The View Entertaintment Dan Pengaruhnya Dalam Menarik Pengunjung Di Grand Swiss-Bel Hotel Medan.

(1)

T

THE VIEW

MENA

W ENTER

ARIK PEN

PR

UNI

RTAINT

NGUNJU

KE

M

ROGRAM

FAKULT

IVERSIT

MENT D

NG DI G

MEDA

ERTAS K

OLEH MUAMAL 0822040

M STUDI

TAS ILM

TAS SUMA

M E D A

DAN PEN

GRAND SW

AN

KARYA

: LLAH 013

PARIWI

MU BUDA

ATERA U

A N

NGARUHN

WISS-BE

ISATA

AYA

UTARA

NYA DA

EL HOTE

LAM

EL


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM

MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL

MEDAN

OLEH MUAMALLAH NIM : 082204013

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Hasrun Tanjung, S.E Drs. Mukhtar, S.Sos. S.Par. M.A NIP. NIP. 195806151987031001

        


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN

Oleh : MUAMALLAH

NIM : 082204013

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP.19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA Ketua,

Arwina Sufika, S.E., M.Si. NIP.19640821 199802 2 001

   


(4)

ABSTRAKSI

 

Hotel dalam memberikan jasa pelayanan bagi tamunya selalu berusaha agar para tamu yang menginap mendapatkan kepuasan yang optimal, baik itu dalam memberikan pelayanan makan dan minum, penginapan, olahraga, dan hiburan ( entertaintment ). Bidang Entertaintment di hotel cukup banyak jenisnya apakah itu Bar, Karaoke, Pub ataupun executive Club. Kesemuanya bertujuan untuk menghibur tamu dengan memberikan suasana yang santai dengan suara musik yang enak didengar tentunya. Jenis Entertaintment semacam ini sangat diminati bagi tamu dan biasanya tempat-tempat hiburan seperti ini selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang baik dari dalam ataupun luar hotel khususnya yang berjiwa muda dan ingin menghilangkan kejenuhan dari aktivitas kerja setiap hari yang melelahkan. Jasa Entertaintment yang ada di Grand Swiss-Bel Hotel Medan terdiri dari beberapa jenis. Terserah tamu untuk memilih tempat untuk mencari hiburan yang diminatinya sendiri. Agar jenis hiburan yang dimiliki dapat berjalan sesuai target, maka perlu ditangani oleh manajemen yang baik, sehingga tamu yang berkunjung tidak bosan dan jenuh dan juga mereka mau membelanjakan uangnya untuk membeli minuman atau makanan yang tersedia sehingga pihak hotel pun mendapatkan profit yang cukup besar.

Keywords : Pub, Karaoke, Entertaintment

                     


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji dan sukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW berkat rahmat dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini sebagai suatu syarat menyelesaikan perkuliahan Program Diploma-III Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, dengan judul “ THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN “.

Dalam penyelesaian kertas karya ini penulis banyak mendapat kesulitan yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, literature serta kekurangmampuan penulis sendiri dalam menulis dan menganalisa secara ilmiah. Untuk itu penulis dengan kerendahan hati menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Selama dalam penulisan kertas karya ini, penulis benyak menerima dorongan dan bimbingan baik moral maupun materil. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E. M.Si, selaku pelaksana Ketua Program Studi Pariwisata.


(6)

3. Alm. Bapak Tengku Djohan Monel H.E, selaku Koordinator Praktek Bidang Keahlian Perhotelan.

4. Bapak Hasrun Tanjung, S.E, selaku Dosen Pembimbing.

5. Bapak Drs. Mukhtar, S.Sos. S.Par. M.A selaku Dosen Pembaca penulis yang telah memberikan pengarahan dan saran-saran selama penyusunan kertas karya ini.

6. Staf pengajar Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Pimpinan, Staf dan Karyawan Grand Swiss-Bel Hotel Medan.

8. Ke dua Ayahanda tercinta, Alm. Nurachman dan Agus Prayetno yang telah memberikan dukungan dan bimbingan baik secara moril dan materil serta telah bersabar dan bersusah payah dalam mendidik dan membiayai penulis selama masa perkuliahan dan selama pengerjaan kertas karya ini.

9. Ke dua Ibunda tercinta yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang dalam memberi semangat, bimbingan, do`a dan pengorbanan yang tidak terhingga. 10.Abang Ijal dan Kabol, Kakak Dodek, Ayu, Bibit, Qomah dan Adik Joko yang

telah memberikan semangat dan kasih sayangnya kepada penulis untuk meraih cita-cita.

11.Adinda Puspita Kesuma Hati Harahap “ Eneng ” yang telah memberikan dukungan dan bersabar dalam menghadapi mood yang terkadang tidak menentu yang dihadapi oleh penulis selama menyelesaikan kertas karya ini.


(7)

12.Kawan-kawan satu bendera, satu hati, satu nasip dan satu rasa : Aries “LAEKudin”, Dedi “PEMOudin”, Hendro “COTEPudin”, Rian “JOMBANGudin”, Yofie “EMPIudin”, Landra “BAONGudin” dan Reza “RABUNudin” yang selalu menemani menghabiskan waktu pagi,siang,malam bersama. Biar uang pas-pasan tapi royal. (koslappunyabarang)

13.Seluruh Mahasiswa Hotel`08 selaku teman seperjuangan.

Semoga Allah SWT membalas segala amal dan bantuan yang penulis terima dari semua pihak dengan pahala berlipat ganda dan semoga kertas karya ini memberi manfaat bagi kita semua dan juga bagi penulis sendiri. Amin Ya Rabbal `Alamin.

Medan, September 2011 Penulis

Muamallah


(8)

DAFTAR ISI

 

Daftar Isi……… i

Kata Pengantar ………. iv

Abstraksi ………... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ………. 1

1.2 Tujuan Penulisan ………... 2

1.3 Batasan Masalah ……… 3

1.4 Metode Penelitian ……….. 3

1.5 Sistematika Penulisan ……… 4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Entertaintment ……… 6

2.2 Operasional Entertaintment yang Menyeluruh ………. 6

2.3 Ruang Lingkup Entertaintment Departemen di Hotel ………….………. 8


(9)

2.5 Pelayanan yang Diberikan di Tempat Hiburan ………. 10

BAB III GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya Hotel ………. 15

3.2 Makna Logo Peusahaan ………... 16

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………... 16

3.4 Fasilitas Hotel ………... 20

3.5 Jenis Tamu yang Menginap ……….. 23

3.5.1 Lamanya Tamu Menginap ……… 24

3.5.2 Fasilitas Umum ………. 24

BAB IV THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN 4.1 Pembagian The View Entertainment ……… 26

4.2 Makanan dan Minuman yang Tersedia di The View ……… 27


(10)

4.2.2 Musik yang Disajikan ………... 29

4.3 The View Entertaintment dan Pengaruhnya Dalam Menarik Pengunjung di Grand Swiss-Bel Hotel Medan ………..……... 29

4.4 Masalah Dalam Operasional The View Entertaintment ……… 31

4.5 Kebijakan Pihak Manajemen Dalam Menghadapi Masalah ……….. 32

BAB V PENUTUP ……… 34

                       


(11)

ABSTRAKSI

 

Hotel dalam memberikan jasa pelayanan bagi tamunya selalu berusaha agar para tamu yang menginap mendapatkan kepuasan yang optimal, baik itu dalam memberikan pelayanan makan dan minum, penginapan, olahraga, dan hiburan ( entertaintment ). Bidang Entertaintment di hotel cukup banyak jenisnya apakah itu Bar, Karaoke, Pub ataupun executive Club. Kesemuanya bertujuan untuk menghibur tamu dengan memberikan suasana yang santai dengan suara musik yang enak didengar tentunya. Jenis Entertaintment semacam ini sangat diminati bagi tamu dan biasanya tempat-tempat hiburan seperti ini selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang baik dari dalam ataupun luar hotel khususnya yang berjiwa muda dan ingin menghilangkan kejenuhan dari aktivitas kerja setiap hari yang melelahkan. Jasa Entertaintment yang ada di Grand Swiss-Bel Hotel Medan terdiri dari beberapa jenis. Terserah tamu untuk memilih tempat untuk mencari hiburan yang diminatinya sendiri. Agar jenis hiburan yang dimiliki dapat berjalan sesuai target, maka perlu ditangani oleh manajemen yang baik, sehingga tamu yang berkunjung tidak bosan dan jenuh dan juga mereka mau membelanjakan uangnya untuk membeli minuman atau makanan yang tersedia sehingga pihak hotel pun mendapatkan profit yang cukup besar.

