Diskusi bulanan dengan topik Hak Azasi manusia, Hak Azasi Perempuan UU no.
7 tahun 1984, UU Politik, kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tanggaUU Tahun 2003, UU quato 30
Diskusi triwulan bagi caleg perempuan dengan topik proses pemenangan, peluang
dan tantangan, belajar membuat visimisi sesuai dengan persoalan di lapangan
Talkshow caleg perempuan dalam penyampaian visi misi setiap pemilihan bupati dan legislative
Road show caleg perempuan
Polling caleg perempuan caleg pilihan masyarakat
Diskusi aktifitas perempuan SUMUT dengan issu yang hangat seputar situasi
yang terjadi setiap triwulan
Defenisi dan startegi berorganisasi
4.4.4. Fungsi Pesada Bagi Masyarakat Perempuan
Pesada sebagai sebuah lembaga sosial yang merupakan pusat penguatan perempuan dengan isu melawan setiap ketidakadilan yang terjadi pada perempuan
termasuk didalamnya adalah melawan kebodohan perempuan dalam politik. Meskipun terkesan sudah hal biasa didengar orang, namun tidak bagi masyarakat
Jambu bellang baik laki-laki maupun perempuan. Masyarakat berpandangan tidak perlu mengetahui dan apalagi melibatkan diri ke dalam urusan politik, mengurus dan
menyelesaikan pekerjaan didapur merupakan pandangan masyarakat yang sudah terpatriakat. Namun pandangan yang sudah terpola dimasyarakat lambat laun telah
Universitas Sumatera Utara
terbantahakan seiring dengan munculnya perempuan-perempuan yang berdampak bagi kemajuan desa.
Pesada sebagai sebuah lembaga sosial atau lembaga masyarakat, Pesada mempunyai fungsi kedalam dua bagian fungsi manifest dan laten. Pesada dalam
fungsi manifestnya mempunyai tujuan sebagai lembaga yang diakui dan dipandang oleh banyak orang dilingkungannya . Pesada mewujudkan fungsi manifest dengan
melayani perempuan yang temarginalkan dalam ranah politik yang disebabkan oleh tidak adanya kesadaran dari perempuan itu sendiri dan pengetahuan akan politik.
Lewat pemberdayaan perempuan, lembaga sosial harus mempunyai fungsi seperti yang dimaksud oleh Parson dalam konteks AGIL. Konteks AGIL Parson membuat
empat konsep struktur AGIL kedalam cakupan penting yang mulai dari adaptasi, tujuan, integrasi dan latensi pemeliharaan pola. Sistem yang ada di pesada dimana
Pesada harus menyesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan dari masyarakat, dalam hal ini Pesada melihat perlunya kebangkitan dan tidak ingin membiarkan
mereka tetap ada dalam keterpurukan dengan membuat suatu sistem yaitu pemberdayaan politik perempuan. Dengan sistem yang ada pesada mempunyai tujuan
dari sistem tersebut yaitu Pesada sebagai tempat perempuan untuk mengetahui politik.
Pesada sebagai lembaga sosial harus mempunyai hubungan dengan masyarakat sekelilingnya dan ketika Pesada ada dimasyarakat, Pesada juga harus
memelihara dan memperbaiki individual dari perempuan-perempuan. Pesada secara umum bertujuan untuk mewujudkan keadilan dan meniadakan
kebutaan perempuan dalam politik dengan metode atau program-program kerja yang
Universitas Sumatera Utara
telah ditetapkan yaitu pendampingan, pendidikan melalui kursus-kursus dan diskusi penyadaran gender dan hak-hak dalam politik, pengembangan kapasitas dua
organisasi independent; suara perempuan untuk keadilan, kampanye hak-hak perempuan dalam poltik, lokakarya, dan siaran pers.
Secara khusus fungsi Pesada bagi masyarakat perempuan adalah sebagai berikut:
Sebagai tempat masyarakat khususnya perempuan-perempuan desa
yang mengalami kebutaan dan tidak perduli akan partisipasinya didalam politik
Sebagai pusat informasi seputar politik perempuan
Untuk memberikan kesadaran secara rasioanal, diskusi-diskusi tentang
penyadaran gender dan hak-hak perempuan dalam politik, lokakarya, pelatihan, studi banding, seminar, dan siaran pers.
