119
berbagai belahan dunia, sehingga banyak perusahaan-perusahaan besar menerapkan prinsip good corporate governance dalam perusahaannya.
d. Prinsip good corporate governance telah memberi dasar bagi berkembangnya value dari perusahan yang sesuai dengan lanskap bisnis yang sedang berkembang saat ini
yang sangat mengedepankan nilai-nilai kemandirian, transparansi, profesionalisme, tanggung jawab sosial, dan lain-lain.
137
Dengan diterapkannya GCG maka dapat memberikan perlindungan kepada investor di pasar modal karena GCG mewajibkan tata kelola perusahaan yang baik dan
benar melalui pemberian suatu informasi yang terbuka, tepat waktu serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan
kepemilikan perusahaan dan mewajibkan perusahaan agar mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak akan menimbulkan kerugian
bagi investor.
B. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Dalam Scriptless Trading
1. Perlindungan hukum Terhadap Investor Dalam Scriptless trading
Untuk mengundang investor masuk dalam pasar modal Indonesia diperlukan hukum yang mengatur kegiatan pasar modal tersebut. Selain perilaku hukum,
diperlukan suatu sistem hukum yang memberikan kepastian hukum, dimana yang di dalamnya terdapat 1 satu paket lengkap yaitu peraturan-peraturan hukum yang
137
I Nyoman Tjager, Op.cit, hal.77.
Universitas Sumatera Utara
120
responsive, perilaku aparat hukum yang mampu melakukan law enforcement, dan budaya hukum masyarakat maupun budaya hukum dari aparat hukum yang baik.
138
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan kepastian hukum mempunyai arti penting dalam suatu kegiatan investasi di pasar modal. Bagi Investor sendiri arti
penting kepastian hukum adalah tolak ukur utama untuk menghitung resiko.
139
Sejauh mana resiko dapat dikendalikan dan bagaimana perlindungan hukum terhadap resiko
tersebut. Kalau penegakan hukum tidak mendapatkan kepercayaan hukum dari investor, hamper dapat dipastikan investor tersebut tidak akan mau berspekulasi di
tengah ketidakpastian. Dalam keadaan demikian, maka tidak akan ada investor yang mau berinvestasi dalam bentuk portofolio, apalagi dalam bentuk direct investment.
140
Perlindungan hukum terhadap investor dalam scriptless trading dapat dilihat dari peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. Undang Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
138
Mengacu kepada pendapat Erman Rajaguguk, bahwa usaha untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dapat juga melalui penegakan hukum dalam arti dihilangkan ketidakpastian
hukum legal uncertainty, kekusutan hukum legal entanglement, penyelundupan hukum legal encirlement, dan tidak terlaksananya hukum legal enforcibility. Bagi investor-investor Amerika
yang sudah terbiasa hidup dalam demokratis berbagai regulasi di bidang investasi bisa menjadi begitu tidak berarti, manakala tidak diikuti oleh kepastian hukum. Salah satu yang perlu dilakukan adalah
pembaharuan hukum di berbagai bidang seperti Perseroan terbatas, Pasar Modal, Eksekusi barang jaminan, persaingan usaha yang sehat. Begitu juga dengan penyempurnaan aparatur hukum, suatu
peradilan yang bersih perlu ditegakkan karena sebagian sengketa0sengketa dagang penyelesaiannya bergantung kepada kepercayaan peradilan tersebut. Erman Rajaguguk “Masalah Investasi Dalam
Pembangunan Lima Tahun ke VI : Suatu Tinjauan Hukum Dan Ekonomi”, dalam hukum Investasi dan Pembangunan Jakarta : Fakultas Hukum UI, 1994 hal. 550.
139
Dikatakan juga oleh Sentosa Sembiring bahwa pentingnya hukum dikaitkan dengan investasi, investor membutuhkan kepastian hukum dalam menjalankan kegiatan usahanya. Artinya
para investor butuh adanya suatu ukuran yang menjadi pegangan dalam menjalankan kegiatan investasinya. Ukuran inilah yang disebut aturan yang dibuat oleh pihak yang berwenang. Aturan
tersebut berlaku untuk seluruh pihak. Sentosa Sembiring, Op Cit. Hal 37.
140
Ridwan Khairandy, Iklim Investasi dan Jaminan Kepastian Hukum, Yogyakarta : Ikatan Keluarga Mahasiswa Pelalawan Indonesia dan PT Riau Andalan Pulp and Paper, 2006 hal. 6.
Universitas Sumatera Utara
121
Ketentuan mengenai pedoman perilaku dalam Pasar Modal: Pasal 36 UUPM mengatur bahwa perusahaan efek dan penasihat investasi wajib:
1. mengetahui latar
belakang, keadaan
keuangan, dan
tujuan investasi
nasabahnya; dan 2. membuat dan menyimpan catatan dengan baik mengenai pesanan, transaksi,
dan kondisi keuangannya. Pasal 37 UUPM mengatur bahwa Perusahaan efek yang menerima efek dari
nasabahnya wajib: 1. menyimpan Efek tersebut dalam rekening yang terpisah dari rekening
Perusahaan Efek ; 2. menyelenggarakan pembukuan secara terpisah untuk setiap nasabah dan
menyediakan tempat penyimpanan yang aman atas harta nasabahnya; Ketentuan mengenai saham tanpa warkat yang dititipkan:
Pasal 44 mengatur ketentuan sebagai berikut: 1. Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab
untuk menyimpan Efek milik pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara Kustodian dan pemegang rekening
dimaksud. 2. Efek yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri.
3. Efek yang disimpan atau dicatat pada rekening Efek Kustodian bukan merupakan bagian dari harta Kustodian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
122
Pasal 45 menyatakan bahwa ”Kustodian hanya dapat mengeluarkan Efek atau dana yang tercatat pada rekening Efek atas perintah tertulis dari pemegang
rekening atau Pihak yang diberi wewenang untuk bertindak atas namanya”. Pasal 46 juga mengatur bahwa ”Kustodian wajib memberikan ganti rugi kepada
pemegang rekening atas setiap kerugian yang timbul akibat kesalahannya”. Pasal 111 menyatakan bahwa “Setiap Pihak yang menderita kerugian sebagai
akibat dari
pelanggaran atas
Undang-undang ini
dan atau
peraturan pelaksanaannya dapat menuntut ganti rugi, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan Pihak lain yang memiliki tuntutan yang serupa. terhadap Pihak atau Pihak- Pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut”.
b. Undang Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Konfirmasi tertulis yang diberikan oleh KSEI kepada masing-masing nasabah
atau investor pemegang rekening efek tersebut merupakan bukti yang sah sebagai tanda kepemilikan atas suatu efek tanpa warkat yang dimiliki oleh para nasabah
atau investor yang bersangkutan.
141
Bukti surat tersebut diterbitkan oleh yang berwenang di pasar modal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
walaupun yang dipegang oleh investor bukanlah fisik sahamnya. Dalam Pasal 5 ayat 1 Undang Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik dinyatakan bahwa Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
141
Orinton Purba, Petunjuk Praktis bagi RUPS, Komisaris, dan Direksi Perseroan agar terhindar dari jerat hukum, Jakarta : Raih Asa Sukses, 2011. hal. 68.
Universitas Sumatera Utara
123
2. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Melalui Penyelesaian Perselisihan Dalam