Asal nama Garuda Indonesia

1980 mengadopsi perangkat dari Airbus , seperti A300 . Dan juga Boeing 737, juga McDonnell Douglas MD-11 . Tahun 1990, Garuda mengalami beberapa musibah , dan maskapai ini mengalami periode ekonomi sulit. Tetapi, pada tahun 2000 Garuda telah dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dan dalam keadaan ekonomi yang bagus. Salah satu lelucon awal mengenai maskapai penerbangan ini adalah bahwa Garuda merupakan akronim dari Good Airline Run Under Dutch Administration Maskapai penerbangan yang baik bila dijalankan di bawah administrasi Belanda atau Good And Reliable Under Dutch Administration Maskapai yang baik dan terpercaya bila dijalankan di bawah administrasi Belanda. Ini mungkin merujuk pada kenyataan bahwa 10 tahun pertama, Garuda dikelola oleh KLM.

B. Asal nama Garuda Indonesia

Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga merupakan teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar KMB dan meminta kepada beliau memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu. Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoes vogel, die zijn vleugels Universitas Sumatera Utara uitslaat hoog boven uw eilanden Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu Maka pada 28 Desember 1949 , terjadi penerbangan yang bersejarah yaitu pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran - Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat RIS dengan logo baru, Garuda Indonesian Airways, nama yang diberikan Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini. Ketika gencarnya kampanye penarikan Irian Barat ke dalam Republik Indonesia, semua unsur kepemilikan Belanda di Indonesia digugat, termasuk pula Garuda Indonesia Airways. Sejak 12 Juli 1954, KLM memberikan semua kepemilikannya atas Garuda Indonesia Airways kepada pemerintah Indonesia dengan akte notaris Raden Maester Soewandi. Terhitung sejak 1958, Garuda Indonesia Airways sepenuhnya berjalan atas kekuatan orang-orang Indonesia, walaupun dengan keadaan armada dan keuangan yang dimiliki masih tebatas, Garuda Indonesia Airways berusaha untuk dapat mendarat disetiap ibukota propinsi setiap hari dan juga membuka beberapa jalur penerbangan ke Eropa. Maret 1975, status perusahaan Garuda Indonesia Airways berubah dari PN Perusahaan Negara menjadi PT Perseroan Terbatas, dengan Wiweko Soepono sebagai direktur utama. Pada November 1984, Wiweko Soepono digantikan oleh R.A.J Lumenta. Dengan kondisi keuangan yang terbatas saat itu, Lumenta mengubah logo Garuda Indonesia Airways dan merubah Garuda Indonesia Universitas Sumatera Utara Airways menjadi Garuda Indonesia saja. Pada 1 Juli 1995, Garuda Indonesia kembali memasuki jalur penerbangan ke Medan. Rute ini bukan rute baru bagi Garuda Indonesia, karena pernah dilayani sebelumnya dengan program integrasi antara Garuda Indonesia dengan Merpati Airlines. Prestasi Garuda Indonesia yang memasuki usia 61 tahun tentu memerlukan penjabaran tersendiri. Garuda Indonesia berhasil mencetak prestasi tersendiri sekaligus upaya-upaya penting dalam mewujudkan apa yang dimaksud sebagai full service airline yang terus mengedepankan layanan eksklusif untuk para pelanggan setianya dan masyarakat luas. Upaya signifikan yang dilakukan Garuda Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam dunia kepariwisataan nasional. Maka, ketika pemerintah mencanangkan program Visit Indonesia Year 2008, Garuda Indonesia tampil paling depan mendukung program tersebut dengan mensponsori berbagai events yang digelar seperti Grand Racing 2008 Championship di sirkuit internasional Sentul, TIME 2008 di Makassar, dan event-event yang dilakukan atas inisiatif sendiri, antara lain VIY 2008 Garuda Indonesia Golf Tournament untuk pasar China di Bali, Jakarta Yogyakarta dan Bogor dan XXIV Interline Chess Tournament di Bali. Garuda Indonesia juga mempromosikan program VIY, salah satunya dengan membawa bendera tahun kunjungan wisata yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional ke mana pun armadanya pergi. Garuda Indonesia juga menobatkan finalis Miss Universe 2004 Lindsay Grace Pronk sebagai Duta Garuda Indonesia di Negeri Belanda 17 April. Penobatan ini dimaksudkan untuk mendukung VIY 2008, terutama