Pesada sebagai lembaga sosial menjadi tempat bagi masyarakat perempuan untuk medapatkan informasi dan pengetahuan akan politik perempuan yang sangat
jauh dari akses akan politik perempuan, hal itu bisa disebabkan oleh keterbatasan ekonomi, serta merasa tidak perlu. Diharapakan dengan keberadaan Pesada sebagai
pusat informasi seputar politik perempuan dapat menjadi tempat bagi para perempuan utnuk mengetahui dan mempunyai kesadaran secara rasioanal serta mandiri. Untuk
perempuan dapat berpartisipasi hal yang pertama diperlukan adalah membuat bagaimana agar masyarakat perempuan mempunyai kesadaran secara rasional dan
memberikan pelatihan, kursus-kursus, lokakarya, seminar, dikusi-diskusi, siaran pers
Universitas Sumatera Utara
merupakan tahap-tahap selanjutnya. Karena ini merupakan akar permasalahan dari ketidakpartisipasian mereka dalam politik, karena ketika mereka mempunyai
kesadaran akan lebih mudah untuk membangun dan membawa kepada fase partisipasi secara aktif. Hal yang sama diungkapakan oleh informan dalam penelitian ini:
“Fungsi utama dari Pesada sebagai lembaga sosial itu sebagai apa ya…kita katakanlah itu sebagai tempat pusat penguatan
perempuan. Kebutaan politik dan tidak memberikan ruang waktu tempat bisa dikatakan itu ya ketidakadilan bagi perempuan dan
suatu cara untuk melawannya ya itu tadi pemberdayaan. Mungkin pemberdayaan sepertinya hal yang biasa didengar
masyarakat apalagi masyarakat di perkotaan tapi tidak kayak kami ini, karna kata politik saja hanya yah begitu saja enggak
ngerti. Jadi masyarakat disini sangat berharap akan fungsi pesada sebagai tempat perempuan biar mendapatkan informasi tentang
politik perempuan, karena kami sangat jauh dari informasi politik perempuan. Nah dengan keberadaan Pesada kan
masyarakat perempuan mendapatkan informasi dan pengetahuan lewat kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pencapaian
perempuan mandiri secara rasional”. wawancara dengan Remsina, November 2008.
Dalam menjalankan suatu fungsi atau peranan, proses sosialisasi harus dilakukan karena proses sosialisasi masyarakat saling mengetahui akan peranan atau
fungsi masing-masing masyarakat dan dapat berlaku sesuai dengan fungsi atau peranan tersebut. Demikian halnya dengan Pesada sebelum melaksanakan tugas dan
kewajibannya harus terlebih dahulu mampu mensosialisasikan program-program kegiatannya kepada seluruh masyarakat, sehingga keberadaan Pesada ditengah-
tengah masyarakat dapat diketahui,dan hal itu telah dilakukan Pesada. Para perempuan yang ikut pemberdayaan yang menjadi informan dalam penelitian ini
mengatakan bahwa fungsi Pesada sangat besar pengaruhnya bagi mereka untuk
Universitas Sumatera Utara
mempunyai kesadaran, mengetahui dan sampai berpartisipasi secara langsung. Seperti penuturan informan berikut:
“Pesada bagi kami sangat mempengaruhi kehidupan kami, dimana sisi kehidupan yang tidak pernah dibahas tetapi dibahas,
ini tentu hal yang baru bagi kami. Kita dibuat sadar sampai ikut berpartisipasi. Partisipasi Dalam politik adalah merupakan satu
sisi yang tidak kita sadari dan tidak kita ketahui selama ini, karna memang belum ada yang membukakan pemikiran kita. itu bisa
diketahui kalau kita sering dengar dan melihat maka sesuatu hal yang tidak kita ketahui maka akan kita ketahui. Dan itu yang
dibawa oleh Pesada dengan pemberdayaan kami mendapatkan banyak hal. Kami bisa mengakses informasi apa itu politik
perempuan, bagaimana keterlibatan kami, dan pengaruhnya ketika kami berpartisipasi. Hal yang tetap dilakukan oleh Pesada
adalah pendampingan kepada perempuan yang tidak berdaya dalam politik. Jadi kegiatan pemberdayaan sangat bagus dan
berpengaruh”. wawancara dengan informan Ronna, November 2008.
“Pesada berfungsi sebagai tempat bagi penguatan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan dan salah satu dari bidang
kehidupan yang dimaksud yang ini yaitu politik perempuan. Bukan tidak mungkin kalau pemberdayaan tidak ada maka
perempuan-perempuan desa seperti kami akan tetap tertinggal dan tidak akan ada berperan dimasyarakat oleh karena
kebodohan kami sendiri. Pesada dalam fungsinya dapat membawa angin segar yang baru didesa kami ini”. wawancara
dengan informan Rismawaty, November 2008.
4.4.5. Peranan Sosial Pesada Dalam Pemberdayaan Politik Perempuan