112
peraturan pelaksananya, dapat menuntut ganti rugi terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
Peraturan pelaksanaan prinsip keterbukaan di pasar modal Indonesia telah memuat
ketentuan-ketentuan mengenai
larangan perbuatan
menyesatkan. Pengungkapan informasi tentang fakta material secara akurat dan penuh kepercayaan
dapat merealisasikan tujuan prinsip keterbukaan dan mengantisipasi timbulnya pernyataan yang menyesatkan misleading bagi investor. Tujuan prinsip keterbukaan
di pasar modal adalah untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Karena dengan diterapkannya kewajiban keterbukaan dapat menghindarkan atau minimal
kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk dan kerugian materi bagi investor publik, sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat para investor dapat
memperoleh akses informasi yang benar dan tepat waktu. Dengan adanya scriptless trading, maka transaksi efek dapat dilakukan
semakin cepat sehingga investor membutuhkan informasi yang sangat cepat. Informasi yang cepat tersebut telah amanatkan oleh Undang-Undang Pasar Modal
melalui prinsip keterbukaan dimana segala informasi material harus diumumkan secara tepat waktu.
2. Perlindungan Hukum Melalui
Good Corporate Governance
Forum for corporate governance memberikan arti kepada Corporate Governance sebagai berikut:
129
129
I Nyoman Tjager, Corporate Governance, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2003 hal. 26.
Universitas Sumatera Utara
113
”Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate
governance ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders.”
World Bank mendefinisikan Good Corporate Governanc: ”Kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat
mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun
masyarakat sekitar secara keseluruhan”
130
Definisi ini menjelaskan bahwa corporate governance sebagai sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut
mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sasaran usaha maupun dalam upaya mencapai sasaran tersebut. Corporate governance juga mempunyai pengaruh dalam
upaya mencapai kinerja bisnis yang optimal serta dalam analisis dan pengendalian resiko bisnis yang dihadapi perusahaan.
131
Corporate governance
yang tidak
sehat dapat
menimbulkan godaan
penyalagunaan jabatan Dewan Pengurus dan manajemen perusahaan yang lemah etika bisnis dan moralnya, maka ia juga dapat merugikan para anggota the stakeholders,
terutama para pemegang saham, kreditur, perusahaan pemasok dan karyawan.
132
130
Hassel Nogi S. Tangkilisan, Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance, Yogyakarta : Balairung Co, 2003 hal.12.
131
Siswanto Sutojo E Jhon Aldridge, Good Corporate Governance , Jakarta : PT. Damar Mulia Pusaka, 2005 hal.2.
132
Ibid, hal. 4.
Universitas Sumatera Utara
114
Sehubungan dengan masalah corporate governance maka persoalan keterbukaan merupakan elemen yang utama dari prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik
good corporate governance. Organization for Economic Cooperation and Development OECD, misalnya, merumuskan paling sedikit 4 empat unsur penting dalam prinsip-
prinsip pengelolaan perusahaan corporate governance, yang semuanya bermuara pada prinsip keterbukaan disclosure. Keempat prinsip tersebut adalah:
a. Fairness keadilan. Menjamin perlindugan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang
saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.
b. Transparency transparansi. Mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu serta jelas, dan dapat
diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemiiikan perusahaan.
c. Accountability akuntabilitas. Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin
penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
d. Responsibility pertanggungjawaban. Memastikan dipatuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan
dipatuhinya nilai-nilai sosial.
Universitas Sumatera Utara
115
Prinsip-prinsip corporate gavernance ini bukan hanya mengharuskan direksi perseroan menjalankan perusahaan dengan cara yang baik sehingga menghasilkan
kenaikan harga saham perseroan di pasar yang tentunya penting bagi investor jangka pendek. Tetapi bagi investor jangka panjang penerapan prinsip-prinsip ini akan
menjamin bahwa
akan mempertahankan
kelangsungan usaha,
stabilitas serta
kesejahteraan bagi semua stakeholders, termasuk tentunya keuntungan bagi para pemegang saham. Karena fungsinya yang demikian maka peranan dari corporate
governance ini akan makin penting, dan dituntut di masa yang akan datang. Karena dengan pengelolaan perusahaan yang baik, yang berwujud dalam penerapan prinsip-
prinsip corporate governance, tujuan-tujuan perusahaan akan lebih mungkin tercapai tanpa perlu mengorbankan kelangsungan usaha.
133
Di Indonesia, tujuan dan manfaat good corporate governance dapat diketahui dari
Keputusan Menteri
Negara BUMN
melalui SK
No. Keputusan
23M- PM.PBUMN2000, Pasal 6, Penerapan good corporate governance dalam rangka
menjaga kepentingan Persero bertujuan untuk:
134
a. Pengembangan dan peningkatan nilai perusahaan, b. Pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efisien dan efektif,
c. Peningkatan disiplin dan tanggung jawab dari organ Persero dalam rangka menjaga kepentingan perusahaan termasuk pemegang saham, kreditur, karyawan, dan
133
Sarah Mc. Bride, “Corporate Governance Becomes a Strong Factor For Investor” The Asian Wall Street Journal, Tanggal 18 July 2002, hal. M1. dalam Hamud M. Balfas, Op.cit, hal.231-
232.
134
Lihat Pasal 6 Keputusan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN melalui SK No. Keputusan 23M-PM. PBUMN2000
Universitas Sumatera Utara
116
lingkungan dimana Persero berada, secara timbal balik sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing,
d. Meningkatkan kontribusi Persero bagi perekonomian nasional. e. Meningkatkan iklim investasi; dan,
f. Mendukung program privatisasi.
