2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari
koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi aitem-aitem yang dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini
sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2002.
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal internal consistency di mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali
pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang tinggi Azwar,
2002. Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji
reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Koefisien reliabilitas berada pada rentang nilai 0 hingga 1. Apabila koefisien
realibilitas semakin mendekati angka 1 maka semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut. Sebaliknya, jika koefisien realibilitas semakin mendekati angka
0 maka semakin rendah reliabilitas alat ukur tersebut.
3. Uji Coba Daya Beda Aitem
Uji daya beda butir pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih butir-butir
Universitas Sumatera Utara
pernyataan yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes, artinya memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa
yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000.
Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir pernyataan dengan
suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur
pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan Azwar, 2000. Besarnya koefisien
korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya
semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2000. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3 atau penggenapan ke dalam angka 0.3,
sehingga setiap aitem yang memiliki harga ≥ 0,26 sajalah yang akan
digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR