Analisis Laporan Keuangan menyangkut pemeriksaaan keterkaitan angka–angka dalam laporan keuangan dan tren angka –angka dalam
beberapa periode, satu tujuan dari analisis laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk memperkirakan
kejadian akan terjadi dimasa yang akan datang. Hasil dari menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan berupa angka-angka dan rasio
keuangan harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Menurut Horne 2005 : 234 : “Rasio keuangan adalah alat yang digunakan
untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan”. Rasio keuangan merupakan salah satu bentuk informasi akuntansi
yang penting dalam proses penilaian kinerja perusahaan, sehingga melalui rasio keuangan tersebut dapat digambarkan kondisi keuangan
suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Hasil perhitungan rasio ini dapat dijadikan tolak
ukur untuk menilai tingkat kesehatan perusahaan selama periode keuangan tersebut.
4. Rasio likuiditas
Menurut Horne 2005 : 206 rasio likuiditas adalah “rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya”. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Tujuan rasio ini
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio likuiditas yang umum digunakan antara lain
: a. current ratio,
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
current ratio =
pendek jangka
Kewajiban Lancar
Aktiva
b. quick ratio,
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
c. cash ratio,
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan dibank. Dari ketiga jenis rasio likuiditas yang umum digunakan yang telah
diuraikan, peneliti memilih current ratio untuk mewakili rasio likuiditas. Current ratio rasio lancar berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Jika perusahaan dapat dengan efektif
dan efisien dalam menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya untuk membayar kewajiban jangka pendek, maka hal tersebut dapat berdampak
pada pertumbuhan laba.
5. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas sering juga disebut leverage ratio. Menurut Horne 2005 : 209 rasio leverage adalah “rasio yang menunjukkan sejauh mana
perusahaan dibiayai oleh utang”. Rasio ini mengukur perbandingan dana
Universitas Sumatera Utara
yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio solvabilitas yang umum digunakan antara lain:
a. total debt to equity ratio Rasio Hutang terhadap Ekuitas, merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
total debt to equity ratio = Saham
Pemegang Ekuitas
Hutang Total
b. total debt to total asset ratio Rasio Hutang terhadap Total Aktiva rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang
jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Total debt to equity ratio menunjukkan tingkat solvabilitas suatu
perusahaan dan merupakan ukuran tentang tingkat keamanan yang dimiliki oleh para kreditor baik kreditor jangka pendek maupun kreditor jangka
panjang apalagi jika hutang-hutang tersebut dijamin dengan ekuitas. Total debt to equity ratio juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh pinjaman yang baru. Semakin tinggi total debt to equity ratio maka semakin aman posisi
perusahaan dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Apabila perusahaan mempunyai kemampuan yang besar untuk
mencari pinjaman maka perusahaan mempunyai kesempatan yang tinggi untuk memperoleh laba dengan memanfaatkan secara optimal pinjaman
Universitas Sumatera Utara
tersebut dalam kegiatan usahanya. Akan tetapi jika pinjaman tersebut tidak digunakan seoptimal mungkin, maka semakin besar jumlah modal pinjaman
perusahaan akan menyebabkan penurunan laba.
6. Rasio Profitabilitas