Jenis dan Sumber Data Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan No Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 PT Centris Multipersada Pratama Tbk √ √ x 2 PT Darya Varia Laboratoria Tbk √ √ √ 1 3 PT Indofarma Tbk √ √ √ 2 4 PT Kalbe Farma Tbk √ √ √ 3 5 PT Kimia Farma Tbk √ √ √ 4 6 PT Merck Indonesia Tbk √ √ √ 5 7 PT Pyridam Farma Tbk √ √ √ 6 8 PT Schering Plough Indonesia Tbk √ √ √ 7 9 PT Tempo Scan Pasific Tbk √ √ √ 8 10 PT Thaiso Pharmaceutical Indonesia Tbk √ √ √ 9

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diukur dalam suatu skala numerik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan disajikan kembali. Data dalam penelitian ini adalah data time series dan cross section. Data time series atau disebut juga data deret waktu merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section atau sering disebut data satu waktu merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja. Penulis mengumpulkan data penelitian melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.

1. Variabel dependen terikattergantung

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Menurut Sarwono 2006:38, variabel dependen terikattergantung adalah variabel yang memberikan reaksirespon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba dari setiap perusahaan yang dipilih sebagai sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan laba operasional sebagai variabel dependen dikarenakan laba operasional mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak Pertumbuhan Laba = 1 - t 1 - t t Thn l Operasiona Laba Thn l Operasiona Laba - Thn l Operasiona Laba

2. Variabel independen bebas

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Menurut Sarwono 2003:38, variabel independen bebas adalah variabel stimulus atau variable yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan peneliti adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, total debt to equity ratio, total asset turnover, inventory turnover, operating profit margin, dan rate of return on investment. a. Current Ratio Universitas Sumatera Utara Current ratio rasio lancar, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Current Ratio = Lancar Kewajiban Lancar Aktiva b. Total Debt to Equity Ratio Total debt to equity ratio rasio hutang terhadap ekuitas, merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Total Debt to Equity Ratio = Saham Pemegang Ekuitas Hutang Total c. Total Assets Turnover Total assets turnover yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Total Assets Turnover = Aktiva rata - Rata Penjualan Total d. Inventory Turnover Inventory turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu. Universitas Sumatera Utara Inventory Turnover = Persediaan Rata - Rata Penjualan Pokok Harga e. Operating Profit Margin, Operating profit margin, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan operasi perusahaan. Opearting Profit Margin= Penjualan EBIT f. Rate of Return On Investment ROI Rate of return on investment ROI, merupakan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Rate of Return On Investment ROI = Aktiva Total Bersih Laba Tabel 3.2 Identifikasi Variabel No Variabel Simbol Rumus Skala 1 Pertumbuhan Laba Y 1 - t 1 - t t Thn l Operasiona Laba Thn l Operasiona Laba - Thn l Operasiona Laba Rasio 2 Current Ratio X 1 Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Rasio 3 Total Debt to Equity Ratio X 2 Saham Pemegang Ekuitas Hutang Total Rasio 4 Total Assets Turnover X 3 Aktiva rata - Rata Penjualan Total Rasio 5 Inventory Turnover X 4 Persediaan Rata - Rata Penjualan Pokok Harga Rasio 6 Operating Profit Margin X 5 Penjualan EBIT Rasio 7 Rate of Return On Investment ROI X 6 l operasiona Aktiva Total Bersih Laba Rasio Sumber: data diolah penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18. Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian asumsi klasik akan mendukung hasil pengujian hipotesis.

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali 2005: 110. uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang baik pada sisi kiri maupun pada sisi kanan. Pada kurva normal probability plot, data dikatakan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis Universitas Sumatera Utara diagonal atau mengikuti arah garis diagonal. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Apabila probabilitas 0,05 , maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. b. Uji Multikolinearitas Menurut Erlina dan Mulyani 2007:105 “multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Menurut Ghozali 2005: 91 model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pada suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas. c. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2005: 95 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Universitas Sumatera Utara Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dalam tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No Decision 4 − du ≤ d ≤ 4 − dl Tidak ada korelasi positif atau negatif Tidak Ditolak du d 4 − du Sumber: Ghozali, 2006:96 d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2005: 105 uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.

2. Pengujian Hipotesis

Universitas Sumatera Utara Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut dinyatakan dalam bentuk fungsi perubahan laba. Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + e dimana: Y = Pertumbuhan Laba β = konstanta X 1 = current ratio X 2 = total debt to equity ratio X 3 = total assets turnover X 4 = inventory turnover X 5 = operating profit margin X 6 = rate of return on investment ROI Β 1 , β 2 ,... β 6 = koefisien regresi e = variabel pengganggu a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen Ghozali, 2005: 83. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1. b. Uji signifikansi simultan Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik F pada dasarnya Universitas Sumatera Utara menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat”. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. Ho:artinya variabel current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, operating profit margin, dan rate of return on investment ROI secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha:artinya variabel current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, operating profit margin, dan rate of return on investment ROI secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: jika F hitung F tabel pada α 0.05 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05 , maka H a ditolak, dan jika F hitung F tabel pada α 0.05 dan nilai p-value level of significant sebesar 0,05 , maka H a diterima. b. Uji signifikansi parsial Universitas Sumatera Utara Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali 2005 : 84 “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji adalah : Ho:artinya variabel current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, operating profit margin, dan rate of return on investment ROI secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha:artinya variabel current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, operating profit margin, dan rate of return on investment ROI secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksikan pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan : Universitas Sumatera Utara Jika t-hitung t-tabel,maka Ha diterima dan Ho ditolak; Jika t-hitungt-tabel,maka Ho diterima dan Ha ditolak.

E. Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Juli 2010 Augst 2010 Sept 2010 Okt 2010 Nov 2010 Des 2010 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Laporan Penelitian Ujian Meja Hijau Sumber: data diolah penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 9 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2006-2009. Daftar perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Farmasi No Kode Emiten Tgl Berdiri Tgl Listing 1. DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk 5 Feb 1976 11 Nov 1984 2. INAF PT Indofarma Tbk 2 Jan 1996 17 April 2001 3. KLBF PT Kalbe Farma Tbk 16 Agt 1971 4 Juli 2001 4. KAEF PT Kimia Farma Tbk 10Sept 1966 30 Juli 1994 5. MERK PT Merck Indonesia Tbk 14 Okt 1970 23 Juli 1981 6. PYFA PT Pyridam Farma Tbk 27 Nov 1976 16 Okt 2001 7. SCPI PT Schering Plough Indonesia Tbk 1 Nov 1970 8 Juni 1990 8. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 8 Juli 1970 29 Mar 1983 9. SQBI PT Thaiso Pharmaceutical Indonesia Tbk 20 Mei 1970 19 Juni 1994 Sumber: Data diolah penulis, 2010 B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul..Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai Universitas Sumatera Utara