Keywords : Pub, Karaoke, Entertaintment

                     


(12)

                 


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Adanya jasa Entertaintment di satu hotel sangat berperan penting dalam menambah pendapatan hotel selain dari pendapatan kamar , makanan dan minuman. Walaupun penghasilan hotel dari penjualan kamar serta makanan dan minuman masih yang utama, namun untuk jasa Entertaintment juga sangat mendukung dalam melengkapi sarana yang ada di hotel tersebut sehingga tamu yang menginap tidak usah keluar hotel untuk mencari hiburan yang mereka inginkan.

Untuk jam operasinya biasanya tempat-tempat hiburan ini buka pada malam hari di mulai pukul 20.00 sampai dengan pukul 02.00 dini hari, dan untuk hari libur mereka buka lebih lama karena biasanya tamu yang berkunjung juga lebih banyak. Berbagai langkah yang baik perlu dilakukan dalam menangani jasa Entertaintment ini, baik dari pengorganisasian dan juga penambahan fasilitas yang memanjakan tamu sehingga mereka merasa seperti di rumah sendiri. Segala macam musik disajikan di tempat-tempat hiburan seperti ini mulai dari musik Jazz, Rock, Pop hingga Dangdut sekalipun juga ada.

Untuk di Grand Swiss-bel Hotel Medan terdapat tempat hiburan seperti The View Entertaintment yang menyajikan live musik dengan penampilan Penyanyi atau


(14)

Band dengan lagu-lagu yang popular dan diminati para pengunjung khususnya yang berjiwa muda.

Bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan Entertaintment seperti Food & Beverage Department, karena dalam hal ini pihak jasa Entertaintment mengambil bahan makanan dari Food & Beverage Product.

Memang biasanya para tamu hanya minta disuguhi minuman saja, tetapi ada juga yang memesan makanan ringan dan berat seperti Nasi Goreng, Mie Goreng atau Kacang Tanah. Buah-buahan seperti jeruk juga diambil dari Food & Beverage Product untuk dijadikan Jus Jeruk.

Keberadaan jasa The View Entertainment menambah semarak dunia hiburan di Grand Swiss-bel Hotel Medan. Para tamu merasa senang karena dapat mencari hiburan pada malam hari dengan mudah didapat, dari pihak hotel mendapat keuntungan dari jasa Entertaintment.

Hal ini yang membuat penulis merasa tertarik untuk membahas masalah THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN.

1.2 Tujuan Penulisan

Setiap tulisan tentunya mempunyai tujuan tertentu tak terkecuali juga tulisan ini juga mempunyai tujuan dan manfaat yaitu :

a. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman lebih luas tentang bagaimana keberadaan jasa hiburan dalam menarik pungunjung dalam suatu hotel.


(15)

b. Lebih mendalami bagaimana sistem yang diterapkan dalam menangani jasa hiburan di hotel dengan konsep yang ditentukan oleh pihak manajemen.

c. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Diploma-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

d. Menambah wawasan penulis dalam dunia hiburan yang disajikan di hotel.

e. Menjadikan salah satu promosi bagi perusahaan dalam hal ini Grand Swiss-bel Hotel Medan dalam mempromosikan Entertaintment yang dimilikinya.

f. Menambah ilmu bagi para pembaca khususnya yang ingin lebih mengetahui bidang Entertaintment di hotel.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat akan pengetahuan di bidang hotel yang luas, maka penulis merasa perlu untuk membuat suatu batasan masalah sehingga tujuan dari penulisan Kertas Karya ini tidak lari dari yang telah ditentukan sebelumnya. Dan untuk menghindari kesimpang siuran akan tema yang dibicarakan maka penulis hanya membicarakan sebatas bagaimana pengaruh Entertaintment, bagaimana Entertaintment dapat menarik pengunjung, dan bagimanakah pengaruh dan daya tarik pengunjun Entertaintment pada Grand Swiss-bel Hotel Medan.

Selain itu juga mebahas masalah dalam operasional Entertaintment dan kebijakan dalam menghadapi masalah yang ada demi tercapainya Entertaintment yang sesungguhnya.


(16)

Untuk memperoleh bahan-bahan yang berhububungan langsung dengan hal yang dibicarakan maka penulis mengambilnya dari beberapa sumber apakah itu Surat Kabar, Majalah, Brosur dan Internet yang berhubungan langsung dan memberikan informasi yang diperlukan untuk melengkapi Kertas Karya ini.

Disamping itu penulis juga mendapatkan informasi langsung dengan turun langsung ke Lapangan dengan berkunjung ke tempat tersebut dan membuat data yang lalu menuangkannya ke dalam Kertas Karya ini.

Secara garis besar metode Penelitian yang dilakukan terbagi dua, yaitu : 1. Library Research ( Bahan Pustaka )

Suatu cara memperoleh data melalui sember tulisan seperti Buku, Internet, Brosur, Majalah dan segala catatan yang mempunyai informasi yang potensial dan dapat dijadikan sebagai bahan Kertas Karya yang penulis selesaikan ini.

2. Field Reasearch ( Riset Lapangan )

Riset lapangan adalah suatu cara untuk memperoleh bahan informasi dengan mengadakan penelitian secara langsung ke objek yang di teliti sehingga informasinya tidak salah dan lebih akurat.

1.5 Sistematika Penulisan

Setelah mengumpulkan data maka penulis membaginya dalam beberapa Bab yang setiap babnya berhubungan yang maksutnya adalah agar lebih mudah untuk dipahami.


(17)

Merupakan bagian pembuka yang berisikan tentang Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II URAIAN TEORITIS

Dalam Bab ini diuraikan tentang pengertian Jasa Entertaintment, Jenis-jenis Jasa Entertaintment, Sejarah Entertaintment di Hotel, dan Jenis Hiburan yang diberikan Entertaintment di Hotel.

BAB III GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN

Dalam Bab ini diuraikan tentang Sejarah Berdirinya Hotel, Klasifikasi Hotel, Fasilitas Grand Swiss-bel Hotel Medan dan Struktur Organisasi.

BAB IV THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN

Dalam Bab ini adalah inti dari permasalahan yang dibicarakan yang berisikan bagaimana pengaruh dan cara Entertaintment dapat menarik pengunjung, Operasional dari The View, Masalah yang dihadapi dalam menghadapi persaingan dan Kebijakan yang ditempuh pihak manajemen.

BAB V KESIMPULAN

Dalam Bab ini berisikan kesimpulan dari setiap bab yang telah diuraikan dan juga berisikan tentang materi-materi yang berupa kritik dan saran


(18)

yang dapat diuraikan oleh penulis sendiri dalam melaksanakan research pada Grand Swiss-bel Hotel Medan.