Menurut I Putu Gede Ary Suta Istilah corporate governance merupakan istilah yang
kelihatannya mudah
dimengerti, namun
sesungguhnya sulit
untuk diimplementasikan. Corporate governance refers to the set of rules applicable to the
direction and control of a company.
135
Dari definisi ini paling tidak terkandung dua aspek penting yaitu: Secara internal adanya tuntutan kepada direksi, komisaris dan
seluruh tatanan perusahaan untuk mensukseskan tercapainya good Management practices. Selanjutnya pencapaian good corporate governance GCG harus memperoleh
dukungan dari pihak luar yang berkepentingan terhadap preusan seperti : pemegang saham, terutama controlling interest holders, kreditur, pemerintah ataupun masyarakat
luas. Ini tugas berat untuk menciptakan good corporate citizenship. Meluasnya kebutuhan terhadap good corporate governance dilatar belakangi
oleh: a. Berkembangnya equity market, terutama di negara-negara maju mengharuskan bagi
perusahaan dan pelaku pasar lain-nya untuk lebih transparan, fair dan terbuka dalam pembuatan keputusan perusahaan.
135
Report on the Belgian Commission on Corporate Governance; an initiative of the Brussels Stock Exchange dalam I Putu Gede Ary Suta, Op.cit, hal.435.
Universitas Sumatera Utara
117
b. Adanya kompetisi yang semakin tajam terhadap sumber-sumber keuangan yang dikelola oleh dana pensiun, asuransi, mutual funds, dan institusiinstitusi keuangan
lainnya. c. Semakin meningkatnya keterlibatan masyarakat stakeholders baik langsung
maupun tidak langsung, dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, tenaga kerja, penggunaan dana masyarakat, pajak dan lain-lain, akan mengharuskan perusahaan
untuk mengembangkan good corporate governance GCG. d. Adanya keharusan dari pemerintah terutama yang terkait dengan regulated industry
seperti pasar modal. perbankan. Dan industri-industri penting lainnya. Penciptaan dan penerapan good corporate governance GCG memerlukan
perencanaan dan penerapan kebijakan penting dan mendasar yang mengatur kehidupan perusahaan. Setidaknya ada empat syarat utama yang dibutuhkan yaitu:
Pertama, good corporate governance mengharuskan adanya accountability yang jelas bagi pengelola perusahaan. Amanat yang diterima melalui RUPS oleh direksi dan
komisaris harus dipertanggungjawabkan baik yang mencakup operasi perusahaan maupun pertanggungjawaban keuangan. Hal ini memerlukan adanya aturan main yang
jelas mengatur hak dan kewajiban setiap pengelola perusahaan. Kedua, good corporate governance membutuhkan adanya direksi yang memiliki
tingkat independensi yang memadai terutama dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Harus dapat dipastikan bahwa direksi yang bekerja
semata-mata untuk perusahaan dan bukan untuk kepentingan pribadinya. Esensi untuk terciptanya independensi ini tidak lain adalah menghindari terjadinya conflict of interests.
Universitas Sumatera Utara
118
Ketiga, good corporate governance memerlukan adanya penyebaran informasi yang diperlukan full disclosure. Informasi yang diperlukan oleh stakeholders meliputi
informasi penting dan relevan termasuk informasi tentang operasi perusahaan dan informasi keuangan. Informasi ini akan membantu dalam penciptaan kondisi pertama dan
kedua di atas. Keempat, good corporate governance memerlukan adanya audit committee untuk
meningkatkan kualitas laporan dan objektifitas penilaian kinerja perusahaan. Audit ini harus dilakukan oleh pihak independen.
136
Menurut I Nyoman Tjager Pentingnya penerapan prinsip good corporate governance kedalam suatu perusahaan publik dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa pihak investor institutional lebih menaruh kepercayaan kepada perusahaan yang menerapkan prinsip good corporate governance, dan menjadikannya kriteria
utama, disamping kriteria kinerja keuangan dan potensi pertumbuhan. b. Ada indikasi keterkaitan antara krisis ekonomi di negara-negara Asia akhir abad 20
dengan lemahnya penerapan prinsip good corporate governance pada masa itu. Misalnya terlihat dalam tindakan–tindakan seperti manajemen keluarga, kolusi
dengan pemerintah, politik proteksi, intervensi pemerintah, suap menyuap, dan lain- lain.
c. Penerapan prinsip good corporate governance sudah merupakan kebutuhan dalam internasionalisasi pasar, termasuk modernisasi pasar finansial dan pasar modal.
Sehingga para investor bersedia menanam modalnya. Trend ini cepat menyebar di
136
I Putu Gede Ary Suta, Op Cit., hal.435-437.
Universitas Sumatera Utara
119
berbagai belahan dunia, sehingga banyak perusahaan-perusahaan besar menerapkan prinsip good corporate governance dalam perusahaannya.
d. Prinsip good corporate governance telah memberi dasar bagi berkembangnya value dari perusahan yang sesuai dengan lanskap bisnis yang sedang berkembang saat ini
yang sangat mengedepankan nilai-nilai kemandirian, transparansi, profesionalisme, tanggung jawab sosial, dan lain-lain.
137
Dengan diterapkannya GCG maka dapat memberikan perlindungan kepada investor di pasar modal karena GCG mewajibkan tata kelola perusahaan yang baik dan
benar melalui pemberian suatu informasi yang terbuka, tepat waktu serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan
kepemilikan perusahaan dan mewajibkan perusahaan agar mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak akan menimbulkan kerugian
bagi investor.
B. Perlindungan Hukum Terhadap Investor Dalam Scriptless Trading
1. Perlindungan hukum Terhadap Investor Dalam Scriptless trading