Arsitektur High Tech
ARIA LEO BIMANTARA 070406027
60
3.5. STUDI BANDING PROYEK DAN TEMA SEJENIS 3.5.1. Allianz Arena Jerman
Allianz Arena 2005 adalah stadion sepak bola yang terletak di sebelah utara kota Munchen, Jerman. Stadion ini dirancang oleh firma arsitektur Swiss,
Herzog de Meuron, dengan kapasitas 66.000 penonton. Fasad stadion ini terdiri dari 2874 panel udara foil-ETFE yang
digelembungkan udara, fasad ini menampilkan 1056 panel berbentuk belah ketupat yang masing-masing dapat disinari lampu dengan tiga warna berbeda merah, biru
atau putih, sehingga dapat dibuat seperti pola yang bergerak. Stadion ini dirancang sedemikian rupa sehingga pintu masuk utama ke
stadion ditinggikan dari pelataran yang terpisah dari tempat parkir parkir mobil bawah tanah terbesar di Eropa. Atap stadion ini memiliki tirai roller yang dapat
ditarik bolak-balik selama pertandingan untuk memberikan perlindungan dari matahari. Fasilitas parkir stadion ini terdiri dari empat sektor parkir masing-masing
empat lantai dengan total 9800 tempat parkir. Selain itu ada pula 1200 tempat lagi yang dibangun di dalam dua lantai stadion, 350 tempat untuk bus 240 di ujung
utara, dan 110 di pintu masuk selatan, dan 130 tempat lagi bagi penyandang cacat. • Dimensi stadion: 258 m x 227 m x 50 m
• Arena permainan: 120 m x 83 m • Area rumput: 111 m x 72 m
• Lapangan: 105 m x 68 m • Lahan parkir: 270,000 m²
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur High Tech
ARIA LEO BIMANTARA 070406027
61
Gambar 3.12. Foto Stadion Allianz Arena Sumber: www.google.com
3.5.2. Veltins Arena Jerman
Veltins Arena 2001 adalah stadion sepak bola yang terletak di Rhine- Westphalia, Jerman. Veltins Arena diciptakan sebagai arena multi-fungsional dua
tingkatan yang mengelilingi lapangan bermainnya. Berkapasitas 61.524 penonton berdiri dan duduk dan 53.994 kapasitas internasional duduk. Untuk pertandingan
liga, tempat berdiri utara dibuat berbaris dengan pagar 16.307 orang, sedangkan untuk pertandingan internasional semua diganti menjadi kursi kapasitas 8.600. 72
lounge VIP membentuk sebuah cincin di sekeliling seluruh stadion, memisahkan tribun pertama dari yang kedua. Di tribun utama sisi barat, kapasitas VIP meningkat
dengan tingkat kedua lounge langsung di bawah sabuk utama stadion. Atap Veltins Arena adalah atap kanvas fiberglass berlapis teflon yang bisa
dibuka yang meliputi seluruh stadion. Atapnya didukung oleh rangka batang persegi panjang yang digantung di atas lapangan yang terhubung ke bangunan utama
melalui 24 tiang baja. Bagian tengah atap bisa dibuka menjadi dua bagian, memungkinkan atap stadion untuk dibuka dan ditutup, tergantung pada cuaca dan
acara. Untuk mengurangi kebisingan eksterior hingga 105 desibel saat konser, lapisan kedua kanvas ditambahkan dibawah yang pertama, sehingga menciptakan
bantalan udara peredam. Veltins Arena juga memiliki lapangan yang dapat digeser. Dengan didukung oleh substruktur seberat 11.400 ton, lapangan dapat dipindahkan
masuk dan keluar stadion dalam waktu 4 jam. • Lebar:
187 m • Tinggi:
53.50 m
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur High Tech
ARIA LEO BIMANTARA 070406027
62
• Panjang: 225 m
• Area bangunan: 40 816 m
2
• Volume bangunan: 1 817 306 m
3
Gambar 3.13. Foto Stadion Veltins Arena Sumber: www.google.com
3.5.3. Sapporo Dome Jepang
Stadion ini 2001 berlokasi di kota Sapporo, Hokkaido, Jepang. Yang menarik dari stadion ini adalah peralihan antara dua jenis lapangan yang berbeda.
Pertandingan bisbol dimainkan di lapangan rumput buatan, sementara pertandingan sepak bola dimainkan di lapangan rumput hidup yang dapat digeser ke dalam dan
keluar stadion. Beberapa stadion lain yang memiliki lapangan geser adalah Veltins Arena di Jerman, Gelredome di Belanda, dan Universitas Phoenix Stadium di
Amerika Serikat, namun Sapporo Dome memiliki atap yang tetap. Pergantian dari lapangan bisbol ke sepak bola dimulai dengan menyimpan
rumput sintetis lapangan bisbol. Setelah selesai, satu set tribun rendah berputar dari posisi miring bisbol ke posisi paralel. Lalu satu set tribun pada salah satu ujung
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur High Tech
ARIA LEO BIMANTARA 070406027
63
stadion kemudian ditarik masuk kesamping, dan lapangan sepak bola meluncur ke dalam stadion. Tribun rendah tadi beserta lapangan kemudian diputar 90 derajat.
Begitu juga sebaliknya. Karena pengurangan tribun, stadion hanya memiliki kapasitas 40.476 orang untuk pertandingan bisbol.
• Kapasitas: 41.484 sepak bola, 40.476 bisbol, 53.738 maksimal • Area bangunan: 53.800 m²
• Total area lantai: arena terbuka 92.453 m² • Diameter atap: 245 m, 227 m terpendek
• Lapangan sepak bola: rumput hidup, 120 m X 85 m • Lapangan bisbol: rumput buatan, sayap kiri dan kanan: 100 m, pusat: 122 m
Gambar 3.14. Foto Stadion Sapporo Dome Sumber: www.google.com
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur High Tech
ARIA LEO BIMANTARA 070406027
64
BAB 4 ANALISA PERANCANGAN