                                       


(19)

                           

               


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Entertaintment

Segala macam yang disajikan di hotel haruslah memiliki kelebihan dan dapat menarik tamu, tak lain halnya bagian Entertaintment yang memberikan hiburan kepada tamu. Entertaintment ( hiburan ) yang dalam pemakaiannya sehari-hari dan defenisi menurut kamus selalu dibedakan dari “ seni “ yang lebih kompleks dan memasyarakat.

Perbedaan ini menyangkut kinerja dan juga seni yang populer dan berguna untuk orang lain serta peranannya yang cukup diminati oleh kebanyakan orang.

Perkembangan kebutuhan akan Entertaintment sangat pesat, hingga saat ini kita lihat sudah sangat maju dengan dibuatnya berbagai jenis macam hiburan dari Pub, Karaoke, Bar, Nite Club dan juga Discotheque. Kesemuanya tidak jauh berbeda, hanya saja Jenis Musik, Interior dan Pelayanannya yang berbeda.

Secara garis besar dapat kita katakan bahwa Pengertian Entertaintment adalah segala hal yang berhubungan dengan kegiatan menghibur orang dengan hiburan musik dan lainnya dengan tujuan komersial ( mencari keuntungan ).

2.2 Operasional Entertaintment yang Menyeluruh

Pelaksana jasa Entertaintment di hotel sangan bergantung pada kinerja karyawan dan bagaimana koordinasi yang baik serta komunikasi antar manajer yang


(21)

berwenang. Ini mempengaruhi serta mutlak diperlukan agar tamu dapat dilayani dengan baik sehingga mereka merasa puas dan ingin sering-sering ke tempat hiburan tersebut. Menurut James D. Thomson, ada tiga macam hal yang saling ketergantungan dalam organisasi, yaitu :

1. Saling ketergantungan yang menyatu, yaitu bila satuan organisasi tersebut tidak saling bergantung antara satu dengan yang lainnya dalam melaksanakan kegiatan harian, tetapi saling ketergantungan pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk hasil akhir.

2. Saling ketergantungan yang berurutan, dimana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.

3. Saling ketergantungan timbal balik, adalah hubungan saling memberi dan menerima antar satuan organisasi.

Pelaksanaan jasa Entertaintment dengan tujuan hasil yang optimal dapat menggunakan teknik-teknik manajemen dasar yaitu hierarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta prosedur yang berlaku.

Dengan pelaksanaan hierarki manajerial dan prosedur-prosedur tersebut diharapkan jasa Entertaintment dapat berjalan lancar sesuai target yang telah direncanakan. Namun demikian setiap organisasi selalu mendapati masalah dalam operasionalnya, tidak terkecuali bidang ini juga. Namun kalau berbicara hiburan sangat diperlukan ide-ide cemerlang yang terkadang sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


(22)

Operasional dari setiap bagian di Entertaintment merupakan tanggung jawab dari manajer yang membawahi secara langsung bagian tersebut.

Nite club dalam operasionalnya selalu menyajikan musik yang fresh serta mengikuti trend dikalangan remaja yang menjadi sasaran utama untuk menarik tamu ditempat mereka.

2.3 Ruang Lingkup Entertaintment Departemen di Hotel

Entertaintment di hotel biasanya merupakan departemen sendiri yang dipimpin seorang HOD ( Head Of Departmen ), seorang HOD bertanggung jawab secara langsung dengan General Manager dan dia juga melakukan koordinasi dengan HOD lainnya seperti Food and Beverage Department dan juga Sales Marketing Department dalam mempromosikan apa-apa saja yang dimiliki Entertaintment tersebut.

Promosi dilakukan tidak hanya untuk tamu di hotel, namun juga setiap orang ( umum ). Dengan menawarkan sebagai anggota tetap pengunjung di tempat hiburan di hotel tersebut. Karena jika hanya mengharapkan pengunjung dari dalam hotel profit yang akan diraih sangat sedikit. Pangsa pasar diluar sangat menjanjikan mengingat belum terlalu banyak tempat hiburan di kota Medan ini yang benar-benar menyajikan hiburan tanpa menyimpang dari pengertian apa itu sebuah tempat hiburan.

Menurut English Tourist Boards pada tahun 1985, daya tarik hiburan wisata untuk mendukung wisatawan misalnya English Heritage memiliki konser dan mock battle dan monumen-monumen yang dilindungi – Trust house forte, selama lebih dari 20 tahun telah menawarkan music at leisure, konser biasanya diadakan di hotel-hotel dan akomodasi disediakan dengan harga yang terjangkau. Yang lebih sering, hotel


(23)

maupun kelompok hotel menawarkan paket akomodasi dan tiket untuk show / konser sebagai kelebihan dari hotel lainnya.

2.4 Fungsi dan Tujuan Entertaintment

Berbicara tentang fungsi dari Entertaintment sendiri sangat luas bahkan sekarang ini kebutuhan akan Entertaintment tidak lagi merupakan hal yang lux, kesibukan orang yang menyita banyak waktu menjadikan hiburan merupakan hal yang pokok khususnya bagi para profesional muda yang ingin mencari suasana baru dari kejenuhan aktifitas mereka sehari-hari.

Dalam mendukung kegiatan Entertaintment adalah Bar yang menyajikan minuman yang beralkohol dan yang tidak beralkohol. Menurut literature Eropa disebutkan bahwa istilah Bar berasal dari bahasa Inggris barre. Diperkenalkan oleh Shakespeare tahun 1952. Barre berasal dari kalangan masyarakat menengah yang diartikan sebagai sekat penghalang atau meja dari makanan yang disajikan kepada tamu.

Perkembangan zaman telah membawa perubahan kepada istilah bar, sehingga seperti yang kita kenal sekarang. Bar merupakan tempat menjual makanan dan minuman yang mengandung alkohol bagi umum dengan tujuan komersial. Pengertian lain dari Bar ialah Counter Desk atau meja pemisah antara pembuat minuman ( bartender ) dengan tamu yang memesan. Bar dalam hotel selain tempat hiburan juga merupakan pelengkap sarana hotel yang disediakan untuk tumu dalam menikmati fasilitas yang ada serta rekreasi bagi tamu yang menginap tersebut.


(24)

pengunjung ), setiap tamu yang datang menginginkan servis yang baik dan memuaskan dari waiter maupun suasana yang santai. Setiap jasa hiburan harus bisa bersaing dalam memberikan pelayanan mereka bila tidak ingin kehilangan pelanggan.

Ada istilah bahwa tumu itu adalah raja, walaupun sebenarnya kita tidak perlu terlalu memenjakan tamu tersebut. Kita hanya perlu memberikan apa yang memang harus diberikan kepada setiap pengunjung yang datang. Terutama pengunjung tetap yang harus dilayani dengan baik.

Dalam hal ini image tamu harus dijaga agar mereka tidak merasa dikecewakan atas pelayanan yang didapat. Sering memang kita lihat kasus seperti ini, dimana kesalahan dari pihak hotel dapat membuat atau mengurangi pelanggan yang datang. Misalnya waiter yang kurang ramah dalam melayani atau kesalahan dalam menghitung jumlah tagihan yang harus dibayar oleh tamu.

2.5 Pelayanan yang diberikan di Tempat Hiburan

Pelayanan yang ada atau yang dapat dinikmati oleh tamu adalah berupa pelayanan makan, minum dan hiburan yang berbentuk musik. Namun pelayanan minuman yang ada merupakan prioritas disamping suasana musik yang ada.

Untuk makanan yang tersedia umumnya tidak banyak jenisnya, hanya berupa pizza ataupun semacam snacks. Contohnya seperti mie goreng, salad dan makanan bermerek seperti kentang goreng atau makanan ringan lainnya.

