82
BAB III KEABSAHAN TRANSAKSI SAHAM TANPA WARKAT
SCRIPTLESS TRADING DI PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengaturan Scriptless Trading di Indonesia
1. Undang Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Undang Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Mengatur tentang scriptless trading pada pasal-pasal berikut:
a. Pada Pasal 55 Undang Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan
“Penyelesaian transaksi
bursa dapat
dilaksanakan dengan
penyelesaian pembukuan, penyelesaian fisik atau cara lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.”
Transaksi saham tanpa warkat scriptless trading termasuk pada penyelesaian pembukuan. Penyelesaian pembukuan merupakan cara pemenuhan hak dan
kewajiban yang timbul sebagai akibat adanya Transaksi Bursa yang dilaksanakan dengan cara mengurangi Efek dari rekening Efek yang satu dan menambahkan
Efek dimaksud pada rekening Efek yang lain pada Kustodian, yang dalam hal ini dapat dilakukan secara elektronik.
103
Peralihan hak atas Efek terjadi pada saat penyerahan Efek atau pada waktu Efek dimaksud dikurangkan dari rekening Efek
yang satu dan kemudian ditambahkan pada rekening Efek yang lain. b. Pasal 56 ayat 1 Undang Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang
menyebutkan “Efek dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
103
Penjelasan Pasal 55 ayat 1 Undang Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
82
Universitas Sumatera Utara
83
Penyelesaian dicatat dalam buku daftar pemegang Efek Emiten atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan.” Ketentuan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa para pemegang rekening
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian berdasarkan Undang-undang ini diakui sebagai pemilik Efek atau Pihak yang berhak atas Efek di mana
kepentingannya diwakili oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan mencatatkan nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut dalam buku
daftar pemegang Efek Emiten c. Pasal 56 ayat 2 Undang Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang
menyebutkan “Efek dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek tersebut.” Ketentuan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa berdasarkan Undang-
undang ini, pemilik atau Pihak yang berhak atas Efek yang tercatat pada rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah para pemegang
rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek, meskipun nama yang tercatat pada rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah
nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek. Bank Kustodian atau Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
84
Efek dalam hal ini mewakili kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud.
d. Pasal 58 ayat 1 Undang Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan “Kustodian wajib mencatat mutasi kepemilikan Efek dalam
Penitipan Kolektif dengan menambah dan mengurangi Efek pada masing-masing rekening Efek.”
Kustodian Sentral Efek Indonesia akan melakukan administrasi terhadap seluruh transaksi jual dan transaksi beli yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh saldo saahm akan di-record oleh KSEI. e. Pasal 63 Undang Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan
“Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif diatur lebih lanjut oleh Bapepam.” Peraturan Bapepam yang mengatur mengenai penitipan kolektif adalah Peraturan
Bapepam No. VI.A.3 Tentang Rekening Efek Pada Kustodian. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif diperlukan agar pemegang Efek, khususnya
pemegang saham, secara jelas mengetahui dan dapat melaksanakan hak-haknya
atas Efek yang tercatat dalam Penitipan Kolektif. 2. Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik mengatur:
Universitas Sumatera Utara
85
a. Pada Pasal 1 angka 2 menyebutkan “Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan melalui komputer, jaringan komputer, danatau media
elektronik lainnya.” Scriptless trading merupakan transaksi saham tanpa warkat yang dilakukan
melalui pemindahbukuan secara elektronik sehingga juga merupakan perbuatan hukum yang tunduk pada undang undang ini.
b. Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa “Informasi elektronik danatau dokumen elektronik danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah”
Bukti kepemilikan dari scriptless trading hanyalah konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh KSEI. Menurut undang undang ini, surat konfirmasi tertulis
tersebut merupakan alat bukti hukum yang sah, sehingga kepemilikan saham walaupun tidak dalam bentuk sertifikat fisik, namun diakui sah oleh hukum.
3. Peraturan BAPEPAM No. VI.A.3 Tentang Rekening Efek Pada Kustodian