Anggaran daerah merupakan salah satu alat yang memegang peranan penting karena di dalamnya tercermin kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan potensi
dan sumber-sumber kekayaan daerah. APBN merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat DaerahDPR
DPRD UU keuangan Negara, 2002. Tujuan utama proses perumusan anggaran adalah menterjemahkan
perencanaan ekonomi pemerintah, yang terdiri dari perencanaan input dan output dalam satuan keuangan. Oleh karena itu, proses perumusan anggaran harus dapat
menggali dan mengendalikan sumber-sumber dana publik. Proses pembuatan satu tahun anggaran tersebut dikenal dengan istilah penganggaran. Keterbatasan sumber
daya yang dimiliki menyebabkan proses pembuatan keputusan pengalokasian menjadi sangat dinamis. Terlebih lagi dalam kondisi di mana terdapat banyak pihak
dengan kepentingan dan preferensi yang berbeda Rubin, 1993 dalam Darwanto Yustikasari, 2007. Penganggaran terbagi ke dalam empat tahapan, yakni excecutive
planning, legislative approval, excecutive implementation, dan ex post accountability. Pada kedua tahapan pertama terjadi interaksi antara eksekutif, legislatif dan politik
anggaran paling mendominasi, sementara pada dua tahap terakhir hanya melibatkan birokrasi sebagai agent Hagen, 2005.
2.1.3. Proses Penyusunan Anggaran di Indonesia
Proses anggaran seharusnya diawali dengan penetapan tujuan, yaitu target dan kebijakan. Pencapaian konsensus alokasi sumber daya menjadi pintu pembuka bagi
pelaksana anggaran. Proses panjang dari penentuan tujuan ke pelaksanaan anggaran
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
seringkali melewati tahap yang melelahkan, sehingga perhatian terhadap tahap penilaian dan evaluasi sering diabaikan Bastian, 2006.
Pada pemerintahan daerah, proses penyusunan anggaran mencakup dua komponen belanja yang memiliki siklus berbeda, yakni siklus anggaran operasional
yang menghasilkan rencana keuangan bagi aktivitas pemerintahan yang berjalan terus menerus dan siklus anggaran belanja modal, yang merupakan perencanaan untuk
mendapatkan peralatan, bangunan, infrastruktur, dan aset tetap lainnya. Meskipun kedua belanja memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan pelayanan kepada
publik, namun terdapat beberapa perbedaan mendasar diantara keduanya. Keduanya relatif independen satu sama lain, termasuk dalam format dokumen anggarannya.
Perubahan paradigma baru dalam pengelolaan dan penganggaran daerah merupakan hal yang tak dapat dipisahkan sebagai akibat penerapan otonomi
di Indonesia. Penganggaran kinerja performance budgeting merupakan konsep dalam penganggaran yang menjelaskan keterkaitan antara pengalokasian sumberdaya
dengan pencapaian hasil yang dapat diukur.
2.1.4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Bab VIII Pasal 179 dinyatakan bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa
1 satu tahun anggaran terhitung mulai 1 satu tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Pada Pasal 16 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa: 1 APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Daerah 2 APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan 3 Pendapatan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah 4 Belanja daerah dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD pada hakekatnya merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk
meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Pembahasan anggaran dilakukan eksekutif dan legislatif dengan membuat kesepakatan-
kesepakatan yang dicapai melalui bargaining dengan mengcu pada Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran, sebelum anggaran ditetapkan menjadi suatu
peraturan daerah. Anggaran yang telah ditetapkan menjadi dasar bagi eksekutif untuk melaksanakan aktivitasnya dalam pemberian pelayanan publik dan menjadi acuan
bagi legislatif untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan penilaian kinerja eksekutif dalam pertanggungjawaban kepala daerah.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah yang menggambarkan perkiraan
pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek- proyek daerah dalam satu tahun aggaran serta menggambarkan juga perkiraan
penerimaan tertentu dan sumber-sumber penerimaan daerah yang menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
juga diartikan sebagai sarana atau alat untuk menjalankan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab serta memberi isi dan arti tanggung jawab Pemerintah Daerah
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
karena APBD itu menggambarkan seluruh kebijaksanaan Pemerintah Daerah. Penyusunan APBD terlebih dahulu dibuat kesepakatan antara eksekutif dan legislatif
tentang Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran yang akan menjadi pedoman untuk penyusunan anggaran pendapatan dan anggaran belanja.
Eksekutif membuat rancangan APBD sesuai dengan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran yang kemudian diserahkan kepada legislatif untuk
dipelajari dan dibahas bersama-sama sebelum ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Perda. Dalam perspektif keagenan, hal ini merupakan bentuk kontrak incomlete
contract, yang menjadi alat legislatif untuk mengawasi pelaksanaan anggaran oleh eksekutif.
Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah, anggaran belanja modal sangat berkaitan dengan perencanaan keuangan jangka panjang, terutama pembiayaan
untuk pemeliharaan aset tetap yang dihasilkan dari belanja modal tersebut. Konsep Multi Term Expenditure Framework MTEF menyatakan bahwa kebijakan belanja
modal harus memperhatikan kemanfaatan usefulness dan kemampuan keuangan pemerintah daerah budget capability dalam pengelolaan aset tersebut dalam jangka
panjang Allen dan Tommasi, 2001. Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pasal 1 ayat 9 menyebutkan,
dimaksudkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut dengan APBD adalah rencana keuangan pemerintah daerah yang harus
disetujui bersama oleh pemerintah daerah dengan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa keuangan daerah
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan melalui serangkaian proses pengelolaan keuangan daerah yang meliputi penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.
APBD atau juga dikenal dengan anggaran daerah adalah suatu bentuk konkrit rencana kerja keuangan daerah yang komprehensif untuk mengaitkan belanja
pemerintah daerah yang dimaksudyatakan dalam bentuk uang untuk mencapai tujuan dan target apa yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu. Pentingnya posisi
keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah sangat disadari oleh pemerintah dan demikian pula dengan alternatif cara untuk mendapatkan keuangan
yang memadai. Salah satu indikator kemampuan keuangan daerah yang dimaksud adalah kontribusi PAD terhadap APBD.
2.1.5. Pendapatan Asli Daerah