Tujuan Penulisan Metode Penelitian Pengertian Kepuasan, Aspek Kepuasan, Kebutuhan dan Keinginan Tamu

1.2. Batasan Masalah

Di dalam pelaksanaan memenuhi kepuasan tamu, banyak masalah-masalah yang harus dibahas seperti manajemen, teknik penyelengaraan operasional, dan peran pramusaji dalam melayani tamu di restoran atau cafe. Namun demikian penulis perlu membatasi permasalahan ini terhadap pelaksanaan peran pramusaji terhadap kepuasan tamu dengan maksud agar penulisan terfokus pada judul yang dipilih.

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi D-III Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. 2. Membantu penulis agar dapat mengungkapkan kenyataan dan fakta yang ada di lapangan dalam bentuk tulisan. 3. Untuk dapat menggambarkan peran pramusaji terhadap kepuasan tamu pada Swiss Café di Grand Swiss Bel Hotel International Medan. 4. Untuk pihak pembaca. - Memperoleh pembaharuan informasi yang dibutuhkan. - Memperluas wawasan dan pengetahuan dengan harapan dapat dipahami sebagai acuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.4. Metode Penelitian

Dalam penyelesaian kertas karya ini, penulis melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang bermanfaat yang menghasilkan informasi yang akurat, maka pada dasarnya penulisan kertas karya ini adalah hasil penelitian dari studi lapangan PKL. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah: 1. Penelitian Kepustakaan Library research Yaitu penelitian yang diperoleh dari teori dan data data yang berupa pendapat, buku, majalah, koran dan sumber pustaka lain yang berkaitan dengan kertas karya ini. 2. Penelitian lapangan Field research Yaitu penelitian dan pengumpulan data data dan informasi langsung dari lapangan melalui 2 dua cara, yaitu: a. Praktek kerja lapangan PKL Merupakan penelitian yang langsung dilakukan penulis dengan berperan serta dalam operasional hotel, khususnya bagian restoran selama 4 empat bulan, sehingga penulis dapat mengetahui secara jelas penerapan pelayanan di hotel tersebut. b. Wawancara interview Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara tanya jawab dengan manajemen yang terkait, maupun staf food and beverage service yang ada di Hotel Grand Swiss Bel Hotel International Medan mengenai masalah yang dibahas oleh penulis.

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan, hal-hal yang dijelaskan secara luas dalam kertas karya ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

Bab I : Pendahuluan

mengenai alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistemetika penulisan.

Bab II : Uraian Teoritis

mengenai uraian teoritis tentang pengertian dan jenis-jenis restoran, tugas dan tanggung jawab pramusaji, aspek kepuasan, kebutuhan dan keinginan tamu, upaya pramusaji memberi kepuasan kepada tamu melalui pelayanan makan dan minum.

Bab III : Gambaran Umum Hotel Grand Swiss Bel Hotel Medan

mengenai tinjauan umum perusahaan, yakni sejarah berdirinya hotel Grand Swiss Bel Hotel Medan, klasifikasi hotel, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi di Grand Swiss Bel Hotel Medan. Bab IV : Peran Pramusaji Terhadap Kepuasan Tamu di Swiss Café pada Grand Swiss Bel Hotel International Medan mengenai tugas dan tanggung jawab pramusaji, kebutuhan dan keinginan tamu di Swiss Cafe, pelaksanaan kerja pramusaji dalam pelayanan makan dan minum, usaha yang dilakukan dalam meningkatkan efesiensi kerja pramusaji, permasalahan yang dihadapi pramusaji dalam pelayanan makan dan minum, serta pemecahan masalah.

