namun untuk melanjutkan hasil penyidikannya ke Jaksa Penuntut Umum, PPNS Lingkungan harus melalui penyidik Polri sebagaimana diatur dalam Pasal 107
KUHAP dan Pasal 40 ayat 3 dan 4 UUPLH.
16
k
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas, selanjutnya dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kewenangan Polri sebagai penyidik dalam penanganan tindak
pidana di bidang kehutanan? 2.
Bagaimana koordinasi antara Polri dengan aparat penegak hukum lainnya dalam penanganan tindak pidana di bidang kehutanan?
3. Apa kendala atau hambatan yang dihadapi Polri dalam penanganan tindak
pidana di bidang kehutanan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kewenangan Polri sebagai penyidik dalam penanganan
tindak pidana di bidang kehutanan
16
Alvi Syahrin, Beberapa Isu Hukum Lingkungan Kepidanaan, Medan: PT. Sofmedia, 2009, hal. 19.
G.P. Hutajulu : Kewenangan Polri Sebagai Penyidik Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Kehutanan, 2009
2. Untuk mengetahui sejauh mana koordinasi antara Polri dengan aparat
penegak hukum lainnya dalam penanganan tindak pidana di bidang kehutanan.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala atau hambatan yang dihadapi Polri
dalam penanganan tindak pidana di bidang kehutanan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Dapat mengetahui peraturan hukum apa yang dipakai pemerintah untuk
tercapainya penanganan tindak pidana di bidang kehutanan. 2. Secara Praktis
Dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kewenangan Polri sebagai penyidik dalam penanganan
tindak pidana di bidang kehutanan. Sehingga dengan adanya penulisan ini pemerintah dapat mengatur upaya penanganan di bidang kehutanan.
E. Keaslian Penulisan
Didasarkan dari pemeriksaan yang telah dilakukan oleh penulis di perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dapat diketahui bahwa penelitian
tentang “Kewenangan Polri Sebagai Penyidik Dalam Penanganan Tindak Pidana
G.P. Hutajulu : Kewenangan Polri Sebagai Penyidik Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Bidang Kehutanan, 2009
Di Bidang Kehutanan ”, belum pernah dilakukan dalam pendekatan terhadap permasalahan yang sama, walaupun ada beberapa topik penelitian tentang tindak
pidana di bidang kehutanan namun pendekatan permasalahan yang diteliti berbeda, sehingga dengan demikian penelitian ini dapat mengandung kadar
keaslian karena telah memenuhi atau sesuai dengan azas-azas keilmuan yaitu mengandung aspek kejujuran, rasional objektif dan terbuka, sehingga penelitian
ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah, dan terbuka terhadap beberapa masukan serta saran yang bersifat membangun dan konstruktif.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori