Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan, harga dan promosi di antara banyaknya perusahaan penerbangan. Dalam kondisi persaingan yang ketat tersebut, hal utama yang harus di prioritaskan oleh perusahaan penerbangan adalah kepuasan pelanggan. Pimpinan harus tahu hal-hal apa saja yang dianggap penting oleh para penumpang dan pimpinan berusaha untuk menghasilkan kinerja performance sebaik mungkin sehingga dapat memuaskan pelanggan. Pelanggan merupakan seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut Lupiyoadi, 2006 : 174. Menurut Engel et.al dalam Alma 2007 : 217 kepuasan pelanggan adalah evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, ketidakpuasan timbul apabila hasil outcome tidak memenuhi harapan mereka. Kinerja pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan pada saat menggunakan produk atau jasa diskonfirmasi tentunya akan memicu terjadinya lost customer kehilangan pelanggan pada sebuah perusahaan. Dewasa ini konsumsi terhadap jasa mulai dipandang sebagai sesuatu yang melibatkan perasaan afeksi, dimana perasaan atau emosi tersebut dapat dibangkitkan dengan Universitas Sumatera Utara penggunaan terhadap jasa tertentu. Emosi atau perasaan afeksi akan sangat berpengaruh ketika saat menggunakan jasa during consumption. Ini disebabkan karena emosi atau perasaan merupakan hasil dari hubungan dan interaksi yang terus berkembang sepanjang waktu. Tingkat kepuasan pelanggan sangat bergantung pada kualitas suatu produk atau jasa. Menurut Juran dalam Tjiptono 2005 : 11 mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian fitness for use. Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan yang pada akhirnya akan menuju kepada kepuasan pelanggan. Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan penerbangan nasional yang meramaikan dunia bisnis layanan jasa transportasi udara. Sejak dibuka pada tahun 1949 sampai dengan sekarang dan memiliki tingkat animo masyarakat yang tinggi terhadap Garuda Indonesia. Berdasarkan hasil riset MARS Indonesia di 5 kota, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan, yang dimuat dalam “Indonesian Customer Profile 2008” maskapai pelat merah Garuda Indonesia menduduki peringkat pertama atau market leader dengan porsi total 51.2 . Sedangkan peringkat kedua dan ketiga diraih oleh Lion Air dan Adam Air sebelum pencabutan izin operasionalnya dengan porsi 24.6 dan 15.5 . Disusul kemudian Merpati Airlines 9.5 , Batavia Air 8.3 , Mandala 7.1, Sriwijaya Air 5.4 , Star Air 4.3 , Bouraq 3.8 , dan Wing Air 2.95 . Adapun maskapai lainnya memperoleh porsi di bawah 2.8 yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Daftar Nama Perusahaan Penerbangan yang Digunakan Dalam 1 Tahun Terakhir Nama Perusahaan Penerbangan Persentase Garuda Indonesia 51.2 Lion Air 24.6 Adam Air 15.5 Merpati Nusantara Airlines 9.5 Batavia Air 8.3 Mandala Airlines 7.1 Sriwijaya Air 5.4 Star Air 4.3 Bouraq 3.8 Wing Air 2.95 Maskapai Penerbangan Lainnya 2.8 Sumber : Indonesian Customer Profile 2008 http : marsnewsletter.wordpress.com 2009 Garuda Indonesia juga telah menggunakan berbagai macam tipe pesawat untuk mendukung kepuasan pelanggannya yakni menggunakan tipe pesawat Fokker 27 atau Fokker 28 pada awalnya dan sekarang di dukung dengan 49 pesawat untuk melayani penerbangan domestik dan internasional mulai dari jenis Boeing 737-300400500 dan 737-800NG, Airbus 330 dan Boeing 747-400 yang memiliki daya angkut lebih besar www.garuda-indonesia.com. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan survei yang dilakukan MARS Indonesia, Garuda masih menjadi market leader di Indonesia karena Garuda Indonesia memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak ada pada airlines lain, yakni: a. Garuda dikenal sebagai maskapai pertama dan paling tua di negeri ini sehingga pengalamanjam terbangnya sudah tidak diragukan lagi. Dengan faktor pengalaman yang matang inilah calon penumpang menjadi yakin dan nyaman terbang dengan Garuda tanpa khawatir akan faktor keselamatan dan keamanan. b. Dibanding maskapai lain Garuda memiliki tingkat Safety dan Security yang tinggi. Karena pesawat-pesawat yang dimiliki Garuda maupun yang disewa relatif berusia muda, rata-rata di bawah 20 tahun. Usia pesawat yang masih muda tentu saja sangat mempengaruhi faktor Safety keselamatan