Untuk minuman yang ada biasanya banyak jenisnya, dari yang murah sampai yang mahal sekalipun disediakan oleh pihak hotel. Pembagian dan contoh dari minuman tersebut adalah :


(25)

a. Beer ( bir )

Secara historis merupakan minuman yang telah dikenal sejak zaman Mesir Kuno yaitu sekitar 2500 sebelum masehi. Yang dahulu dikenal dengan nama Ealu atau Ale dan Boer atau Boar. Baru setelah abad XIV dikenalkan Hopper Beer dari Eropa. Hingga sekarang proses pembuatan beer disebut Breewing Proces.

Minuman bir terbagi atas empat, yaitu : Light Beer & Dark Beer, Ale, Stout dan Porter. Sedangkan untuk kemasan terbagi tiga, yakni bottled Beer ( bir dalam botol ), Canned Beer ( bir dalam kaleng ) dan Draught Beer ( bir dalam kantong ). Light & Dark Beer : Merupakan jenis bir biasa yang dijual dalam kemasan

botol, kaleng atau tong. Light Beer berwarna jernih ( kekuningan ), sedangkan Dark berwarna hitam dan rasanya lebih manis. Jenis bir ini merupakan jenis yang paling digemari tamu, karena tidak mengandung alkohol terlalu tinggi.

Ale : Bahan dasarnya sama dengan bir biasa, namun malt dan hopsnya lebih

banyak dan lebih gelap, lebih keras dan lebih pahit.

Stout : Warnanya hitam pekat dan rasanya lebih manis dari Ale. Dalam proses pembuatannya barley terlebih dahulu digongseng sebelum digunakan. Stout sangat populer di Polandia, dan di Indonesia dikenal dengan bir hitam.

Pilsner : Merupakan istilah bir yang paling ringan, warna cerah dan rasanya ringan. Bir ini berasal dari Negara yang dahulu masih bernama Chekoslawakia.

Segala macam jenis bir diatas biasanya tersedia di Bar. Disamping jenis minuman lainnya yang ada, jenis bir lainnya yang terkenal adalah :


(26)

Toburg, Calsberg : dari Denmark

Asahi, Kirin, santori : dari Jepang

Swan, Foster`s : dari Australia

Bir Bintang, Anker Bir, Guiness : dari Indonesia b. Spirit

Dalam istilah Indonesia dikenal dengan minuman keras, karena mengandung alkohol yang sangat tinggi antara 40% sampai dengan 65%. Rasa kering dan membakar keras di tenggorokan merupakan cirikhas minuman ini. Disamping itu juga mudah menyala bila tersulut api. Spirit terbagi atas lima jenis, yaitu : Brandy, Whisky, Gin, Vodka dan Rum. Untuk Brandy terbagi lagi atas empat macam, yaitu Cognac ( minuman anggur dari prancis ), Armanag ( chatau labarthe, chatau de maillac, cles de dece dan kressman), Brandy ysng merupakan minuman anggur yang diproduksi di banyak Negara ( three barrels, stock, coronet, asbach uralt dan Christian brothers ) dam Fruit Brandy.

c. Wine ( anggur )

Anggur merupakan minuman yang bias dikatakan minuman yang paling terkenal dari macam-macam minuman beralkohol, Wine selalu berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Wine berasal dari hasil fermentasi buah anggur yang dicampur alkohol berkadar 10% hingga 23%. Untuk kemasan biasanya dicantumkan produsen anggur tersebut, Negara penghasil dan kadar alkoholnya. Merek-merek anggur yang terkenal adalah :


(27)

Val de Loire ( prancis ) : Angers, Brissac

Champgne ( prancis ) : Reims, Epernay

Le Poimont ( italia ) : Barbera, Barbaresco

La Lumbardia ( italia ) : Inverno, Valgela

La Region de Roma ( italia ) : Frascati, Oriviati Spanyol : Reija, Navara, Terrogona, Alicante

Anggur yang biasanya diminum untuk mendampingi Dessert ( dessert wine ) terbagi atas tiga, yaitu : Red Wine, White Wine dan Rose Wine. Ciri dari minuman ini adalah pada botolnya dilapisi oleh alumunium Foil. Merek-mereknya yang terkenal adalah : Chianti, Montrachet, Traiminer, Rioja, Riesling, Bordolino, Varvolicela, Pomerol, Chamberin, Graves, Barolo, Travel Rose dan Lancer Rose. d. Liqueur

Liqueur berasal dari bahasa Prancis, namun dalam bahasa Amerika dikenal dengan Cordial. Minuman ini dikategorikan sebagai minuman spirit manis atau alkohol manis karena memang rasanya yang manis. Ini disebabkan karena minuman ini merupakan campuran gula dengan aroma buah-buahan seperti aple, peach, herb dan strawberry yang biasanya disukai wanita. Berdasarkan jenisnya Liqueur dibagi atas dua kelompok, yaitu :

1. Liqueur Under Proprietary Brand

Merupakan Liqueur yang mereknya dilindungi pemerintah dari Negara yang memproduksinya, dan resep dari minuman ini dirahasiakan.


(28)

Berlawanan dengan yang diatas tadi, jenis minuman ini tidak begitu dilindungi oleh pemerintah dan resepnya juga bebas diketahui dan bisa diproduksi oleh setiap orang.

Jenis-jenis minuman tersebut diatas dijual di outlet Bar dengan harga yang relative mahal, karena merupakan barang Import yang penjualannya dikenakan berbagai macam bea ( pajak ). Namun walau demikian, tetap banyak orang yang membelinya. Apalagi minuman itu merupakan minuman favorit mereka.

                           


(29)

                     

                     


(30)

BAB III

GAMBARAN UMUM GRAND SWISS-BEL HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel

Meningkatnya akan kebutuhan akomodasi terutama di bidang perhotelan membuat para pengusaha yang terjun di bidang ini terus berusaha memenuhi dan menambah jumlah hotel yang ada khususnya di kota Medan. Hal ini juga yang membuat Swiss-Bel Hotel International sebuah merek perusahaan terkemuka di bidang Manajemen Hotel International untuk mendirikan Grand Swiss-Bel Hotel Medan yang berlokasi di jalan S.Parman No. 217, Medan.

Dibandingkan dengan industri sejenis, perusahaan ini mampu menawarkan manajemen di semua aspek dari hotel, apartemen, klub dan operasi golf, termasuk manajemen operasional, manajemen proyek dan koordinasi, pemasaran, penjualan dan kegiatan hubungan masyarakat, teknis dan jasa keuangan. Perusahaan ini juga bias dikatakan unik, karena memiliki manajemen dengan filosofi konsultasi secara aktif dengan pemilik properti.

GrandSwiss-Bel Hotel Medan memiliki kamar sebanyak 242 buah. Hotel ini didirikan dengan harapan bahwa dengan bertambahnya hotel yang bertaraf International di Sumatera Utara khususnya di kota Medan selain menambah arus wisatawan juga akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Selain itu juga akan ikut meramaikan dunia bisnis perekonomian di daerah ini.


(31)

Diharapkan bahwa usaha ini akan berjalan sehingga Swiss-Bel Hotel International juga dapat mendirikan hotel di derah atau kota-kota lain, khususnya di daerah atau kota yang potensial untuk dijadikan bisnis ini.

3.2 Makna Logo Perusahaan

Grand Swiss-Bel Hotel Medan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa perhotelan tentu memiliki logo yang dijadikan sebagai cirikhas perusahaan. Pada logo Grand Swiss-Bel Hotel Medan terbentuk huruf S yang merupakan huruf awal pada kata Swiss-Bel Hotel International. Logo ini ditulis dengan warna putih dan warna dasar sebagai latar belakang adalah merah. Dan warna ini yang melambangkan kebonafitan dari hotel tersebut.

Arti warna tersebut menandakan bahwa perusahaan ini bertujuan untuk mencapai kejayaannya khususnya dalam usaha perhotelan. Logo ini di desain dengan penuh artistik dan seni yang indah tentunya. Desain yang ada sebenarnya tidak terlalu sulit hanya merupakan huruf awal dari Swiss-Bel Hotel International. Karena agar gampang dimengerti dan mudah diingat oleh para tamu yang menginap di hotel ini.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Grand Swiss-Bel Hotel Medan yang dibawahi Swiss-Bel Hotel International memiliki Struktur Organisasi berbentuk garis dan staf, Dimana kekuasaan tertinggi dipedang oleh seorang General Manager yang dibantu sepenuhnya oleh seorang Resident Manager yang merupakan orang kedua setelah General Manager, yang


(32)

kelancaran gerak usaha perhotelan serta membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kepentingan hotel.

Selain itu seorang General Manager dibantu oleh seorang Executive Secretary dalam tugas sebagai sekretaris pemimpin. Dan juga HOD ( Head Of Department ) masing-masing yang mengatur setiap operasional di Grand Swiss-Bel Hotel Medan.

Seluruh operasional dilaksanakan oleh karyawan diawasi oleh pimpinan ( supervisor ) yang terbagi atas departemen-departemen yang berbeda, yaitu :

1. Front Office

Departemen ini menangani seluruh administrasi tamu baik itu reservasi, penjualan kamar, tagihan tamu dari mulai check in hingga tamu check out. Dengan petugas resepsionis yang merupakan kesan pertama tamu menginap di hotel, sehingga ini juga mempengaruhi citra baik buruknya sebuah hotel. Karena itulah Front Office Manage harus dapat menempatkan orang-orangnya yang sesuai dalam hal ini mempunyai keterampilan yang baik dalam berbahasa dan berpenampilan menarik dan ramah kepada tamu. Bell Boy, Greeter, Receptionist dan Information dibawah naungan departemen ini. Resepsionis berada di lobby hotel dengan Front Desk yang dilengkapi dengan komputer dan telepon yang berguna menangani pemesanan kamar tamu.

2. House Keeping

Bagian ini mengurusi tata graham yang ada di hotel, baik itu membersihkan dan menyiapkan kamar, public area, menyusun interior hotel dan mengatur tanaman


(33)

yang ada di hotel. Bagian ini mempekerjakan Room Boy / Maid, Gardener dan House Man. Departemen ini dipimpin oleh seorang Exc. House Keeper dibantu oleh para supervisor yang bertanggung jawab atas kebersihan, penyiapan kamar check out dan lainnya yang berhubngan dengan Tata Graha.

3. Food & Beverage

Departemen ini menangani seluruh hal yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Baik itu dari persiapan hingga cara penyajian ditangani langsung oleh bagian ini. Food & beverage terbagi dua, yaitu Food & Beverage Product ( yang menyiapkan makanan dan minuman di dapur ) dan Food & Beverage Service ( yang menangani cara penyajian baik itu di outlet maupun di kamar tamu / room servive ). Food & Beverage memiliki outlet untuk menjual product mereka seperti Restaurant, Bar, Lounge, Coffe Shop dan Banquet. Bagian ini dipimpin oleh Food & Beverage Manager yang berpengalaman dalam bidangnya. Food & Beverage merupakan sumber pendapatan kedua hotel setelah penjualan kamar. Karena itulah seorang Food & Beverage Manager harus bias mengatur dan merencanakan bagaimana penjualan makanan dan minuman harus sesuai target dari planning yang disusun oleh manajemen Grand Swiss-Bel Hotel Medan.

4. Laundry & Dry Cleaning

Bagian ini mengurus seluruh pencucian pakaian tamu, dan seluruh barang hotel yang berbentuk kain. Dengan mesin cuci yang berkapasitas besar dan terletak di sebelah hotel sehinnga juga dapat melayani kebutuhan binatu untuk umum.


(34)

Pakaian tamu dicuci dan kemudian disetrika lalu diserahkan oleh Vallet dengan Bill ( tagihan ) yang dibayar sesudah tamu check out.

5. Sales and Marketing

Departemen ini mengatur dan mempromosikan seluruh produk hotel yang dijual dengan mencari consumer di pasar dengan pemasaran yang baik tentunya. Biasanya mereka menjual produk-produk hotel dengan menawarkan paket-paket yang tersusun dan mempunyai discount agar tamu tergiur dan mau menginap di hotel tersebut. Sales and Marketing berperan penting dalam kepentingan hotel dalam mencari benefit sehingga bagian ini harus dikerjakan oleh orang yang benar-benar professional dalam bidang pemasaran.

6. Accounting

Accounting department mengatur seluruh hitungan uang yang ada di hotel. Dalam hal ini masalah keuangan ( finansial ) hotel. Dipimpin oleh seorang Chief Accounting. Departemen ini juga menghitung segala pengeluaran hotel ( belanja hotel ) dan pemasukan / keuntungan hotel setiap bulannya. Dan pada bagian ini pula yang mengatur pembagian upah untuk karyawan dan service yang diberikan pula. 7. Human Resource Department ( Personalia )

Departemen ini mengatur administrasi karyawan, recruitment dan penempatan posisi serta pemecatan yang dilakukan. Bagian ini dipimpin oleh Personel Manager yang dibantu beberapa staf. Seluruh file ( data ) idientitas karyawan disimpan di kantor personalia. Apa bila departemen lain meminta


(35)

tambahan pekerja, maka Personel Manager yang merekrut serta menyeleksi pekerja sesuai dengan yang dibutuhkan.

8. Engineering

Departemen ini menangani seluruh fasilitas hotel yang berupa mesin, listrik, penerangan serta memperbaiki barang milik hotel yang terbuat dari kayu. Departemen ini bertanggung jawab atas perbaikan dan perawatan dalam jangka waktu singkat maupun lama.

9. Security

Seluruh keamanan dan ketertiban di hotel menjadi tanggung jawab departemen ini. Bagian ini memberikan jaminan akan keamanan tamu dari orang-orang yang berbuat onar di hotel.

10. Entertaintment

Bagian ini dipimpin oleh seorang Entertaintment Manager. Dimana bagian ini menangani fasilitas hotel yang berkenaan dengan hiburan. Seorang Entertaintment Manager mengatur penyajian hiburan yang ada Bar, Pub, Karaoke, Nite Club maupun Lounge yang ada. Dengan sajian musik yang menghibur dan suasana yang santai serta menarik.

11. Health and Center

Departemen ini merupakan sarana untuk tamu baik yang menginap maupun yang tidak menginap ( para member ) yang ingin berolah raga. Fasilitas yang ada adalah Gym, Spa, Pijat, Kolam Berenang and full range of higt tech exercise


(36)

3.4 Fasilitas Hotel

Grand Swiss-Bel Hotel Medan mempunyai fasilitas yang bisa dikatakan lengkap untuk taraf hotel berbintang lima ( ***** ). Tamu dapat menikmati seluruh fasilitas mulai dari kamar, sarana kebugaran, restaurant, convention, coffe shop, bar dan fasilitas lainnya.

Seluruh fasilitas ini disediakan demi memenuhi kebutuhan tamu yang merupakan harus dilayani dengan baik. Tamu merupakan sasaran utama bagi hotel dalam mencari keuntungan. Karena itulah fasilitas yang memadai dan mampu memenuhi kebutuhan dari tamu yang beraeka ragam harus ditangani dengan baik pula. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :

1. Fasilitas di dalam kamar

Grand Swiss-Bel Hotel Medan mempunyai jumlah kamar 242 buah yang terdiri dari beberapa type dan harga yang berbeda. Setiap kamar memiliki fasilitas : AC yang dikendalikan secara individual, saluran telepon IDD, televisi dengan programmer satelit, akses internet broadband, safety deposit box pribadi, fasilitas untuk membuat teh / kopi, pengering rambut, mini bar, bath tub dan shower terpisah dan dengan air panas dan dingin serta tidak ketinggalan juga tempat tidur yang nyaman tentunya.

