Program Kegiatan Pengembangan Karir

Pada buku Manajemen Sumber Daya Manusia yang ditulis oleh Drs. A. Sihotang mengungkapkan bahwa pengembangan karir adalah “suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan posisi seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang ditetapkan dalam organisasi”. Menurutnya bahwa pengembangan karir merupakan suatu kegiatan organisasi dalam mempersiapkan seorang karyawan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tersedia dan terbentuk di dalam organisasi yang bersangkutan baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang 32 . Dari pendapat para penulis buku diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir adalah suatu kondisi karyawan yang selalu menyusun rencana dalam kehidupannya untuk menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya. Artinya bahwa seorang karyawan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kerjanya agar dapat meningkatkan potensi dirinya sehingga dapat menduduki jabatan yang diharapkannya. Dalam penitian karir seseorang, ada dua kemungkinan yang mendasar menuju puncak karir, yaitu : 1 Kemampuan Intelektual dan 2 Kepribadian dalam kepemimpinan.

2. Program Kegiatan Pengembangan Karir

Kegiatan personalia seperti penyaringan, pelatihan, dan penilaian berfungsi untuk dua peran dasar dalam organisasi. Pertama, peran tradisional 32 A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Pradnya Paramita, 2007, cet. 1, hal. 205 36 mereka adalah menstafkan organisasi. Kedua, mengisi posisi-posisinya dengan karyawan yang mempunyai minat, kemampuan, dan keterampilan yang memenuhi syarat. Akan tetapi semakin banyak dari kegiatan ini berlangsung pada peran kedua yang memastikan bahwa minat jangka panjang dari karyawan dilindungi oleh organisasi dan bahwa khususnya karyawan didorong untuk tumbuh dan merealisasikan potensinya secara penuh. Perujukan pada penstafan atau manajemen personalia seperti manajemen sumber daya manusia mencerminkan peran kedua ini. Anggapan dasar yang melandasi peran ini adalah bahwa manajer memiliki satu kewajiban untuk memanfaatkan kemampuan- kemampuan karyawan secara penuh dan memberikan semua karyawan satu kesempatan untuk menumbuh kembangkan dan merealisasikan potensi mereka secara penuh serta mengembangkan karir yang berhasil 33 . Adapun kegiatan personalia yang hendak dilaksanakan setelah kegiatan penyaringan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Orientasi dan Pelatihan Karyawan Setelah diseleksi dan diterima di perusahaan, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Orientasi adalah “usaha untuk membantu para pekerja agar 33 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusuia, Jakarta: Prenhallindo, 1997, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, hal. 45 37 mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan atau iklim bisnis suatu organisasi atau perusahaan” 34 . Proses orientasi ini perlu dilakukan secara hati-hati dan bijaksana, karena proses ini merupakan proses pengenalan sederhana dengan para karyawan lama, tetapi juga merupakan proses panjang yang meliputi pemberian informasi mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan personalia, prosedur-prosedur kerja, gambaran umum sejarah dan sifat perusahaan, dan manfaat-manfaat yang diperoleh karyawan baru. Menurut Drs. A. Sihotang dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia tentang pelatihan adalah “setiap kegiatan untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang merupakan tanggung jawabnya”. 35 Ada dua tujuan utama program latihan karyawan. Pertama, latihan yang dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Kedua, program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan. Meskipun usaha- usaha ini memakan waktu dan mahal, tetapi akan mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi lebih produktif. 36 34 Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia , hal. 208 35 A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia, hal. 157 36 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, hal. 103 38 Orientasi dan pelatihan yang dilaksanakan manajemen personalia merupakan pengetahuan dan bahan pendidikan yang menjadi proses belajar untuk dapat meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan menggunakan metode praktikum. 2. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Dalam buku yang ditulis T. Hani Handoko yang berjudul Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, menurutnya bahwa penilaian prestasi kerja adalah “proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan- keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. 37 Salah satu cara untuk mengembangkan karir seseorang adalah melalui peningkatan prestasi kerja. Disamping itu juga prestasi kerja memberikan keuntungan lain yaitu memperbaiki kualitas kerja. Prestasi kerja merupakan prestasi seseorang dalam melakukan pekerjaannya mulai dari disiplin waktu bekerja, pencapaian target, maupun kualitas pekerjaannya. Menurut Kasmir dalam buku Manajemen Perbankan, ada beberapa tujuan dalam penilaian prestasi kerja antara lain : • Memperbaiki kualitas pekerjaan, artinya apabila seseorang dalam pekerjaannya tidak mampu atau dengan kata lain prestasi kerjanya 37 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, hal. 135 39 menurun, maka perlu dilakukan perbaikan. Melalui penilaian prestasi kerja akan terlihat pula kualitas pekerjaan seseorang. • Keputusan penempatan, yaitu memudahkan bank dalam menempatkan seseorang dalam bidang tertentu apakah untuk kegiatan transfer atau promosi. • Perencanaan dan pengembangan karir, akibat dari penilaian prestasi kerja, maka dua hasil yang akan diperoleh yaitu berprestasi atau tidak berprestasi. Apabila berprestasi maka akan memudahkan perusahaan dalam perencanaan dan pengembangan karirnya dan sebaliknya jika tidak berprestasi maka kan segera diperbaiki kualitas pekerjaannya. • Kebutuhan latihan dan pengembangan, bagi karyawan yang kurang berprestasi maka penilaian prestasi kerja untuk memudahkan karyawan masuk ke dalam program pelatihan dan pengembangan yang sudah direncanakan. • Penyesuaian kompensasi, sebagian besar karyawan penilaian prestasi kerja akan sangat berpengaruh tehadap perolehan kompensasi di masa yang akan datang. Dengan adanya kompensasi menyebabkan karyawan akan semakin bergairah dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan adanya pengharapan perolehan kompensasi. 40 41 • Kesempatan kerja yang adil, jelas bahwa pada akhirnya penilaian prestasi kerja akan memberikan keadilan bagi seluruh karyawan. Bagi yang berprestasi akan memperoleh berbagai keuntungan dan sebaliknya. 38 38 Kasmir, SE. MM. Manajemen Perbankan, hal. 148 BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDODESIA CABANG KENDARI.

A. Sejarah Singkat Berdirinya Bank Muamalat Indonesia Cabang Kendari.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

2 68 127

Analisis Perbedaan Pembiayaan Kpr Bank Konvensional, Pembiayaan KPRS Bank Syariah Di Medan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara BTN, Bank Muamalat Indonesia)

0 52 77

Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Padangsidempuan

0 31 76

Peranan PT. Bank Bukopin Cabang Medan Dalam Meningkatkan Deposito dan Tabungan

0 17 70

Rancang bangun sistem informasi kepegawaian studi kasus: Bank Muamalat Indonesia

3 52 289

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Muamalat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor

9 47 121

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama Dan Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri Tbk)

0 3 116

ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SA

0 0 103

ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA -

0 0 80