Konsep Dividen Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen

BAB II PAJAK PENGHASILAN TERHADAP

PEMBAGIAN DIVIDEN A. Konsep dan Jenis Dividen Dividen adalah pendistribusian laba kepada pemegang saham, secara pro rata menurut kelas kelompok surat berharga, dan dibayarkan dalam bentuk uang, saham, scrip, atau produk atau properti perusahaan, walaupun ini jarang terjadi. Dividen dapat juga diartikan sebagai dana–dana, dari penghasilan, atau dari hasil penjualan suatu harta benda, yang harus dibagi atau didistribusikan diantara para pemegang saham atau kreditur. Pembagian dividen umumnya didasarkan atas akumulasi laba, yaitu laba ditahan, atas beberapa pos modal lainnya seperti tambahan modal disetor. 59

1. Konsep Dividen

Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, dan keputusan atas persetujuan dan pengesahan tersebut diambil sesuai dengan ketentuan Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan atau Anggaran Dasar Perseroan. Perhitungan tahunan yang dihasilkan tersebut harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dari aktiva, kewajiban, modal dan hasil usaha perseroan. Direksi dan Komisaris mempunyai tanggung jawab penuh akan kebenaran isi perhitungan tahunan perseroan pada khususnya dan laporan tahunan pada umumnya. 59 Berita internet, http:elon.bahan ajar.umb.co.id 30 Madong Rianto Sitanggang : Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen, 2009 Dalam hal dokumen perhitungan tahunan yang disediakan ternyata tidak benar atau menyesatkan, maka anggota Direksi dan Komisaris secara tanggung renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan, kecuali apabila terbukti bahwa keadaan tersebut bukan karena kesalahannya. Dalam hal demikian maka anggota Direksi dan Komisaris yang bersangkutan dibebaskan dari tanggung jawab tersebut. Setiap tahun buku, perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang–kurangnya 20 dari modal yang ditempatkan. Apabila belum mencapai jumlah tersebut maka laba itu hanya dapat digunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. Ketentuan mengenai penyisihan laba bersih untuk cadangan dan pengunaannya, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pengunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan tersebut diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Rapat Umum Pemegang Saham dapat menetapkan bahwa sebagian atau seluruh laba bersih akan digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham, atau pembagian lain seperti tantieme untuk Direksi dan Komisaris, bonus untuk karyawan, cadangan dana sosial dan lain–lain, atau penempatan laba bersih tersebut dalam cadangan perseroan yang antara lain diperuntukkan bagi perluasan usaha perseroan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham tidak menentukan lain, maka seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan sebagaimana disebutkan di Madong Rianto Sitanggang : Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen, 2009 atas, dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. setelah lima tahun, dividen yang tidak diambil dimasukkan ke dalam cadangan yang diperuntukkan untuk itu. Pembagian dividen diatur dalam Anggaran Dasar AD. 60

2. Jenis–Jenis Dividen