Bab V : Penutup

Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian dan Jenis-Jenis Restoran Menurut Marsum WA 2001:7 restoran adalah “suatu tempat atau bangunan yang di organisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum”. Menurut Ir.Endar Sugiarto, BA 1996:77 restoran adalah “ suatu tempat yang identik dengan jajaran meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi-bunyian kecil karena persentuhan gelas-gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup didalamnya”. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, restoran adalah “ tempat yang terdapat jajaran meja-meja dan kursi, yang menjual makanan dan minuman yang disajikan oleh seorang pramusaji dan tamu yang datang untuk menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga yang telah ditentukan”. Jenis-Jenis Restoran Menurut Marsum WA 2001:8 restoran terbagi atas beberapa jenis, antara lain : A’la Carte Restaurant A’la CarterRestaurant adalah restoran yang telah mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak pariasi di mana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka ingini. Tiap-tiap makanan didalam restoran jenis ini mempunyai harga sendiri-sendiri. Table D’hote Restaurant Table D’hote Restaurant ialah suatu restoran yang khusus menjual tabel d’hote, yaitu satu susunan menu yang lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup, dengan harga yang telah ditentukan. Continental Restaurant Continental Restaurant adalah sustu restoran yang menitik-beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atu rileks. Specialty Restaurant Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau tema nya. Restoran – restoran semacam ini, menyediakan masakan Cina, Jepang, India dan sebagainya. Gourmet Restaurant Gourmet Restaurant adalah suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum untuk orang – orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan restoran ini ialah makanan dan minumannya yang lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal. Family Type Restaurant Family Type Restaurant adalah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal. Terutama disediakan untuk tamu-tamu, keluarga mapun rombongan. Main Dining Room Main Dining Room ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar, di mana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Service nya bisa mempergunakan pelayanan a la Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang hadir pun pada umumnya berpakaian resmi atau formal. Dining Room Dining Room yang terdapat di hotel kecil, merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka untuk tamu diluar. Cafetaria atau Cafe Cafetaria atau Cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake kue-kue, sandwich roti isi, kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol. Coffee Shop atau Brasserie Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga bersamaan. 2.2. Pengertian, Tugas dan Tanggung Jawab Pramusaji Menurut Marsum WA 2001:90 pramusaji ialah “ seseorang yang menyajikan makanan dan minuman di dalam sebuah restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu, membuat tamu-tamu merasa mendapat sambutan yang baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya, juga membersihkan serta mempersiapkan meja makan table set- ting untuk tamu berikutnya ”. Menurut Agus Sulastiyono Drs,M.si. 2011:210 pramusaji yaitu “penyajian makanan dengan mengantarkan makanan yang dipesan oleh tamu ke meja tamu, atau ke tempat di mana tamu itu berada”. Menurut Raymond Goodman, Jr.2002:194 pramusaji yaitu menyajikan hidangan kepada para tamu yang baik agar dapat memberikan pelayanan yang tepat, baik dalam suasana formal maupun informal. Berdasarkan menurut pendapat-pendapat di atas, pramusaji adalah “ seseorang yang di dalam restoran, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menyambut tamu dengan baik, melayani kebutuhan makan dan minum bagi para tamu secara profesional, serta membersihkan dan mempersiapkan meja makan untuk tamu berikutnya”. Tugas dan Tanggung Jawab Pramusaji Menurut Marsum WA 2001:93 tugas dan tanggung jawab pramusaji pada garis besarnya terbagi menjadi tiga periode : Sebelum restoran buka atau Pre-Opening Sebelum restoran buka, pramusaji bertugas untuk memeriksa tutup meja atau table setting keseluruhan. Apabila ada alat yang kurang, harus dilengkapi; yang cacat, flek, gampil atau retak, harus diganti; kalau belum rapi, harus dirapikan. Setelah penutup meja selesai diperiksa, pramusaji harus memeriksa meja samping atau side stand. Merupakan tempat mise en place, yakni tempat persiapan alat-alat yang sudah siap pakai dan disusun secara rapi; juga tempat menaruh bumbu atau sedap-sedap; sehingga dalam keadaan sibuk pun kelengkapan alat-alat maupun bumbu atau sedap-sedapan dapat diatasi dengan baik. Setelah memeriksa meja samping selesai, tugas pramusaji selanjutnya adalah memberi petunjuk kepada busboy cara membersihkan alat-alat, sedap- sedapan; sehingga dalam keadaan sibuk pun kelengkapan alat-alat maupun atau sedap-sedapan dapat diatasi dengan baik. Selanjutnya pramusaji harus mempersiapkan daftar makanan, minuman, serta daftar minuman anggur. Dan terakhir, pramusaji bertugas melengkapi tutup meja sesuai dengan makanan yang di pesan oleh tamu, apalagi tamu itu telah pesan makanan terlebih dahulu; misalnya tamu-tamu rombongan; dan sebagainya. Selama restoran buka atau during operation Selama restoran buka pramusaji bertugas untuk membantu captain atau head waiter dalam hal menyambut dan mengantar tamu ke tampat duduk yang sesuai atau ke meja yang sudah di pesannya. Setelah itu mengambil pesanan minuman ke bar atau makanan ke dapur dengan dibantu oleh busboy kalau perlu, serta menghidangkannya kepada tamu yang memesannya. Lalu pramusaji harus memeriksa apakah mungkin soup sudah dapat dihidangkan karena tamunya telah selesai dengan makanan pembuka; adakah pesanan makanan untuk anak-anak yang perlu didahulukan, dan sebagainya. Dan dalam waktu-waktu tertentu, pramusaji perlu mengadakan penghitungan atau inventory terhadap semua alat di restoran, termasuk juga taplak meja, serbet makan, lap gelas, dan sebagainya. Pramusaji harus dapat melayani para tamu secara keseluruhan dengan baik. Sebelum restoran tutup atau after closing Sebelum restoran tutup ada beberapa tugas seorang pramusaji, pramusaji bertugas merapikan meja, kursi serta kereta yang tadi di pakai untuk melayani tamu; mengatur dan menyusunnya di tempatnya masing-masing. Setelah itu Gantilah taplak meja yang kotor maunpun taplak meja yang memang perlu di ganti, lalu bersihkan lah meja dan kursi dari remah-remahan makanan. Selanjutnya pramusaji mengantarkan seluruh alat yang kotor ke tempat pencucian, membersihkan dan mengeringkan semua alat yang habis di cuci dari tempat pencucian; gelas untuk air es, pisau, sendok, garpu, pengoles mentega, piring roti, cangkir, tatakan, dan sebagainya. Selesai mencuci, pramusaji harus menutup kembali meja makan dengan lengkap dan rapi; membersihkan tempat garam dan merica; mengisi kembali tempat gula yang hampir kosong, lalu menyimpan kembali daftar makanan, minuman dan anggur di tempatnya dengan rapi. Setelah itu tugas pramusaji membersihkan mulut botol sedap-sedapan, seperti tomato catsup, maggi, tabasco, chilli, lea perrins serta mint sauce dan kemudian menyusunnya kembali dengan rapi di atas meja samping atau side stand, menyingkirkan semua sisa makanan dan minuman dari daerah restoran; selain demi kerapian dan kebersihan, juga untuk menghindari adanya tikus serta kecoa. Pramusaji harus merapikan dan membersihkan side stand secara keseluruhan. Lalu pramusaji harus menghubungi houseman untuk membersihkan karpet serta bak-bak sampah yang ada di dalam restoran, menghubungi bagian engineering untuk mematikan air conditioning AC dan mematikan lampu; memutuskan atau mematikan hubungan consent yang sudah tidak dipakai lagi. Setelah memastikan semuanya pramusaji harus melaporkan kepada captain atau head waiter apabila terjadi kesulitan-kesulitan, pernyataan tidak puas, komentar, atau saran-saran dari para tamu. Apabila ada keluhan ketidakpuasan ataupun saran dari tamu, pramusaji harus mengusahakan agar saat-saat berikutnya segala sesuatunya akan menjadi lebih baik dan lebih lancar atau smooth. Untuk itu, baik dengan mencatatnya dalam suatu buku maupun hanya dengan mengingatnya, seorang pramusaji perlu mempunyai “memory” tentang tamu-tamu. Ia sebaiknya mengingat-ingat apa kesukaan tamu yang sering datang ke restoran itu karena tamu-tamu itu akan senang dan merasa mendapat kehormatan kalau namanya di hafal oleh waiter, captain, maupun head waiter. Dan terakhir, saat meninggalkan restoran ketika hendak pulang, periksalah sekali lagi apakah semu laci dan pintu sudah di kunci semuanya dengan baik. Apakah semuanya sudah teratur rapi pada tempatnya? dan sebagainya.

