dalam menanggulangi ketidakadilan dan kemiskinan perempuan akan politik seperti yang diuraikan oleh pengurus dibawah ini.
Tabel 6 Hal-Hal Yang Kurang Mendukung Dalam Kegiatan Pemberdayaan
Politik Perempuan Yang Dilakukan Pesada
No Hal-hal yang kurang mendukung dalam kegiatan pemberdayaan politik
perempuan
1. Budaya patriakhat yang sangat kuat dimasyarakat
2. Stigma masyarakat akan politik negatif
3. Masyarakat melecehkan perempuan yang mau berpartisipasi dalam politik
4. Takut terhadap keluarga
5. Masih minimnya akses akan politik perempuan
6. Masih sangat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap politik
7. Faktor struktural masyarakat
Sumber: Wawancara dengan informan, November 2008
Pesada berharap agar timbulnya kesadaran masyarakat akan perlunya perempuan berpartisipasi dalam politik dan Pesada juga berharap kepada pihak-pihak
pemerintah untuk melakukan usaha-usaha atau langkah-langkah pemberdayaan untuk memaksimalkan masyarakat perempuan dalam politik agar dapat meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
kesadaran, pengetahuan, keterlibatan sehingga perempuan mandiri sesuai dengan tujuan dari pemberdayaan itu sendiri. Dan merujuk pada peraturan pemerintah yang
telah menetapkan pada pasal 26 UU No 32 tahun 2004 tentang wakil Kepala Daerah wakil Gubernur, Wakil Bupati untuk melaksanakan pemberdayaan termasuk
pemberdayaan dalam bidang politik. Karena selama ini pemerintah masih terpaku pada sebatas terlaksanya program, indikator keberhasilan berbagai proyek
pemberdayaan politik perempuan pada akhirnya hanya terperangkap dalam angka- angka. Selain itu pemberdayaan politik perempuan juga merupakan tugas dari parpol
untuk bertanggung jawab memasok SDM politik perempuan handal, Dan ini diharapkan dapat menjadi strategi baru dalam meningkatkan partisipasi perempuan
dalam politik secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pesada merupakan lemabaga sosial yang berfungsi sebagai pusat penguatan perempuan, yang salah satu isu utamanya adalah politik perempuan. Alsan berdirinya
Pesada di dalam wilayah Pakpak Barat adalah karena Pesada melihat secara politik perempuan Pakpak di wilayah Pakpak Barat jauh kurang diperhatikan dan secara
wilayah yang menguasai adalah suku lainnya khususnya perempuan. Dan dalam penemuannya yang menjadi masalah perempuan Pakpak lebih termarjinalkan adalah
pendidikan yang rendah akan politik, untuk itu diperlukan penanganan dan perhatian lebih terhadap kelompok termarginalkan ini.
Sesuai dengan visi misinya pesada bertujuan untuk mewujudkan keadilan perempuan dalam aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Dalam mewujudkan
visi misinya Pesada yang salah satunya konsern terhadap politik perempuan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan seperti pendampingan terhadap
perempuan-perempuan yang telah ditetapkan seperti pendampingan terhadap perempuan yang mempunyai pendidikan politik jauh sangat rendah, diskusi-diskusi
politik perempun secara mendalam, kursus-kursus, pelatihan, lokakarya, seminar, siaran pers maupun pembagaian bulletin Suara Perempuan setiap bulan ke anggota.
Dengan adanya kegiatan pendampingan terhadap perempuan-perempuan yang mempunyai pendidikan politik jauh sangat rendah, diskusi-diskusi, kursus, lokakarya,
seminar dan siaran pers ini diharapkan dapat memberi satu gerakan baru bagi perempuan-perempuan yang buta akan politik untuk mempunyai kesadaran secara
rasional, pengetahuan, partisipasi, dan mandiri, yang pada umumnya perempuan
Universitas Sumatera Utara