BAB II LANDASAN TEORI
A. PERILAKU PROSOSIAL
1. Definisi Perilaku Prososial
Perilaku prososial merupakan tindakan sukarela yang dimaksudkan untuk membantu dan menguntungkan individu atau kelompok individu lain Mussen,
1989. Paul Henry Mussen 1989 menyatakan bahwa perilaku prososial dilakukan secara sukarela dan bukan karena paksaan. Meskipun perilaku prososial
ditujukan untuk memberikan konsekuensi positif bantuan bagi orang lain, perilaku prososial dapat dilakukan untuk berbagai alasan.
Baron, dkk 2006 mendefinisikan perilaku prososial sebagai suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan
suatu manfaat langsung kepada orang yang melakukan tindakan menolong tersebut, dan bahkan mungkin memberikan risiko bagi orang yang menolong.
Menurut Shaffer 2005 perilaku prososial adalah segala tindakan yang menguntungkan orang lain, seperti berbagi dengan orang-orang yang kurang
beruntung dari pada kita, menghibur atau menolong orang yang sedih, bekerjasama dengan atau menolong seseorang untuk mencapai suatu tujuan, atau
contoh sederhana seperti menyapa dan memberikan pujian. Menurut Batson 1998 dalam Taylor, 2009 perilaku prososial merupakan
kategori yang sangat luas, yang mencakup setiap tindakan yang membantu atau dirancang untuk membantu orang lain, terlepas dari motif si penolong.
Universitas Sumatera Utara
Dividio et al. 2006 dalam Franzoi, 2009 mengungkapkan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang dengan sukarela bertujuan untuk menolong orang
lain. Perilaku prososial juga dikatakan lebih mendasar, yang artinya tindakan tersebut bermaksud untuk memperbaiki situasi si penerima pertolongan, tindakan
tersebut tidak dimotivasi oleh penyempurnaan tanggung jawab profesional, dan penerima adalah orang dan bukan organisasi Bierhoff, 2002.
Kenrick 2010 mengungkapkan bahwa perilaku prososial merupakan suatu tindakan yang menguntungkan orang lain yang mana hal ini juga berlaku
ketika si penolong memiliki tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Kenrick mengemukakan beberapa tujuan dari tindakan prososial, yaitu meningkatkan
kesejahteraan tiap individu, menaikkan status sosial, mengatur self-image, serta mengatur mood dan emosi.
Berdasarkan pengertian perilaku prososial yang dibuat oleh berbagai tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial merupakan tindakan menolong
atau memberikan bantuan yang ditujukan untuk menguntungkan orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau menguntungkan diri sendiri, tanpa ada unsur
paksaan.
2. Faktor-faktor Penentu Perilaku Prososial