undang perpajakan hasil reformasi perpajakan mengubah pendekatan pemungutan pajak dari sistem official assessment menjadi self assessment, yaitu Wajib pajak
diberikan tanggung jawab dan kewajiban untuk menghitung, membayar dan melaporkan pajak–pajak yang menjadi kewajibannya.
89
Sebagai konsekuensi dari pemberian wewenang penuh kepada Wajib pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak terutang, Wajib pajak mendapat beban yang
lebih berat dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, karena Wajib pajak harus melaporkan semua informasi yang relevan dalam Surat Pemberitahuan pajaknya
SPT, menghitung dasar pengenaan pajaknya, mengkalkulasi jumlah pajak yang terutang dan melunasi pajak terutang tersebut. Hal ini tentu saja menuntut Wajib
pajak untuk dapat memahami dan menerapkan peraturan perundang–undangan perpajakan dengan baik.
90
1. Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan atas Pembagian Dividen
Dasar pemotongan dibedakan antara penghasilan bruto dan penghasilan neto. Dasar pemotongan pajak untuk pembayaran pajak dari penghasilan dalam bentuk
dividen adalah berdasarkan jumlah penghasilan bruto dengan pengenaan tarif sebesar 15 lima belas persen dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan
dividen.
91
89
Ibid., hal. 11
90
Tjiptardjo Mochamad, Op.cit, hal. 1
91
Penjelasan Pasal 23 ayat 1 Undang–Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
Madong Rianto Sitanggang : Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen, 2009
TATA CARA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS DIVIDEN PPh Pasal 23
DILAKUKAN PADA SAAT PENGHASILAN DIVIDEN DIBAYAR PERSEROAN
BUKTI PEMOTONGAN
F.1.1.33.01
1 2
3 UNTUK PEMEGANG SAHAM
LAMPIRAN SPT MASA PPh PASAL 23
ARSIP PERSEROAN
Skema 2. Tata cara pemotongan pajak penghasilan atas pembagian dividen
92
Penjelasan tata cara pemotongan pajak penghasilan atas pembagian dividen, yaitu : 1
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib pajak dalam negeri dan Badan Usaha Tetap
BUT.
92
Alsah A. Syarifuddin, Op.cit., hal. 121
Madong Rianto Sitanggang : Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen, 2009
2 PPh Pasal 23 dipotong pada saat dibayar atau terutang oleh :
a. Badan pemerintahan, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara
kegiatan, BUT, perwakilan perusahaan luar negeri; b.
Orang pribadi yang ditunjuk sebagai pemotong PPh Pasal 23 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. Misalnya: akuntan, arsitek, dokter,
notaris, PPAT kecuali PPAT tersebut adalah camat, pengacara, dan konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas
c. Orang pribadi yang menjalankan usaha dan menyelenggarakan
pembukuan. 3
Pemotong PPh Pasal 23 mengeluarkan bukti pemotongan rangkap 3 tiga yang ditujukan pada :
a. Lembar 1 untuk pemegang saham
b. Lembar 2 untuk lampiran SPT Masa PPh Pasal 23
c. Lembar 3 untuk Arsip
2. Tata Cara Penyetoran Pajak Penghasilan atas Pembagian Dividen