Dan untuk tamu yang long stay di kamar tersebut akan mendapat makanan dan minuman selamat datang, surat kabar harian, WIFI akses internet serta souvenir yang dibuat oleh hotel dan diberikan gratis untuk tamu yang menginap tersebut.


(37)

Deluxe = 108 kamar

Superior Deluxe = 96 kamar

‐ Grand Deluxe = 12 kamar

Suite = 10 kamar

Presidential Suite = 4 kamar

Executive Deluxe = 2 kamar

Executive Superior Deluxe = 9 kamar

Executive Grand Deluxe = 1 kamar

Total = 242 kamar

2. Fasilitas di luar kamar

Untuk fasilitas non kamar, Grand Swiss-Bel Hotel Medan menyediakan sarana yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan tamu. Fasilitas non kamar yang ada yaitu :

The Rendezvous Lobby Lounge

The Edge Restaurant

Swiss-Café

The View Entertaintment Loung and Bar

Convention

Business Centre

Fitness Centre


(38)

24 Hour Security WIFI Internet Akses

Swimming Pool

Airline Service

‐ Layanan Oleh-oleh Khas Medan

Loundry

My Life Gym & Spa My Life Spa & Pijat

Fasilitas Convention tidak hanya digunakan untuk keperluan bisnis seperti rapat atau seminar saja, namun juga dapat digunakan untuk acara keluarga seperti Wedding Perty, Pesta Ulang Tahun, Anniversary atau acara lain yang berskala besar.

Untuk payment ( pembayaran ) hotel ini juga menerima berbagai macam kredit card, seperti BCA, JCB, VISA, MASTER CARD dan lain-lain.

Harga kamar disesuaikan dengan jenis kamar dan seberapa jauh jarak pemesanan dengan waktu check in. Semakin dekat jarak pemesanan dengan waktu check in, maka semakin mahal pula harganya. Keadaan musim juga mempengaruhi harga kamar.

3.5 Jenis Tamu yang Menginap

Untuk tamu yang menginap di Grand Swiss-Bel Hotel Medan adalah para pelaku bisnis ( profesional ) yang selalu sibuk dan berpindah tempat dari satu kota ke kota yang lain. Namun ada juga tamu yang terdiri dari keluarga yang sedang


(39)

berlibur ataupun sedang melakukan perjalanan. Secara umum jenis tamu yang menginap ialah :

‐ Profesional Muda ‐ Pegawai Perusahaan ‐ Pilot dan Pramugari ‐ Pejabat Negara ‐ Wisatawan

‐ Artis / Enterteintner

Sedangkan Room Occupancy yang dicapai oleh hotel ini tiap harinya sebesar 80-95% dan bahkan untuk hari-hari tertentu bisa mencapai lebih dari 100%, hingga tamu harus menunggu di lobby beberapa saat sebelum check in. Besarnya akan tuntutan tersebut maka Grand Swiss-Bel Hotel Medan terus menambah fasilitas yang diperlukan.

3.5.1 Lamanya Tamu Menginap

Setiap tamu yang akan menginap tentu sudah ditentukan berapa lama ia menginap saat reservasi ( check in ) walaupun kebanyakan tamu yang menginap biasanya hanya dua atau tiga hari saja. Namun ada juga tamu yang menginap sampai dua atau tiga bulan, hal ini dikarenakan ia sedang melaksanakan pekerjaan perusahaan dalam waktu yang cukup lama. Untuk tamu yang Long Stay diberikan discount untuk harga kamar berdasarkan kebijakan manajemen sendiri. Namun untuk tamu yang Long Stay ini diberikan pelayanan yang lebih karena ia merupakan


(40)

Selain kamar yang disediakan untuk tamu, hotel juga menyediakan kamar untuk digunakan oleh karyawan hotel ( house use ), namun kamar house use ini biasanya hanya diperuntukan bagi manajer.

3.5.2 Fasilitas Umum

Seluruh fasilitas yang tersedia di luar kamar dapat digunakan oleh tamu dari luar hotel. Biasanya pihak hotel menyediakan fasilitas untuk menjadi member club untuk The View Entertaintment dan juga Fitness Center yang ada. Yang bertujuan agar pengunjung dapat lebih mudah dalam menikmati sarana yang ada dan mendapatkan potongan harga dalam beberapa tagihan.

Bagi tamu yang ingin berolah raga dapat menggunakan fasilitas Fitness Center dengan alat-alat yang lengkap serta dapat digunakan kapan saja. Dan bagi tamu yang hoby berenang telah tersedia juga kolam renang indah dan bersih.

                 


(41)

                                             


(42)

BAB IV

THE VIEW ENTERTAINTMENT DAN PENGARUHNYA

DALAM MENARIK PENGUNJUNG DI GRAND SWISS-BEL

HOTEL MEDAN

4.1 Pembagian The View Entertaintment

The View Entertaintment terbagi atas dua bagian yaitu Lounge dan Bar. Karena merupakan fasilitas hiburan tempat ini semuanya buka pada malam hari. Mulai pukul 16.00 s/d 02.00 dini hari. Untuk perincian pembagiannya adalah sebagai berikut :

1. The View Lounge

Terletak di lantai 26 Grand Swiss-Bel Hotel Medan. Tempat ini menyajikan live musik dengan penampilan band yang membawakan hits yang sedang digemari. Atau langsung mendatangkan band dan artis nya itu sendiri.

2. The View Bar

Terletak di lantai 26 Grand Swiss-Bel Hotel Medan. Berdampingan dengan Lounge yang menyajikan makanan dan minuman yang beralkohol ataupun tidak.

Untuk dapat menikmati fasilitas tersebut setiap pengunjung harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen, antara lain yaitu :

‐ Dilarang membawa senjata tajam ‐ Dilarang membawa narkoba


(43)

‐ Dilarang membawa makanan dan minuman dari luar

‐ Pengunjung harus memakai sepatu dan dilarang memakai sandal ‐ Pengunjung harus berusia 18 tahun keatas

4.2 Makanan dan Minuman yang Tersedia di The View Entertaintment

Untuk makanan jumlahnya terbatas dan tidak menjual menu-menu yang berat, hanya sebatas makanan ringan. Contohnya seperti Pizza dan menu snack lainnya.

Minuman yang tersedia di The View antara lain adalah : a. Minuman beralkohol, contohnya :

Brandy, Beer, Jack Daniel, Margaretta, Bacardy, Tequila, Wine, Campaign dan lain-lain.

b. Minuman non alcohol, contohnya :

Soft Drinks seperti : Green Sand, Coca Cola, Fanta, Air Mineral dan beraneka macam Juice.

4.2.1 Desain Interior The View

a. The View Lounge

Lounge ini di desain tidak jauh berbeda dengan Lounge pada umumnya, dengan meja dan kursi yang terbuat dari besi, serta panggung untuk band yang tampil. Ini adalah Lounge trendi, penuh warna dan nyaman dengan desain prabot pinggul.

Depan panggung juga disediakan lantai untuk para pengunjung yang ingin berdansa. Dekorasi lampu ditata di atas atap dengan operator lampu yang menyesuaikan dengan jenis musik yang sedang dimainkan. Lounge ini berkapasitas sampai 250 orang.


(44)

Tiap malam menampilkan dua band penghibur baik dari dalam maupun luar kota Medan ( Jakarta ). Setiap pengunjung juga dapat memesan lagu yang diinginkan kepada band yang sedang tampil.

