan bahan anorganik dan metalik yang merupakan campuran antara metal dan nonmetal yang terikat secara ionik dan kovalen yang susunannya sangat bervariasi, mulai dari senyawa yang sangat sederhana. sampai beberapa fasa kompleks. Umumnya bahan pembuatan keramik banyak tersedia pada kerak bumi, misalnya SiO 2 , Al 2 O 3, CaO, MgO, Na 2 O, dan masih banyak yang lainnya. Keramik mempunyai sifat-sifat yang baik seperti kuat, keras, stabil pada suhu tinggi, dan tidak korosif sehingga cocok digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Sekarang, seiring dengan berkembangnya teknologi keramik, keramik tidak hanya dapat dibuat secara tradisional menggunakan tanah liat tetapi telah dapat dibuat dan dibentuk dengan bermacam-macam cara yang disesuaikan dengan penggunaannya. Berbagai jenis keramik termasuk semen, bata untuk bangunan, bata tahan api dan gelas telah dipergunakan sejak lama sebagai bahan konstruksi bangunan. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu komoditi andalan yang diharapkan mampu menunjang perekonomian Indonesia, apalagi bahan bakunya banyak tersedia dan didukung dengan jumlah tenaga kerja yang terus bertambah. Selain menghasilkan produk yang dapat digunakan oleh manusia, kegiatan produksi industri pulp ini juga menghasilkan produk lain yang belum begitu banyak dimanfaatkan yaitu limbah, baik limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009. USU Repository © 2009 Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan masyarakat di lingkungan pabrik maupun kawasan sekitarnya. sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut. Menurut data di lapangan jumlah limbah padat pulp di PT. TPL Porsea cukup besar yaitu mencapai hampir 7 ton perharinya, berupa grits, dregs, dan biosludge sehingga timbul suatu pemikiran bagaimana caranya memanfaatkan limbah ini menjadi material baru yang berguna dan bernilai positif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Limbah padat pulp grits dan dregs diharapkan dapat menjadi material pengisi keramik, dimana telah diketahui dari analisis senyawa kimia bahwa Grits dan dregs mengandung senyawa – senyawa kimia penyusun keramik, seperti SiO 2 dan Al 2 O 3 . Berdasarkan penjelasan diatas, penulis melakukan penelitian tentang pemanfaatan limbah padat pulp Grits dan Dregs dengan menambahkan bahan kaolin sebagai pengikat butirannya untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan keramik konstruksi Fani Besprina Harefa : Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits Dan Dregs Dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, 2009. USU Repository © 2009

1.2 BATASAN MASALAH