Latar Belakang Peran manajemen personalia dalam pengembangan karir karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. ( studi di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Kendari)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek sumberdaya manusia memegang peranan yang sangat penting dan paling dominan dalam sebuah perusahaan serta merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan perusahaan. Dalam hal ini, Manajemen Personalia atau disebut juga Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran penting terhadap pengelolaan sumber daya manusia dan selalu menjadi kunci utama dalam pencapaian tujuan perusahaan. Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani yang dilengkapi dengan hati. Unsur-unsur manusia itu memiliki kebutuhannya masing-masing. Manusia mempunyai tubuh yang tunduk pada hukum fisiknya guna mempertahankan hidupnya, manusia bukanlah semata-mata terdiri dari tubuh saja, sehingga semua persoalan tidak dapat ditangani dengan hukum-hukum fisik 1 . Dalam praktek, mengelola manusia tidak semudah mengelola benda- benda mati. Banyak dimensi, persoalan, dan banyak pertimbangan yang harus diperhitungkan dalam mengelolah manusia. Oleh karena itu, kegiatan perbankan selalu mempunyai perhatian terhadap pengelolaan yang lebih optimal yang meliputi segi manusia, kekayaan, kegiatan penjualan. Hal tersebut mesti dikelola 1 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta : Pustaka Alvabet, 2005, Cet. ke-3, hal. 91 1 dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai harapan untuk mewujudkan keamanan, kesehatan, dan kestabilan sistem yang dijalankan perbankan tersebut. Upaya tersebut di atas, penting untuk dilakukan karena bank mempunyai tanggung jawab yang sangat berat sehingga dapat memberikan perlindungan secara maksimal terhadap kepentingan para nasabahnya. Dalam konteks kepentingan yang lebih luas, peningkatan kualitas pengelolaan terhadap sumber- sumber daya perbankan sangat diperlukan sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pergerakan dan pertumbuhan perekonomian yang berkesinambungan, utamanya sumber daya manusia karyawan. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan yang harus dipertahankan melalui kegiatan-kegiatan yang menjadikan mereka tumbuh sebagai tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang tinggi. Karyawan juga merupakan salah satu penentu maju mundurnya suatu perusahaan karena dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan luas dengan motivasi yang tinggi, maka perusahaan telah mempunyai asset yang sangat mahal yang tidak ternilai harganya dengan uang. Menurut 2004 : 279 dalam bukunya yang berjudul “” bahwa pada awal abad 20, perusahaan-perusahaan mulai menjadikan sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dari suatu perusahaan sehingga mulai terbentuk Departemen Sumber Daya Manusia dalam setiap perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan mulai mengungkapkan tentang perlunya perencanaan dan 2 pengembangan karir, informasi karir, dan konseling yang berhubungan dengan karir 2 . Organisasi adalah sistem yang menghubungkan sumber-sumber daya sehingga memungkinkan pencapaian tujuan atau sasaran tertentu. Organisasi merupakan perangkat sosial dan teknologis yang terdiri dari faktor-faktor manusia dan fisik. Dengan bantuan dari penerapan teknologi, manusia melaksanakan fungsi atau tugas yang menuntun pada tercapainya sasaran yang ditentukan secara rasional. Rancangan organisasi adalah langkah awal untuk melakukan pencarian tenaga kerja yang menjadi tanggung jawab utama bagi suatu manajemen personalia dalam menjalankan tugas-tugas yang telah ditetapkan pada pekerjaan tertentu untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Dalam buku “Manajemen Sumber Daya Manusia” yang ditulis oleh Suhendra, dikatakan bahwa perencanaan atau planning adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu perencanaan merupakan sebuah keniscayaan, sebuah keharusan, dan juga sebuah kebutuhan. Segala sesuatu memerlukan perencanaan tidak terkecuali dalam memilih jabatan atau karir 3 . 2 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan; dari Teori ke Praktek, PT. RajaGrafindo Persada, 2004, hal. 279 3 Suhendra, ed., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : UIN Jakarta Press, cet. I 3 Proses perencanaan memungkinkan Sumber Daya Manusia untuk mengetahui tujuan-tujuan karir dan jenjang karir yang mengarah pada tujuan tersebut. Karena itu melalui aktivitas pengembangan Sumber Daya Manusia dapat memilih cara untuk meningkatkan dirinya sendiri dan menentukan tujuan karirnya. Meskipun saat ini banyak kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia yang bersifat individual termasuk prestasi kerja yang baik. Dengan adanya dukungan dari manajemen, maka departemen Sumber Daya Manusia membantu menyusun perencanaan karir untuk keberhasilan karyawan maupun perusahaan. Perencanaan karir adalah suatu sistem yang tidak akan menjamin penuh karir seseorang yang akan berkembang tanpa ada respon dari karyawan itu sendiri. Namun dengan perencanaan karir setidaknya lebih baik, sehingga ketika ada peluang yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat. Bilamana karyawan tidak merespon pengembangan karir itu sendiri maka pengembangan karir tersebut akan menjadi lamban, dan akibatnya Departemen Personalia mungkin terhambat untuk mengisi tempat-tempat luang dalam pekerjaan dengan karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut. Pada dasarnya pengembangan karir berorientasi pada perkembangan perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis dimasa yang akan datang. Setiap perusahaan harus menerima kenyataan bahwa eksistensinya di masa depan tergantung pada karyawan itu sendiri. Perusahaan yang tidak memiliki karyawan yang kompetitif akan mengalami kemunduran dan akhirnya tersisih karena 4 katidakmampuannya dalam menghadapi pesaing. Kondisi seperti ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan pembinaan karir bagi para karyawan, yang dilaksanakan secara berencana dan berkelanjutan. Dengan kata lain pembinaan karir sebagai salah satu kegiatan Manajemen Personalia yang dilaksanakan sebagai kegiatan manajemen personalia lainnya. Pernyataan tersebut, menjadikan wacana penulis untuk melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia BMI Cabang Kendari yang merupakan salah satu perusahaan yang melakukan usahanya dengan prinsip syari’ah. Dari persoalan di atas, maka penulis merangkum untuk menjadikan sebagai judul skripsi yaitu : “Peran Manajemen Personalia dalam Pengembangan Karir Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Studi di Bank Muamalat Indonesia Cabang Kendari”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

2 68 127

Analisis Perbedaan Pembiayaan Kpr Bank Konvensional, Pembiayaan KPRS Bank Syariah Di Medan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan Negara BTN, Bank Muamalat Indonesia)

0 52 77

Analisis Manajemen Piutang Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Padangsidempuan

0 31 76

Peranan PT. Bank Bukopin Cabang Medan Dalam Meningkatkan Deposito dan Tabungan

0 17 70

Rancang bangun sistem informasi kepegawaian studi kasus: Bank Muamalat Indonesia

3 52 289

“Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah Dan Penanganan Risiko Kredit Pada Kendaraan Bermotor” (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur)

2 9 106

Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Muamalat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor

9 47 121

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Selama Dan Setelah Krisis Ekonomi Global 2008 (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri Tbk)

0 3 116

ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) MUAMALAT iB PEMBELIAN DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SA

0 0 103

ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS PEMBIAYAAN IB MUAMALAT MULTIGUNA PADA SKIM MURABAHAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA -

0 0 80