dari seluruh bagian kehidupan manusia, karenanya apabila kesadaran yang dibentuk berdasarkan keberagamaan maka akan memberikan pengaruh yang
cukup signifikan bagi pegawai dan perusahaan. Pihak perusahaan sendiri pun merupakan bagian dari sebuah sistem atau
konsep keberagamaan sendiri, sehingga perusahaan harus bertindak, dan memiliki kebijakan yang berlandaskan norma-norma universal, yaitu norma agama. Dari
hal tersebut maka diharapkan akan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri para karyawan untuk menyadari pentingnya peningkatan kualitas hidup dari hari
ke hari, terutama pihak perusahaan sendiri haruslah memiliki kebijakan yang mendukung keberagamaan karyawannya yang secara tidak langsung akan
menimbulkan peningkatan produktivitas kerja.
2.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka diajukan hipotesis yang akan diuji secara empiris. Hipotesis tersebut yaitu sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keberagamaan dengan produktivitas kerja pada karyawan PT. Metiska Farma.
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat keberagamaan dengan
produktivitas kerja pada karyawan PT. Metiska Farma.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data
yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari obyek penelitian yang memiliki realitas
dan variabel-variabel yang dapat diidentifikasikan, serta hubungannya dapat diukur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti
apakah ada hubungan antara tingkat keberagamaan dengan produktivitas kerja karyawan, dengan menggunakan rumus statistik atau data yang diperoleh dari
penelitian ini berupa angka-angka kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus statistik.
Menurut Gay dalam Sevilla, 1993, metode deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.
Karena dalam penelitian ini penulis ingin menentukan besarnya arah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dalam satu populasi, maka
40
peneliti menggunakan penelitian korelasi Correlational study, dengan cara mengumpulkan dua atau lebih perangkat nilai dari sebuah sampel peserta, lalu
menghitung hubungan antara perangkat tersebut Fox dalam sevilla, 1993.
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Variabel adalah objek atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian pada sebuah penelitian Arikunto, 2006. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas
independent variable dan variabel terikat dependent variable. Penelitian ini
menempatkan keberagamaan sebagai variabel independen dan produktivitas kerja sebagai variabel dependen.
Secara konseptual, pengertian Produktivitas kerja adalah unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas
dan waktu serta upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Sedangkan, keberagamaan diartikan sebagai sejauh mana nilai-nilai luhur agama mampu di aplikasikan dan di aktualisasikan di dalam kehidupan individu
baik rasa, cipta dan karsa.
Adapun definisi operasional untuk kedua variabel ini adalah : 1.
Produktivitas kerja Dalam penelitian ini, produktivitas kerja menjadi variabel Y atau dependent
variable. Definisi operasional produktivitas kerja adalah skor yang diperoleh
dari para karyawan di PT. Metiska Farma yang diukur dengan skala
produktivitas kerja, dengan menggunakan indikator produktivitas kerja: tindakan konstruktif, kepercayaan pada diri sendiri, bertanggung jawab,
memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan ke depan, mampu mengatasi persoalan dengan lingkungan yang berubah-ubah,
mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya kreatif, imaginatif, dan inovatif, dan memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya.
2. Tingkat Keberagamaan
Dalam penelitian ini, tingkat keberagamaan menjadi variabel X atau independent variable.
Definisi operasional tingkat keberagamaan adalah skor
yang diperoleh dari para karyawan di PT. Metiska Farma yang diukur dengan
skala tingkat keberagamaan dengan menggunakan 5 dimensi, yaitu: ideologi, ritualistik, eksperensial, intelektual, dan konsekuensial.
3.3. Pengambilan Sampel