17
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmasi Pharmacy Drug Research, Pharmacy Medicinal Chemistry, Pharmacy Natural Analysis,
dan Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai dari bulan Mei sampai
November 2012.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : neraca analitik wiggen hauser, spuit injeksi suplantar dan peroral 1 mL dan 3 mL,
stopwatch, timbangan hewan, blender, vacum rotari evaporator, freeze dryer, masker, pletismometer, kandang tikus, sonde, tissu gulung, lebel,
spatel, elenmeyer, gelas ukur, sarung tangan, alumunium foil, lumpang dan stamfer, termometer, kertas saring, kapas.
3.2.2 Bahan Penelitian
Simplisia yang digunakan adalah lumut hati Mastigophora diclados mastigophoraceae, yang diperoleh dari Gunung Slamet
Purwokerto sebanyak 1 kg basah, simplisia kering 100,8 g, serbuk kering 98,7 g, yang digunakan dalam ekstraksi 90 g,warna hijau, bau khas
aromatis.
3.2.3 Bahan Kimia Bahan Antiinflamasi
Karagenan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, asam asetil
salisilat sebagai zat pembanding dari laboratorium Pharmacy Medicinal Chemistry fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN syarif hidayatullah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jakarta, natrium karboksimetilselulosa Na CMC dari laboratorium universitas pancasila, NaCl Fisiologis 0,9 dari Pharmacy Natural
Analysis fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Syarif Hidayatullah jakarta.
3.2.4 Bahan Pereaksi
Bahan pelarut untuk ekstraksi adalah etanol. Bahan untuk penapisan fitokimia adalah kloroform, H
2
SO
4
pekat, amonia encer, etil asetat, FeCl
3
0,1 , reagen mayer, reagen dragendroff, asam klorida, aquadest.
3.2.5 Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian uji aktivitas antiinflamasi adalah tikus putih jantan Strain Sprague Dawley dengan
berat 200 – 250 gram umur 2-3 bulan yang didapat di laboratorium farmakologi Universitas Indonesia, disimpan dalam kandang tikus
TOYORIKO, pada suhu ruang, lampu dalam keaadaan hidup selama 12 jam dan lampu keadaan mati selama 12 jam, diberikan makanan standar
dan diberikan minum air.
3.3 Prosedur Penelitian