Ini adalah tempat yang tepat untuk bersantai dan bersantai di malam hari dengan pemandangan panorama kota, sambil mendengarkan live musik.

b. The View Bar

Berdampingan dengan Lounge dan dengan suasana yang sedikit berbeda. The View Bar tidak menampilkan live musik, namun hanya menjual makanan dan minuman saja. Namun begitu, karena lokasinya berdekatan dengan Lounge, pengunjung juga dapat sekaligus menikmati live musik yang disajikan sambil menikmati makanan dan minuman yang diinginkan.

Salah satu interior yang unik di dalam Bar adalah rak anggur tertinggi di kota dengan malaikat anggur, 10 meter yang bisa diisi dengan 800 botol anggur.

Karena Lounge dan Bar diidentikan dengan penyalahgunaan narkoba, maka pihak Entertaintment menetapkan peraturan yang ketat disamping pengawasan dari petugas security yang mengawasi tindak laku pengunjung tanpa mengurangi kenyamanan tamu dalam menikmati musik, makanan dan minuman yang tersedia. Manager Entertaintment juga mengawasi secara langsung bagaimana operasional dari The View ini, karena tempat-tempat hiburan seperti ini cukup rawan dari gangguan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab demi berlangsungnya kehidupan jasa Entertaintment di Grand Swiss-Bell Hotel Medan. Dan juga manajemen dalam hal ini manajer sebagai orang yang memegang kuasa tertinggi di bagian ini ingin menarik


(45)

pengunjung lebih banyak, mengingat operasional yang masih terbilang baru dan menghadapi persaingan dalam jasa Entertaintment dengan hotel-hotel lain yang begitu banyak.

4.2.2 Musik yang Disajikan

Untuk The View Lounge para penyanyi atau band yang tampil sebelumnya telah dilakukan seleksi berdasarkan keperluan dan kemampuan band tersebut. Setiap malam ditampilkan dua penyanyi atau band dari Jakarta dan Medan dengan tampilan bergantian selama 45 menit dan rehat selama 30 menit. Sewaktu rehat dimainkan musik-musik dari kaset agar suasana tidak sepi dan tamu juga dapat sedikit lebih santai. Untuk band yang tampil diambil dari band yang sering manggung di cefe-cafe terkenal di Jakarta. Pihak manajemen biasanya melakukan kontrak dengan mereka selama tiga bulan agar pengunjung tidak bosan dengan penampilan band tersebut. Untuk band lokal ( medan ) bagi yang ingin manggung diadakan audisi sebelum manggung, dan yang memenuhi kriteria pihak manajeman yang nantinya akan menggung di The View Lounge.

Para kaula muda pasti tertarik dengan suasana yang ada, karena sangat bagus dan ditata dengan apik agar tamu yang datang ramai. Dan bagi tamu yang belum pernah masuk pasti penasaran mendengar The View.

4.3 The View Entertaintment dan Pengaruhnya Dalam Menarik Pengunjung di Grand Swiss-Bel Hotel Medan


(46)

untuk mencari hiburan. Walaupun The View Entertaintment tidak hanya diperuntukan bagi tamu yang menginap melainkan juga untuk umum. Ini bertujuan agar benefit yang didapat cukup besar dan harga-harga yang ditetapkan melebihi dari tempat-tempat lainnya, mengingat segmen pasar yang dituju adalah golongan menengah ke atas.

Dalam mencapai tujuan tersebut pihak manajemen melakukan berbagai macam terobosan terutama dalam menarik pengunjung, baik itu dari segi pelayanan dan fasilitas lain yang mempermudah tamu dalam menikmati hiburan yang ada. Adapun terobosan-terobosan tersebut antara lain :

Penampilan para waiter / ress yang baik dan menarik Penampilan penyanyi dan band yang terkenal dari Jakarta Mengadakan lounching produk-produk tertentu

Mengadakan event “nonton bareng” acara olahraga

Merubah desain ruangan setiap beberapa bulan agar tamu tidak bosan

‐ Memberikan keistimewaan bagi pengunjung yang menjadi member berupa discount harga makanan dan minuman

Membuat acara-acara special seperti ulang tahun atau valentine`s day Mengundang bintang tamu artis terkenal untuk mengisi acara

Program happy hour pada malam-malam tertentu dimana para pengunjung diberikan potongan harga untuk minuman

Penampilan bartender dengan aksi mencampur minuman yang dipesan oleh tamu


(47)

Semua terobosan ini dilakukan semata-mata untuk memuaskan pengunjung agar ingin sering-sering datang ke tempat tersebut. Karena tamu merupakan target yang utama yang diraih pihak manajemen The View Entertaintment.

Dalam menjalankan operasional The View sehari-harinya pihak manajemen mencoba memberikan suasana yang berbeda dari tempat hiburan pada umumnya. Mulai dari penampilan band, desain interior yang menarik serta para karyawan yang berpenampilan menarik dan ramah. Entertaintment manajer selalu menekankan pada bawahan agar selalu memberikan yang terbaik kepada tamu, dan karena komplain tamu sangat tidak diinginkan oleh manajemen. Walaupun pasti ada beberapa komplain tentang pelayanan yang diberikan, namun hal tersebut bisa terselesaikan dengan mudah tanpa ada yang harus dirugikan.

4.4 Maslah Dalam Operasional The View Entertaintment

Karena operasional yang masih terbilang baru, maka wajar jika didapati kesalahan-kesalahan dan kekurangan dalam pelayanan ataupun fasilitas. Kekurangan tersebut antara lain :

1. Pada hari ramai banyak tamu yang tidak kebagian seat ( tempat duduk ) karena kapasitas ruangan yang terbatas sehingga mereka harus pulang dan mencari alternatif hiburan lain.

2. Menu makanan yang tidak tersedia sehingga tamu yang ingin makan harus keluar.


(48)

wanita-4. Manajer yang terlalu ketat mengawasi para bawahan hingga tamu merasa kurang nyaman dengan karyawan yang terlalu mengawasi tindak laku pengunjung. 5. Peraturan yang terlalu menyulitkan para pekerja hingga pekerja tidak leluasa

dalam melayani tamu.

6. Beberapa kejadian barang tamu yang hilang tidak dapat ditemukan kembali disebabkan masih kurangnya pengawasan barang-barang milik tamu.

4.5 Kebijakan Manajemen Dalam Menghadapi Masalah Yang Ada

Jika terdapat komplain tamu yang berkenaan dengan pelayanan yang diberikan maka manajemen dalam hal ini Entertaintment manajer langsung turun tangan untuk menyelesaikannya. Dalam beberapa keputusun yang diambil biasanya akan menjadi mutlak dan harus diterima oleh semua pihak.

Contohnya bila terjadi kesalahan yang diakibatkan kelalaian karyawan yang melayani tamu hingga kesalahan tersebut cukup fatal, maka manajer tidak akan segan-segan untuk memecat karyawan tersebut. Karena complain tamu merupakan musuh utama dalam memberikan pelayanan yang baik.

Adapun beberapa contoh pengambilan keputusan oleh manajer dalam menghadapi masalah-masalah adalah :

‐ Jika tamu terlalu banyak dibandingkan kapasitas yang ada, maka manajer mencoba mengalihkan mereka untuk menikmati makanan yang ada di The Edge Restaurant atau Swiss Cafe yang letaknya tidak jauh dari The View.

‐ Lebih mengutamakan tamu yang merupakan anggota ( member ) dalam menikmati fasilitas yang ada.


(49)

‐ Mengutamakan konsep-konsep yang mudah dan praktis dalam melayani tamu. ‐ Membuat event yang bertujuan untuk mendatangkan pengunjung dengan ramai

seperti nonton bareng pada saat event piala dunia ( sepak bola ) atau lainya. Mempromosikan The View melalui media cetak dan elektronik.

Selain itu juga ada Louncing produk-produk baru yang pasti menguntungkan ke dua belah pihak. Seperti Loncing produk rokok, hand phone dan lain-lain.

