3. 1. Lahirnya Barisan Pemuda Indonesia Di Medan
Tidak jauh berbeda, situasi kota medan pada awal kemerdekaan juga diwarnai oleh pergerakan rakyat dalam menyambut berita proklamasi kemerdekaan. Para tokoh
pemuda dan pemimpin masyarakat menghimpuun kekuatan rakyat khususnya pemuda- pemudi untuk mendukung proklamasi. Dalam waktu yang relatif singkat yaitu tanggal 30
september 1945 para tokoh pemuda mengadakan rapat dalam jumlah besar
25
Dalam melaksanakan tugasnya, BPI juga turut melibatkan para wanita muda untuk mendampingi para pemuda . Khusunya pada periode awal kemerdekaan ,wanita
sangat banyak berperan dalam menyebarluaskan berita proklamasi. Para tokoh pemuda . Sekitar 700
orang pemuda pergerakan berkumpul menghadiri rapat. Dalam rapat ini diambil keputusan penting dalam pergerakan di sumatera Utara, khussnya kota Medan. Barisan
Pemuda Indonesia berhasil dibentuk dan dijadikan sebagai wadah bagi pemuda dalam melakukan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dengan di resmikannya Barisan Pemuda Indonesia pada rapat yang dilasanakan oleh para tokoh pergerakan pemuda pada tanggal 30 september 1945, maka pergerakan
pemuda yang bersifat revolusioaner menjadi sangat gencar dilakukan oleh pemuda. BPI berusaha mengajak pemuda-pemudi untuk bergabung dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Usaha BPI bisa dikatakan sangat sukses karena banyak pemuda – pemudi yang bergabung dengan BPI. Tugas-tugas BPI sangat luas,mulai dari
menyebarluaskan berita proklamasi, membangun semangat rakyat,memberikan penerangan mengenai kemerdekaa yang baru dicapai serta mengajak rakyat untuk
menghindari hasutan yang dilancarkan oleh kampanye Belanda yang mengajak rakyat untuk menyambut kedatangan Belanda kembali untuk berkuasa di Indonesia.
25
Agustina.Op.cit, hal.12
Universitas Sumatera Utara
pergerakan menempatkan wanita dibagian Administrasi dan terlibat langsung terjun kealapangan dalam meberikan penerangan kepada masyarakat tentang arti proklamasi
serta mengajak masyarkat untuk turut serta dalam membela proklamasi.. Kerja sangat keras BPI membuahkan hasil, berita proklamasi tersebar luas ketengah
masyarakat,sehingga masyarakat tidak ragu lagi akan berita proklamasi yang selama ini simpang siur. Sampainya berita prolamasi ketengah masyarakat luas telah memicu
semangat rakyat dalam memperjuangkan kemerdekaan. Semangat rakyat itu tampak dari berdirinya laskar rakyat yang dengan tegas menyatakan sebagai laskar rakyat yang
membela proklasmasi. BPI dibawah kepemimpinan Achmad Tahir juga mendesak gubernur Sumatera
Mr. Teuku Muhammad Hasan agar secara resmi mengumumkan Proklamasi di Medan. Atas desakan para pemuda,akhirnya Pada tanggal 3 Oktober 1945 secara resmi Mr.
Teuku Muhammad Hassan mengumumkan bahwa dirinya merupakan Gubernur yang telah ditunjuk oleh presiden Soekarno untuk menjalankan pemerintahan di Sumatera.
Kota medan dijadikan sebagai Ibu kota Sumatera serta roda pemerintahan atas wilayah sumatera akan dijalankan dari kota Medan. Kemudian tanggal 4 Oktober 1945 secara
resmi untuk pertama kali bendera Sang Saka Merah Putih dikibarkan di depan kantor- kantor pemerintahan sebagai tanda diawalinya pemerintahan yang baru,pemerintahan
Republik Indonesia. Sebagai pembuktian atas dukungan terhadap pemerintahan yang baru, pada
tanggal 9 Oktober 1945,atas prakarsa BPI secara besar-besaran masyarakat berkumpul dilapangan Fukuraido mengadakan pawai raksasa serta melakukan upacara pengibaran
Sang Saka Merah Putih,diiringi lagu Indonesia Raya serta di isi oleh pidato singkat Mr.
Universitas Sumatera Utara
Teuku Muhammad Hassan dan pembacaan Teks proklamasi. Acara ini mendapat sambutan yang sangat antusias dari masyarakat kota medan. Dalam acara ini diperkirakan
dihadiri oleh Pawai ini telah berdampak sangat luas terhadap semangat rakyat dalam perjuangan masyarakat selanjutnya dikota Medan.
Setelah acara pawai tersebut berakhir maka suasana kota Medan menjadi hangat karena semangat masyarakat dalam membela proklamasi menjadi bergelora. Desas desus
kedatang sekutu menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat yang kemudian ditanggapi dengan mendirikan laskar-laskar rakyat serta mempersiapkan diri untuk
mengahadapi segala bentuk tangtangan di depan. Para pemuda melakukan berbagai kegiatan yang bersifat lebih keras dan revolusioner. Hari-hari yang sebelumnya
tenang,berubah dengan gejolak jiwa revolusioner yang di miliki pemuda. Para pemuda yang terbakar semangatnya melakukan tindakan pengambil ailhan kekuasaan serta
pemerintahan atas Pemerintah militer Jepang.
26
26
B. Ar. Pulungan,dkk., Perjuangan Menegakkan Dan Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Di Sumatera Utara,Jilid I 1945-1949, Medan: Pemerintah Tingkat I Sumatera
Utara,1995.hal.7.
Selama bulan Oktober 1945 terjadi perebutan gedung-gedung pemerintahan yang masih dikuasai oleh Jepang. Akibatnya di
Medan terjadi pertempuran – pertempuran yang melibatkan Pemuda dengan pihak Jepang . Ditambah lagi dengan datangnya Sekutu di Kota Medan pada tanggal 09 oktober
di bawah pimpinan T.E.D Kelly maka tokoh pergerakan dengan sekuat tenaga menyusun strategi dalam menghadapi sekutu. Oleh karena itu,pada saat yang sama di Medan
tumbuh berbagai perkumpulan dengan tujuan mempertahnkan kemerdekaan.
Universitas Sumatera Utara
3. 2 Pertumbuhan Tentara Keamanan Rakyat.