2.3. Pengertian Kepuasan, Aspek Kepuasan, Kebutuhan dan Keinginan Tamu

Menurut Drs. Agus Sulastiyono. M.Si.2011:33 kepuasan adalah “suatu keadaan dalam diri seseorang, dimana ia telah berhasil mendapatkan sesuatu yang menjadi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginannya”. Secara umum kepuasan adalah suatu perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsinya terhadap kinerja atau hasil dari suatu produk dan harapan-harapannya. Berdasarkan menurut pendapat-pendapat di atas, kepuasan adalah “suatu perasaan senang yang muncul setelah mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya”. Pengertian Aspek Kepuasan Aspek kepuasan adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan tamu. Aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan tamu ada empat. Pertama adalah proses peningkatan kualitas pelayanan, yaitu semua aktifitas yang termasuk dalam mengidentifikasi, meriset, dan mengembangkan menu makanan dan minuman baru secara cepat, meningkatkan kualitas pelayanan dengan baik dan harga sesuai. Yang kedua adalah proses menejemen sediaan fasilitas yang disediakan, yaitu semua aktifitas yang berupa pengembangan dan pengolahan untuk meningkatkan fasilitas yang disediakan bagi para tamu. Selanjutnya, yang ketiga adalah proses pemesanan sampai dengan pembayaran administrasi, yaitu semua aktifitas yang berupa pemesanan, menyetujui dan pembayaran. Dalam hal ini pemesanan makanan sampai dengan pembayaran makanan. Lalu yang terakhir adalah proses pelayanan kepada tamu, yaitu Semua aktifitas yang berupa kemudahan tamu untuk mendapatkan pelayanan sesuai keinginan, menjawab, dan menyelesaikan masalah dari tamu. Pengertian Kebutuhan Menurut Drs. Agus Sulastiyono. M.Si.2011: 33 kebutuhan adalah “kondisi seseorang untuk memiliki sesuatu yang tidak dipunyai, dan sesuatu itu adalah wajib bagi dirinya”. Secara umum kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluria dan sangat di perlukan manusia untuk mempertahankan hidup. Berdasarkan menurut pendapat-pendapat di atas, kebutuhan adalah “sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan hidupnya dan untuk memperoleh kesejahteraan serta kenyamanan bagi dirinya”. Pengertian Keinginan Tamu Menurut Agus Sulastiyono, Drs, M.Si. 2001:33, keinginan tamu dapat diartikan sebagai suatu kondisi seseorang yang merasakan kekurangan terhadap sesuatu yang lazim bagi dirinya. Secara umum keinginan tamu dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang kita miliki namun jika tidak mendapatkannya maka tidak mengganggu kelangsungan hidup bagi diri sendiri. Berdasarkan menurut pendapat-pendapat di atas, keinginan tamu adalah “ suatu dorongan yang muncul dari dalam diri manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan manusia tersebut. Namun jika tidak dimiliki, tidak mengganggu kelangsungan hidupnya”.

2.4. Upaya Pramusaji Memberi Kepuasan Kepada Tamu Melalui Pelayanan Makan Dan Minum