BAB V ANALISA DAN INTERPRESTASI DATA
5.1 Motivasi di Yayasan Perguruan Josua Medan
Motivasi adalah dorongan bagi seseorang untuk bekerja atau suatu proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Motivasi kerja pada
Yayasan Perguruan Josua Medan mempunyai indicator yang berasal dari dalam dan luar diri guru. Motivasi dari dalam dapat dilihat ketika seorang guru akan
bekerja dengan baik jika memiliki rasa senang dalam dirinya untuk bekerja dan kekuatan atas keinginan guru terhadap beberapa aspek kebutuhannya, baik
kebutuhan material maupun kebutuhan non-material. Sedangkan motivasi dari harapan dan peraturan atau ketentuan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Yayasan Perguruan Josua Medan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu suatu lembaga pendidikan. Motivasi kerja
pada Yayasan Perguruan Josua Medan berada pada kategori tertinggi yaitu sebesar 2,933. Dari data yang diperoleh melalui motivasi dari dalam yaitu
kesenangan dalam melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari kesadaran pegawai untuk melaksanakan tugas, apabila pegawai merasa senang dengan pekerjaan
maka menghasilkan tekad untuk menjalani setiap pekerjaan dengan sebaik- baiknya walau tanpa pengawasan dari atasan. Mayoritas responden menjawab
selalu memiliki kesadaran sebesar 58,8 untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1. Kesenangan dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pekerjaan juga tidak terlepas dari kepuasan telah melaksanakan pekerjaan dengan baik. Sebanyak 10 orang responden 29,4 menjawab sering
dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 18 orang 52,9 dalam
melaksanakan pekerjaan setiap harinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9. Selain dari kepuasan telah melaksanakan pekerjaan dengan baik,
semangat kerja yang tinggi akan mempengaruhi kesenangan dalam pekerjaan. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 24 responden 70,6 mayoritas
menjawab selalu bekerja dengan penuh semangat setiap harinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13.
Sedangkan indikator lain dari motivasi dari dalam yaitu kekuatan atas keinginan pegawai terhadap beberapa aspek kebutuhannya yang terdiri dari
perasaan aman dalam melaksanakan pekerjaan, kepercayaan dan perhatian dari atasan, dan kenyamanan akan kondisi lingkungan kerja. Dari data yang diperoleh
mayoritas responden atau sebanyak 34 responden 100 menjawab sangat membutuhkan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan yang ditanggung jawabi,
dengan adanya rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan pegawai membutuhkan kepercayaan dan perhatian dari atasan dalam melaksanakan pekerjaan pegawai
membutuhkan kepercayaan dan perhatian dari atasan dalam melaksanakan pekerjaan. Dari data yang diperoleh sebanyak 32 responden 94,1 mayoritas
dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu dengan adanya perhatian dari atasan pegawai akan memacu peningkatan kerja. Sebanyak 15 responden 44,1
menjawab selalu mendapat perhatian dari atasan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu dengan adanya penataan atau kondisi lingkungan kerja yang baik akan
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi motivasi pegawai dalam bekerja, sebanyak 15 responden 44,1 mayoritas menjawab benar sekali dan pada umumnya benar juga sebanyak 15
responden 44,1. Selanjutnya indikator motivasi dari luar yaitu harapan yang terdiri dari
promosi jabatan yang lebih tinggi, kompensasi atau gaji yang diperoleh an penghargaan dari atasan. Kenaikan poangkat atau promosi jabatan menjadi
motivasi tersendiri bagi setiap individu untuk dapat bekerja dengan semangat setiap harinya, sebanyak 24 responden 70,6 mayoritas menjawab bersemangat
bekerja dengan adanya kenaikan pangkat. Dengan gaji yang diterima setiap bulannya juga akan mempengaruhi semangat guru dalam bekerja, berdasarkan
data yang diperoleh sebanyak 30 responden 88,2 menjawab kurang puas dengan gaji yang diterima setiap bulannya. Walaupun demikian tidak mengurangi
semangat guru dalam bekerja. Hal lain yang mempengaruhi motivasi dalam bekerja adalah mendapat penghargaan dari pimpinan atas prestasi atau kreativitas
yang dilakukan oleh guru. berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 30 responden 88,2 menjawab jarang mendapat penghargaan dari pimpinan atas
prestasi atau kreativitas yang dilakukan guru. Selain itu indicator motivasi dari luar juga menyangkut peraturan atau
ketentuan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, setiap organisasi mempunyai caranya masing-masing dalam mengontrol pegawainya, demikian juga peraturan-
peraturan yang ditetapkan suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa peraturan yang ada
dalam organisasi sudah efektif dalam mendisiplinkan pegawai, sanksi yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan kepada pegawai yang melanggar peraturan dapat berupa peringatan lisan dan peringatan tulisan. Menurut hasil penelitian sebanyak 20 responden
58,8 mayoritas menjawab jarang diberi sanksi atas tindakan atau kesalahan yang diperbuat karena tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas dalam
bekerja. Penghargaan dari atasan sangat mempengaruhi motivasi kerja dalam suatu
organanisasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas pegawai di Yayasan Perguruan Josua Medan menyatakan jarang mendapat penghargaan dari
atasan atas pretasi atau kreativitas yang dilakukan. Dengan adanya penghargaan dinilai mempunyai motivasi yang tinggi di dalam sebuah organisasi dan turut
berperan dalam memotivasi pegawai agar lebih bekerja maksimal di dalam organisasi. Adapun bentuk penghargaan yang ada di Yayasan Perguruan Josua
Medan adalah pengangkatan pegawai honor menjadi pegawai negeri sipil, adanya promosi jabatan bagi pegawai yang berprestasi, pemberian beasiswa bagi
gurupegawai berpreastasi yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi oleh pemerintah kota medan. Pada akhirnya motivasi akan
mempengaruhi produktivitas kerja pegawainya. Hal ini dikarenakan motivasi sangat mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, serta tujuan
organisasi.
5.2 Produktivitas Kerja Pegawai Pada Yayasan Perguruan Josua Medan