Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

Tabel 4.3 menunjukkan besarnya Kolmogorov-Smirnov K-S adalah 0,663 dan signifikansi pada 0,771 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah berdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 p = 0,771 0,05.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Suatu data penelitian dikatakan terjadi multikolinieritas apabila tolerance value 0,1 dan VIF 10. Sebaliknya data yang terbebas dari multikolinieritas adalah tolerance value 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian data disajikan pada tabel 4.4 sebagai berikut. Tabel 4.4 Uji multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -4.072 20.605 -.198 .845 CR -2.775 2.706 -.182 -1.025 .314 .575 1.738 DER .975 .315 .640 3.094 .004 .422 2.367 TATO 13.631 14.260 .149 .956 .347 .742 1.348 IT -1.917 3.273 -.104 -.586 .563 .575 1.740 OPM 128.518 39.152 .559 3.283 .003 .625 1.601 ROI -4.653 3.134 -.366 -1.485 .148 .298 3.352 a. Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian data pada tabel 4.4 menunjukkan nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10. Hal ini dilihat pada tolerance value CR yaitu 0,575; DER senilai 0,422; TATO senilai 0,742; IT senilai 0,575; OPM senilai 0,625; ROI senilai 0,298 dan hasil perhitungan VIF kurang dari 10 yakni terlihat pada nilai VIF CR yaitu 1,738; DER senilai 2,367; TATO senilai 1,348; IT senilai 1,740; OPM senilai 1,601; ROI senilai 3,352. Hal ini berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.5 Uji Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,0,690 a ,476 ,367 20,76012 1,968 a Predictors: Constant, ROI, TATO, OPM, IT, CR, DER b Dependent Variable: PL Sumber : Output SPSS, diolah oleh penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,968. Nilai ini akan penulis bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah pengamatan n sebanyak 36, dan jumlah variabel independen 6 k=6. Maka berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas du sebesar 1,8764 dan nilai batas bawah dl sebesar 1,1144 .Oleh karena itu, nilai dw lebih besar dari 1,8764 dan lebih kecil dari 4 – 1,8764 atau dapat dinyatakan bahwa 1,8764 1,968 4 – 1,8764 du dw 4 – du. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

d. Uji Heterokedastisitas