untuk lebih mengintensifkan penggarapan pasar Universitas Sumatera Utara wisata Indonesia di Negeri Belanda dan juga merupakan bagian dari persiapan Garuda Indonesia dalam menerbangi kembali rute Jakarta-Amsterdam. Peduli terhadap lingkungan khususnya ekowisata, Garuda Indonesia ambil bagian dengan meluncurkan program Satu Penumpang Satu Pohon, buah kerja sama Garuda Indonesia dan Yayasan Royal Silk 19 Januari. Pohon-pohon penghasil ulat sutera emas seperti murbai dan mete mencapai 50,000 pohon yang diperoleh dari hasil keuntungan penjualan tiket penumpang Garuda Indonesia pada sektor Jepang yang ditanam di areal seluas 12 ha di Desa Karangtengah untuk pembudidayaan ulat sutera emas yang unik dan satu-satunya didunia. Komitmen Garuda Indonesia untuk mengurangi dampak pemanasan global dituangkan pula melalui kerja sama dengan WWF Indonesia dengan menandatangani sebuah MoU. Bukti nyata diwujudkan melalui kegiatan rehabilitasi Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah di mana Garuda Indonesia menanam 100,000 pohon di lahan seluas 250 hektar. Dalam rangka mendukung program pemerintah, Garuda Indonesia bekerja sama dengan instansi pemerintah dan institusi terkait khususnya organisasi perempuan telah melaksanakan program Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara 2008 1 Desember di enam daerah serentak, yaitu Banda Aceh, Padang, Banten, Balikpapan dan Palangkaraya. Pembaharuan armada sejalan dengan bisnis yang dikembangkan, Garuda Indonesia memesan 10 pesawat canggih berbadan lebar Boeing 777-300ER Extended Range dengan The Boeing Company di Singapore Air Show, Singapura 19 Februari. Garuda Indonesia juga akan memperkenalkan layanan Universitas Sumatera Utara baru bernuansa Indonesian Hospitaliy atau Garuda Experience. Sebelumnya Garuda Indonesia memesan 50 pesawat Boeing 737NG Next Generation, yang akan tiba mulai 2009 ini. Kebijakan manajemen Garuda Indonesia untuk menargetkan 2009 sebagai tahun ekspansi dimulai dengan membuka kembali rute internasional ke Nagoya, Jepang 2 Juni. Kemudian pada Januari 2009, Garuda Indonesia juga membuka kembali rute Yogyakarta-Singapore-Yogyakarta dan rute domestik Jakarta- Malang-Jakarta, Jakarta-Tanjung Karang-Jakarta dan Jakarta-Makassar-Kendari. Setelah melakukan penataan dan pembenahan, Garuda Indonesia kembali mengoperasikan Citilink 1 September. Fokus pada konsep bisnis berbiaya rendah low cost carrier, Citilink melayani 16 rute di 7 kota tujuan. Dalam hal ini homebase Citilink berpindah ke Surabaya. Garuda Indonesia yang selalu mengutamakan pelayanan guna memberikan kepuasan bagi pelanggan, khususnya TKI dan sebagai bentuk dukungan dan partisipasi atas program pemerintah berkaitan dengan kelancaran penanganan pemberangkatan dan pemulangan TKI dari luar negeri dan sebaliknya, telah mendirikan Konter Layanan Khusus TKI 27 November di bandara internasional Soekarno-Hatta di terminal kedatangan 2F dan 2E. Melalui konter ini TKI dapat membeli tiket, check-in, dan melaporkan bagasi dalam satu tempat dengan nyaman karena areal konter merupakan restricted area steril. Universitas Sumatera Utara

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Wesly Tour & Travel Medan

3 86 93

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pada Pelanggan CV. Next Tour and Travel Pamekasan)

8 85 20

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. FULLMOON EXPRESS TOUR AND TRAVEL.

2 7 97

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 0 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 4 1

PENGARUH KUALITAS LAYANAN OPERASIONAL PADA KEPUASAN PELANGGAN, DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN. (Studi kasus pada pelanggan PT Nur Rachmadi Bersama (BARAYA TRAVEL))

0 0 2

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada Tiket Garuda di PT Falah Fantastic Tour Travel Bogor)

2 6 64

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO (Studi Kasus: PT. PLN UPJ Semarang Selatan)

0 1 9

ANALISIS KEPUASAN PENUMPANG PEMEGANG KARTU GARUDA FREQUENT FLYER (GFF) PLATINUM (DI BANDAR UDARA INTERNASIOAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA)

0 0 6

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. FULLMOON EXPRESS TOUR AND TRAVEL

0 1 20