mereka adalah karena tidak mempunyai harta warisan di Pulau Bali, juga karena keluarga mereka sekarang adalah keluarga yang lahir di perantauan.
Keluarga ini semakin permanen didukung dengan situasi mereka pada tahun 1975 bukan lagi sebagai karyawan kontrak tetapi mereka sudah di
golongkan oleh perusahaan sebagai karyawan lokal. Masyarakat yang baru inilah yang meneruskan budaya Hindu Bali, meskipun jumlah mereka semakin sedikit.
Pada tahun 1989 mereka berhasil mendirikan sebuah Pura di Desa Pegajahan Kecamatan Perbaungan.
Berdirinya Pura membuat mereka semakin giat dalam melaksanakan ritual keagamaan. Mereka lalu membentuk organisasi keagamaan yang lebih besar lagi.
Masyarakat Hindu Bali yang memilih tinggal di kecamatan Perbaungan ini akhirnya dapat membentuk sebuah komunitas yang permanen. Berdasarkan
uraian-uraian yang telah di paparkan diatas maka penulis mencoba menulis skripsi
ini dengan judul : Dari Kontrak Kerja Membentuk Sebuah Komunitas; Studi Kasus Masyarakat Hindu Bali di Desa Pegajahan Kecamatan
Perbaungan 1963-1990
1.2 Rumusan Permasalahan
Permasalahan yang dikaji dalam perelitian ini dimulai dari latar-belakang sejarah migrasi masyarakat Hindu Bali, di kecamatan Perbaungan desa
Pegajahan, hingga mereka berhasil membentuk sebuah kemunitas di desa Pegajahan kampung Bali. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana latar belakang sejarah masyarakat Hindu Bali ini
bermigrasi ke desa Pegajahan kecamatan Perbaungan 2.
Bagaimana Hubungan kontrak kerja Perusahaan Negara Perkebunan PNP IX dengan masyarakat Hindu Bali
3. Bagaimana usaha masyarakat Hindu Bali dapat bertahan tinggal dan
berhasil membentuk sebuah komunitas yang permanen di desa Pegajahan, kecamatan Perbaungan.
Batasan waktu dari penelitian ini mengambil periode tahun 1963, dan berakhir tahun 1990. Tahun 1963 diambil sebagai batas awal penelitian adalah,
sejak peristiwa meletusnya Gunung Agung di Bali sebagai latar-belakang masyarakat Hindu Bali melakukan migrasi dan kontrak kerja dengan Perusahaan
Negara Perkebunan. Batasan 1990, diambil sebagai batas akhir penelitian karena masa inilah masyarakat Hindu Bali di Desa Pagajahan Kecamatan Perbaungan
berhasil membentuk sebuah komunitas yang mapan, dan tahun itu juga Pura mulai difungsikan sebagai pusat agama Hindu. Batasan wilayah yang dikaji dalam hal
ini adalah Desa Pegajahan Kecamatan Perbaungan. Sebab disinilah mereka mulai menerima kontrak kerja dengan pihak PNP IX dan disini pula meeka tinggal dan
menetap sampai sekarang.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian tentang sejarah sosial masyarakat Hindu Bali yang bermigrasi ke desa Pegajahan kecamatan Perbaungan ini, hingga mereka berhasil membentuk
sebuah komunitas yang permanen belum pernah dilakukan. Itulah sebabnya
Universitas Sumatera Utara
penulis sangat tertarik untuk menelitinya sebagai bahan kajian penulisan skripsi penulis.
Tujuan dari penulisan ini adalah: 1.
Untuk mengetahui latar belakang sejarah masyarakat Hindu Bali bermigrasi ke desa Pegajahan kecamatan Perbaungan.
2. Untuk mengetahui hubungan kontrak kerja antara Perusahaan Negara
Perkebunan PNP IX dengan masyarakat Hindu Bali. 3.
Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan masyarakat Hindu Bali ini dapat bertahan tinggal menetap dan berhasil membentuk sebuah
komunitas yang permanen di desa Pagajahan kecamatan Perbaungan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat:
1. menambah wawasan tentang latar belakang migrasi masyarakat Hindu
Bali di Kecamatan Perbaungan. 2.
Menambah literatur dalam penulisan sejarah sosial masyarakat, khususnya Hindu Bali.
1.4 Tinjauan Pustaka