BAB IV AKIBAT HUKUM DARI PENUGASAN PENGAJAR
PENDIDIKAN KEPOLISIAN
A. Hak dan Kewajiban Personal POLRI Menjadi Pengajar Pendidikan
Kepolisian
Kepala Pusat Pendidikan Binmas dijabat oleh seorang Perwira dengan pangkat Komisaris Besar Polisi, adalah unsur pembantu dan pelaksana
Kalemdikpol yang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
54
1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan program yang telah ditentukan;
2. Penyusunan, penyiapan dan pelaksanaan operasional pendidikan dan pelatihan termasuk penyiapan pengajaran dan pelatihan sesuai ketentuan;
3. Pemeliharaan dan pengembangan kemampuan Personel dan materiil guna mempertinggi dan meningkatkan operasional organisasi;
4. Penyiapan AlinsAlongins, fasilitas pendidikan dan pelatihan sarana penunjang lainnya dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
5. Memelihara dan mengawasi agar segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran sesuai dengan program yang
telah ditentukan secara berhasil guna dan berdaya guna; 6. Memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya;
7. Penyelenggaraan pelayanan yang meliputi urusan tata usaha, urusan dalam dan keuangan dilingkungan Pusdik Binmas;
8. Penyelenggaraan pembinaan disiplin serta tata tertib dan kesadaran hukum dilingkungan Pusdik Binmas;
9.
Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan badan-badan di dalam dan di luar untuk kepentingan tugasnya sesuai dengan lingkup kewenangan;
10. Pengajuan pertimbangan dan saran kepada Kalemdikpol mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugas dan lingkup kewenangannya.
54
Peraturan kepala pusat pendidikan binmas Nomor 1 tahun 2012 Tentang Susunan organisasi dan tata cara kerja sotk Pusat pendidikan binmas lemdikpol, Pasal 6
50
Kapusdik Binmas dalam melaksanakan hak dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kalemdikpol.Wakil Kepala Pusat Pendidikan Binmas,
dijabat oleh seorang Perwira dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi, adalah unsur pimpinan dimana kedudukannya berada satu kotak dengan Kapusdik
Binmas yang mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
55
1. Membantu Kapusdik Binmas dalam Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan program yang telah ditentukan;
2. Membantu Kapusdik Binmas dalam Penyusunan, penyiapan dan pelaksanaan operasional pendidikan dan pelatihan termasuk penyiapan
pengajaran dan pelatihan sesuai ketentuan; 3. Membantu Kapusdik Binmas dalam Pemeliharaan dan pengembangan
kemampuan Personel dan materiil guna mempertinggi dan meningkatkan operasional organisasi;
4. Memelihara, mengawasi pekerjaan, dan kegiatan dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran sesuai dengan program yang telah ditentukan secara
berhasil guna dan berdaya guna; 5. Memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya;
6. Penyelenggaraan pelayanan yang meliputi urusan tata usaha, urusan dalam dilingkungan Pusdik Binmas;
7. Penyelenggaraan pembinaan disiplin serta tata tertib dan kesadaran hukum dilingkungan Pusdik Binmas;
8. Pengajuan pertimbangan dan saran kepada Kapusdik Binmas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugas dan lingkup kewenangannya;
9. Mewakili Kapusdik Binmas apabila berhalangan melaksanakan hak dan kewajibannya;
10. Wakapusdik Binmas dalam melaksanakan hak dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kapusdik Binmas.
Kewajiban dan Hak sebagai pendidik dan tenaga kependidikan a. Kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan menurut UU Sisdiknas Pasal 40
ayat 2 memperoleh: 1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan diologis;
55
Ibid
2. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
3. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
b. Hak pendidik dan tenaga kependidikan menurut UU Sisdiknas Pasal 40 ayat 1 memperoleh:
1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan social yang pantas dan memadai; 2. Memperoleh penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja;
3. Memperoleh pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas;
4. Mendapat Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual; dan
5. Kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
Pasal ini sangat jelas menyebutkan peran tenaga kependidikan sebagai subjek yang harus mampu mencerdaskan pendidik dengan cara yang
menyenangkan dan tetap memperhatikan kondisi psikologi pendidik tanpa adanya interpensi dan oprasi. Tenaga kependidikan tidak seharusnya bertugas sebagai
penstransper ilmu kepada pendidiknya.Hubungan keduanya harus merupakan hubungan yang diologis dan setara agar ilmu pengetahuan dapat berkembang
berdasarkan upaya dari kedua subjek tersebut.Tenaga kependidikan sebagai tenaga pendidik juga harus pandai menciptakan suasana pendidikan yang
menyenangkan dan dinamis dengan selalu memperbaharui model pengajaran agar pendidik tidak bosan, agar setiap berjalannya proses pendidikan menjadi proses
yang bermakna bagi pendidik untuk menuju hasil yang baik . Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sisdiknas menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pasal 4 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyatakan bahwa:
a Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. b Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multi makna. c Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. d Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
e Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
f Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan.
Bahwa pendidikan kedinasan Polri perlu menyelenggarakan pendidikan yang bersifat profesi maupun manajerial. Pendidikan yang bersifat profesi dapat
dipilah-pilah menjadi profesi umum, yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan umum Kepolisian. sedangkan profesi khusus mengajarkan pengetahuan dan keterampilan spesifik, yang sangat khusus di lingkungan Polri.
Kewajiban dan hak pendidik menurut UU No.14 Tahun 2005 a. Kewajiban pendidik
Pasal 20 UU ini mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pendidikberkewajiban :
1. Melaksanakan pembelajaran, 2. Mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara 3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik pendidik serta nilai-nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan bangsa. b. Hak pendidik
Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan pendidikberhak :
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
2. Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Memperoleh perlindungan dan melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi. 5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang keprofesionalan. 6. Memberi kebebasan dan memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan dan atau sangsi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik pendidik dan peraturan perundang-
undangan. 7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas. 8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.
Tenaga pendidik kerja sama luar negeri merupakan tenaga pendidik dari Polri dan atau dari pemberi donor yang berprofesi sebagai guru, pelatih, dosen,
konselor, widyaiswara, instruktur, fasilitator, dan tutor sesuai dengan kompetensi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berhak dan kewajiban
memperoleh:
56
a. honorarium sesuai ketentuan; b. biaya transportasi, konsumsi, akomodasi pelayanan kesehatan dan
asuransi;
56
Pasal 14 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik IndonesiaNomor 6 Tahun 2013TentangKerja Sama Pendidikan Dan PelatihanKepolisian Negara Republik IndonesiaDengan
Luar Negeri
c. penghargaan; dan d. perlindungan dan bantuan hukum.
Kewajiban tenaga pendidik: a. membuat persiapan mengajar berupa:
1. silabus; 2. perencanaan pembelajaranjadwal pembelajaran; dan
3. desain pelatihan atau rancangan pembelajaran; b. mempersiapkan bahan ajaran;
c. menciptakan suasana yang bermakna, menggairahkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
d. melaksanakan proses belajar mengajar; dan e. melakukan penilaian dan evaluasi hasil proses belajar mengajar.
Peserta didik pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan Polri ditetapkan berdasarkan Keputusan Kapolri.Calon peserta didik pada Diktuk Polri adalah
Warga Negara Republik Indonesia yang telah lulus seleksi. Calon peserta didik pada Dikbang Polri adalah Pegawai Negeri pada Polri yang telah lulus seleksi
memperoleh hak dan kewajiban.
57
a. mengikuti seluruh proses pembelajaran; Kewajiban peserta didik adalah :
57
Pasal 31 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 Tentang Standar komponen pendidikan Untuk pendidikan pembentukan dan pendidikan
pengembangan Di lingkungan lembaga pendidikan dan pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. menaati hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan c. menyimpan rahasia negara.
Hak peserta didik adalah : a. memperoleh pendidikan atau pelatihan yang bermutu;
b. memperoleh perlindungan hukum; dan c. memperoleh uang saku, makan, minum dan kebutuhan lainnya serta
pelayanan kesehatan.
B. Kewenangan Personal POLRI yang Menjadi Pengajar Pendidikan