penumpang. Faktor Security Garuda pun tidak ada bandingannya, hampir tidak pernah terdengar komplain dari penumpang gara-gara barang yang di bagasi hilang, misalnya. c. Faktor Service pelayanan, Garuda dikenal memiliki pelayanan yang sangat prima bagi para penumpangnya sejak di luar hingga di dalam pesawat. Sehari sebelum keberangkatan, penumpang bisa melakukan city check-in dan phone check-in. Hal ini berguna bagi penumpang yang bepergian jauh atau ke luar negeri karena dengan begitu mereka bisa memesan tempat duduk sesuai keinginannya. Lalu selama di dalam pesawat tempat duduk kursi jauh lebih lapang dibandingkan maskapai Universitas Sumatera Utara lain. Makanan dan minuman yang disajikan pun berkualitas dan berkelas plus dapat koran gratis. d. SDM yang dimiliki Garuda pun dikenal paling handal terutama para pilotnya yang akan mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan. Berdasarkan laporan KNKT, hampir 75 kecelakaan yang terjadi disebabkan faktor human error ketimbang faktor sarana tools. Nah, dengan pilot yang berpengalaman dan handal maka tingkat kecelakaan Garuda Indonesia relatif lebih kecil dibanding maskapai lain http:marsnewsletter.wordpress.com Perbandingan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan maskpai penerbangan lain yang ada di Indonesia dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Perbandingan Maskapai Penerbangan di Indonesia Kriteria Garuda Indonesia Sriwijaya Air Lion Air Batavia Air Mandala Air Air Asia Terminal keberangkatan kedatangan Term 2 F Term 1 B Term 1 A Term 1 B Term 1 C Ter m 1 A Internet Booking Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Harga Tiket Mahal tapi berkualitas tinggi Relatif paling mahal diantara Relatif murah Relatif murah Relatif murah Rela tif mah al Universitas Sumatera Utara maskapai swasta dan tidak ditun jang deng an fasili tas City Check-in Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Expr ess Boar ding, sejen is city chec k-in Tiket Elektronik Fisik Elektr onik dan Fisik Elektron ik Elektronik dan Fiik Elek troni k Armada Boeing 737 300, 400, Boeing 737 200, Boeing 737 Boeing Boeing 737 200, Boei ng Universitas Sumatera Utara Kriteria Garuda Indonesia Sriwijaya Air Lion Air Batavia Air Mandala Air Air Asia Armada 500, 800, 747, 767, 777, Airbus A 340 300 300, 400, 900 ER, MD 82 90 737 200, 300, 400, Airbus A319, A320 300, Airbus A320 737 300, 400, Airb us A32 Business Class Ya Tidak Hanya ada di Boein g 737- 400 MD 90 Tidak Ya Tida k On Time Skala 10 9 8 5 6 6 4 Jarak antar kursi Sangat jauh Lumayan Jauh Sempit Sempit Lumayan Jauh Sem pit Makanan Snack 1 Jam : nasi 2 jenis, snack Hanya 2 jenis, snack 1 Jam : 2 jenis baya r Universitas Sumatera Utara Kriteria Garuda Indonesia Sriwijaya Air Lion Air Batavia Air Mandala Air Air Asia Makanan Snack Kotak, 1 Berbagai pilihan minuman Aqua Aqua Aqua Snack Aqua Untu k mak anan Koran Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tida k Landing Normal Normal Kasar Normal Normal Nor mal Sumber: http:mhmmdhnr.blogspot.com 2009 Pada Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwasanya kualitas yang dimiliki Garuda Indonesia lebih baik daripada kualitas yang dimiliki oleh maskapai penerbangan lain yang ada di Indonesia, meskipun harga tiket yang dijual oleh Garuda jauh lebih mahal daripada maskapai penerbangan lain. Upaya lain yang dilakukan oleh Garuda Indonesia untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis jasa penerbangan agar tetap tercipta kepuasan pelanggan sepenuhnya. adalah dengan meluncurkan program layanan Garuda Frequent Flyer GFF dan menjalin kerjasama dengan perusahaan tour and travel yang ada di seluruh Indonesia yang melakukan penjualan tiket penerbangan Garuda Indonesia. Garuda Frequent Flyer GFF merupakan suatu loyalty program bagi para pengguna jasa Garuda yang diberikan kepada penumpang yang sering melakukan Universitas Sumatera Utara penerbangan dengan Garuda Indonesia, di mana penumpang mendapatkan benefit sebagai imbalan atas pengumpulan jarak yang telah ditempuh dengan Garuda pada seluruh rute penerbangan domestik dan beberapa rute internasional. Selain itu, keanggotaan Garuda Frequent Flyer juga diberikan kenyamanan melalui berbagai fasilitas eksklusif sesuai tingkatan keanggotaan pelanggan, seperti check- in di counter khusus, bagasi tambahan dan akses ke Garuda Indonesia Executive Lounge www.garuda-indonesia.com. Adanya fasilitas-fasilitas unggulan tersebut yang dijanjikan oleh Garuda terhadap para Garuda Frequent Flyer membuat penumpang Garuda tertarik untuk bergabung menjadi anggota Garuda Frequent Flyer, sehingga dengan sendirinya dapat tercipta suatu loyalitas pelanggan Garuda Indonesia yang diukur dengan keinginan konsumen untuk membeli ulang dan merekomendasikan kepada orang lain. Berikut ini merupakan jumlah penumpang Garuda Indonesia selama sembilan bulan terakhir yang dapat dilihat sebagai berikut berikut: Tabel 1.3 Jumlah Penumpang Garuda Indonesia Januari 2009 sampai dengan September 2009 Pada Tour and Travel PT. Bina Ukhuwah Mandiri Medan Bulan Frekuensi Penerbangan Garuda Jumlah Penumpang Garuda Indonesia Jumlah Penumpang Garuda Frequent Flyer Januari 240 221 30 Februari 224 150 25 Maret 248 140 22 April 240 269 33 Mei 248 206 40 Juni 240 285 48 Juli 248 220 38 Agustus 248 211 44 September 240 200 50 Total 2.176 1.902 330 Sumber : Tour and Travel PT. Bina Ukhuwah Mandiri Medan 2009 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa selama sembilan bulan terakhir, pada umumnya minat konsumen untuk memanfaatkan layanan jasa penerbangan khususnya Garuda Indonesia mengalami fluktuasi. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan jumlah penumpang Garuda Indonesia yang cenderung naik dan turun setiap bulannya. Untuk menghadapi fluktuasi tersebut pihak Garuda Indonesia harus menyeimbangi antara frekuensi penerbangan dengan permintaan terhadap layanan jasa penerbangan oleh konsumen di bulan tersebut. Salah satu perusahaan tour and travel yang menjalin kerjasama dengan Garuda Indonesia adalah PT. Bina Ukhuwah Mandiri Medan yang mempunyai misi pelayanan islami dan mempunyai daya kompetitif serta eksklusif. Upaya yang dilakukan oleh PT. Bina Ukhuwah Mandiri Medan dalam menjaring dan mengikat loyalitas pelanggannya adalah dengan memfasilitasi para pelanggannya seperti reservasi 24 jam, tiket diantar ke alamat pelanggan, antar jemput penumpang, pelayanan porter di bandara, voucher pijat refleksi dan konsep one- stop shopping untuk tiket penerbangan udara serta informasi berbasis internet yang dapat memudahkan pelanggan untuk mendapatkan hal-hal yang di perlukannya sehingga dapat mendukung semua kebutuhan perjalanan pelanggan agar tercipta kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan berbagi rasa dan pengalaman dengan pelanggan lain. Pelanggan yang akan menggunakan layanan jasa, tentunya akan melihat atribut, kualitas layanan jasa dan citra merek sebagai suatu yang tersedia dari sebuah perusahaan, yang dapat mempesonakan indera, menggugah perasaan dan merangsang pemikiran-pemikiran mereka Oliver, dalam Balqiah 2002. Oleh Universitas Sumatera Utara sebab itu Garuda Indonesia harus bisa meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat membangkitkan afeksi positif pelanggan yang sesuai dengan harapan pelanggan sebelum dan sesudah menggunakan jasa diskonfirmasi, yang pada akhirnya menimbulkan kepuasaan yang tinggi terhadap layanan jasa Garuda. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Afeksi, Kualitas, dan Diskonfirmasi Program Layanan Garuda Frequent Flyer GFF Terhadap Kepuasan Pelanggan Studi Kasus Pada Tour and Travel PT. Bina Ukhuwah Mandiri Medan”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Wesly Tour & Travel Medan

3 86 93

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan CV. Next Tour and Travel Pamekasan)

8 85 20

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. FULLMOON EXPRESS TOUR AND TRAVEL.

2 7 97

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 0 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 4 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 0 2

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada Tiket Garuda di PT Falah Fantastic Tour Travel Bogor)

2 6 64

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO (Studi Kasus: PT. PLN UPJ Semarang Selatan)

0 1 9

ANALISIS KEPUASAN PENUMPANG PEMEGANG KARTU GARUDA FREQUENT FLYER (GFF) PLATINUM (DI BANDAR UDARA INTERNASIOAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA)

0 0 6

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. FULLMOON EXPRESS TOUR AND TRAVEL

0 1 20