Wajarlah jika sekarang The View dapat dikatakan alternatif bagi orang-orang yang ingin menikmati suasana yang rileks, nyaman serta alinan musik yang sangat memukau. Khususnya kaula muda yang suka dengan hiburan malam.

 

                       


(50)

                                             


(51)

BAB V

PENUTUP

 

Dunia hiburan memang sangat luas untuk dibanas, karena jenisnya yang bermacam-macam dan banyaknya tempat hiburan yang sudah ada di kota Medan ini. Terutama bagi pihak hotel yang ingin melengkapi fasilitas di Hotel nya. Dan tamu yang selalu ingin menikmati suasana baru yang jauh dari kesibukan sehari-hari yang lelah serta memerlukan tanaga yang banyak.

Dari sekian banyak tempat hiburan yang ada di daerah ini terutama yang ada di Hotel merupakan salah satu daya tarik orang-orang yang akan berkunjung atau singgah di tempat ini.

Dan juga setiap tempat hiburan yang didirikan akan menyerap tenaga kerja yang juga akan mengurangi tingkat pengangguran di kota Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya. Pemerintah cukup memperhatikan perkembangan sarana hiburan yang muncul serta mengawasi efek dari didirikannya tempat hiburan tersebut. Karena masih terdapat penyalahgunaan dari tempat hiburan tersebut yang mengarah ke penyalahgunaan narkoba, prostitusi serta tindakan yang melanggar hukum lainnya.

The View dalam menarik pengunjung untuk datang selalu menjunjung tinggi akan kebutuhan tamu yang harus dipenuhi dan dijaga agar tidak kecewa dan nantinya akan menjadi pelanggan pihak jasa hiburan tersebut.


(52)

Manajemen yang baik akan mempengaruhi citra maju mundurnya suatu jasa hiburan. Karena itulah diperlukan kerja keras yang sungguh-sungguh dalam meraih pasar yang selalu dipenuhi oleh para pesaing yang lain juga akan merenggut costumer.

Jika tidak ingin kehilangan maka pihak jasa hiburan harus bisa bersaing. Apa lagi saat ini dalam menghadapi perdagangan bebas yang memaksa kita untuk ikut berperan aktif bila tidak ingin tertinggal.

                                 


(53)

DAFTAR PUSTAKA

Entertaintment Department Grand Swiss Bel Hotel Medan, Tanpa tahun. Job Description Medan, Grand Swiss Bel Hotel Medan.

Stephen F. Wirt, Wiz Moutinho, Tanpa Tahun. Tourism Marketing Managemen

Hand Book, Glasgow, University OF Glasgow.

Samsuridjal, dan HD Naelany, 1997, Peluang di Bidang Pariwisata, Penerbit Mutiara Sumber Widya.

Soekadijo, RG, 1997, Anatomi Pariwisata, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Website Grand Swiss Bel Hotel Medan di : www.swiss-belhotel.com


(1)

4. Manajer yang terlalu ketat mengawasi para bawahan hingga tamu merasa kurang nyaman dengan karyawan yang terlalu mengawasi tindak laku pengunjung. 5. Peraturan yang terlalu menyulitkan para pekerja hingga pekerja tidak leluasa

dalam melayani tamu.

6. Beberapa kejadian barang tamu yang hilang tidak dapat ditemukan kembali disebabkan masih kurangnya pengawasan barang-barang milik tamu.

4.5 Kebijakan Manajemen Dalam Menghadapi Masalah Yang Ada

Jika terdapat komplain tamu yang berkenaan dengan pelayanan yang diberikan maka manajemen dalam hal ini Entertaintment manajer langsung turun tangan untuk menyelesaikannya. Dalam beberapa keputusun yang diambil biasanya akan menjadi mutlak dan harus diterima oleh semua pihak.

Contohnya bila terjadi kesalahan yang diakibatkan kelalaian karyawan yang melayani tamu hingga kesalahan tersebut cukup fatal, maka manajer tidak akan segan-segan untuk memecat karyawan tersebut. Karena complain tamu merupakan musuh utama dalam memberikan pelayanan yang baik.

Adapun beberapa contoh pengambilan keputusan oleh manajer dalam menghadapi masalah-masalah adalah :

‐ Jika tamu terlalu banyak dibandingkan kapasitas yang ada, maka manajer mencoba mengalihkan mereka untuk menikmati makanan yang ada di The Edge Restaurant atau Swiss Cafe yang letaknya tidak jauh dari The View.


(2)

‐ Mengutamakan konsep-konsep yang mudah dan praktis dalam melayani tamu. ‐ Membuat event yang bertujuan untuk mendatangkan pengunjung dengan ramai

seperti nonton bareng pada saat event piala dunia ( sepak bola ) atau lainya. Mempromosikan The View melalui media cetak dan elektronik.

Selain itu juga ada Louncing produk-produk baru yang pasti menguntungkan ke dua belah pihak. Seperti Loncing produk rokok, hand phone dan lain-lain.

Wajarlah jika sekarang The View dapat dikatakan alternatif bagi orang-orang yang ingin menikmati suasana yang rileks, nyaman serta alinan musik yang sangat memukau. Khususnya kaula muda yang suka dengan hiburan malam.

 

                       


(3)

                                           


(4)

BAB V

PENUTUP

 

Dunia hiburan memang sangat luas untuk dibanas, karena jenisnya yang bermacam-macam dan banyaknya tempat hiburan yang sudah ada di kota Medan ini. Terutama bagi pihak hotel yang ingin melengkapi fasilitas di Hotel nya. Dan tamu yang selalu ingin menikmati suasana baru yang jauh dari kesibukan sehari-hari yang lelah serta memerlukan tanaga yang banyak.

Dari sekian banyak tempat hiburan yang ada di daerah ini terutama yang ada di Hotel merupakan salah satu daya tarik orang-orang yang akan berkunjung atau singgah di tempat ini.

Dan juga setiap tempat hiburan yang didirikan akan menyerap tenaga kerja yang juga akan mengurangi tingkat pengangguran di kota Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya. Pemerintah cukup memperhatikan perkembangan sarana hiburan yang muncul serta mengawasi efek dari didirikannya tempat hiburan tersebut. Karena masih terdapat penyalahgunaan dari tempat hiburan tersebut yang mengarah ke penyalahgunaan narkoba, prostitusi serta tindakan yang melanggar hukum lainnya.

The View dalam menarik pengunjung untuk datang selalu menjunjung tinggi akan kebutuhan tamu yang harus dipenuhi dan dijaga agar tidak kecewa dan nantinya akan menjadi pelanggan pihak jasa hiburan tersebut.


(5)

Manajemen yang baik akan mempengaruhi citra maju mundurnya suatu jasa hiburan. Karena itulah diperlukan kerja keras yang sungguh-sungguh dalam meraih pasar yang selalu dipenuhi oleh para pesaing yang lain juga akan merenggut costumer.

Jika tidak ingin kehilangan maka pihak jasa hiburan harus bisa bersaing. Apa lagi saat ini dalam menghadapi perdagangan bebas yang memaksa kita untuk ikut berperan aktif bila tidak ingin tertinggal.

                               


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Entertaintment Department Grand Swiss Bel Hotel Medan, Tanpa tahun. Job Description Medan, Grand Swiss Bel Hotel Medan.

Stephen F. Wirt, Wiz Moutinho, Tanpa Tahun. Tourism Marketing Managemen Hand Book, Glasgow, University OF Glasgow.

Samsuridjal, dan HD Naelany, 1997, Peluang di Bidang Pariwisata, Penerbit Mutiara Sumber Widya.

Soekadijo, RG, 1997, Anatomi Pariwisata, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Website Grand Swiss Bel Hotel Medan di : www.swiss-belhotel.com