oleh generasi muda,maka hal tersebut bisa menjadi contoh yang dapat memotivasi genersi muda untuk lebih bersemangat mengisi kemerdekaan,serta lebih menghargai hasil
perjuangan para pahlawan bangsa. Hal tersebut diatas telah mendorong penulis untuk mengadakan penelitian menyangkut peran serta wanita dalam perjuangan khususnya di
kota Medan. Untuk itu penulis memilih judul “ Peran Wanita Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Di Medan 1945-1949”. Adapun alasan penulis
memilih judul ini disebabkan oleh keingin tahuan penulis akan peran serta wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kota Medan. Sedangkan batasan tahun
1945-1949,diambil oleh karena tahun 1945 merupakan tahun dimana proklamasi dikumandangkan dan menjadi awal perjuangan Indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan yang telah dicapai itu supaya tidak direbut kembali oleh Belanda. Sedangkan batas akhir penelitian ini yaitu tahun 1949 merupakan tahun berakhirnya
peperangan melawan Belanda dengan diakuinya kemerdekaan Indonesia secara penuh oleh Belanda.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan langkah yang penting karena langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan perlu jelas dan tegas
sehingga proses penelitian benar-benar terarah dan terfokus ke permasalahan yang jelas. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana Perjuangan Rakyat Dalam Mempetahankan Kemerdekaan di Medan? 2.
Apa Peran Wanita Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Medan?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan : 1.
Mengetahui bagaimana perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan di Medan.
2. Mengetahui peran wanita dalam perjuangan memperthankan kemerdekaan di
Medan. Penelitian ini bermanfaat :
1. Secara Akademis, dapat memberikan sumbangan positif terhadap khasanah
keilmuan di Departemen Ilmu Sejarah mengenai Peranan Wanita pada masa perjuangan mempertahankan kememerdekaan Di kota medan.
2. Secara Teoritis, dapat mempertajam kemampuan penulis dalam penulisan karya
ilmiah serta menambah khasanah penulis tentang Peranan Wanita pada masa perjuangan mempertahankan kememerdkaan Di kota medan.
D. Telaah Pustaka
Menyangkut Peranan wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Indonesia sudah banyak buku yang mendukung penulisan ini. Dan untuk itu penulis perlu
melakukan telaah pustaka tentang peranan perempuan secara luas dalam ruang lingkup nasional maupu n lokal.
Dalam bukunya yang berjudul: Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, Sukanti
Suryochondro menggambarkan pergerakan wanita dari masa kemasa, oganisasi- organisasi wanita berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan
perkembangan zaman. Secara garis besar gerakan wanita Indonesia digambarkan dalam
Universitas Sumatera Utara
perkembangan sejarah antara lain :
1. Zaman Kolonial Belanda yang dibagi dalam tiga periode yaitu: a. Periode Perintis 1880-1910
b. Periode Kebangkitan Kesadaran Nasiona1 1911-1928. c. Periode Kesadaran Nasional 1928-1941
,
Perjuangan wanita melawan penjajah Belanda pada waktu itu telah memberikan inspirasi dan dorongan bagi wanita generasi kemudian, yang berjuang untuk emansipasi
kaumnya sekaligus memiliki peranan partisipasi dalam mengisi hasil perjuangan kemerdekaan tanahairnya.
2. Zaman Pendudukan Bala Tentara Jepang 1942-1945 Pada periode ini, sifat gerakan wanita mengalami kemunduran, karena organisasi wanita
hanya boleh berdiri bila ada komando dari penguasa. Organisasi-organisasi wanita dibentuk oleh pemerintah Jepang hanya untuk keperluan Jepang dan bersifat kemiliteran.
Wanita banyak dilatih untuk ikut kemedan tempur. Tentara pendudukan Jepang juga
membentuk pasukan tempur wanita yang disebut Barisan Srikandi yang anggotanya terdiri atas anak-anak gadis berumur antara 15-20 tahun dan belum menikah. Selain itu
masih ada latihan-latihan militer bagi para gadis Indonesia bernama Sementai, Untuk pemudanya bernama Seizendang gerak badan atau Taigo sangat digalakkan. Latihan
kemiliteran di Seisendo juga diajarkan untuk menggunakan senjata. Latihan-latihan kemiliteran yang diberikan Jepang dikemudian hari ada manfaatnya dalam perjuangan
rakyat Indonesia merebut kemerdekaan tanah air.
Universitas Sumatera Utara
3. Zaman Republik Indonesia di periode 1945-1965: pada periode ini secara ringkas mengenai perkembangan gerakan wanita:
a. Perjuangan Kemerdekaan 1945-1949, b. Demokrasi Liberal 1950 -1959
c. Demokrasi Terpimpin 1960 -1965
Dalam situs resmi Supeni,www.supeni.com. menyatakan bahwa tahun 1945-1955
merupakan periode genting ditengah kecamuk perang kemerdekaan. Pada masa genting ini jugalah peran wanita sangat dibutuhkan dalam mendukung perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. Ditengah samakin gencarnya serangan Belanda,wanita banyak melakukan tugas yang berat yang antara lain digambarkan wanita bertugas
mengurus pejuang yang tewas pada peperangan dengan berbagai keperluannya, mengurus anak-anak korban perang ,mencari keluarga para pejuang yanmg tewas, merawat pejuang
yang terluka,menjadi tenaga perawat,Palang Merah Indonesia sampai pada mengurus keperluan logistik para pejuang.dll. Bahkan terkadang jika dibayangkan tugas wanita
sangatlah berat karena selain tugas-tugas tersebut khususnya yang sudah menikah juga memiliki tugas utamanya yaitu menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Tugas-tugas
tersebut terkadang membingungkan antara mengurus perjuangan dengan mengurus keperluan keluarga yang sama-sama pentingnya pada masa itu
8
Dalam bukunya yang berjudul: Dari Medan Area ke Pedalaman Dan Kembali ke Kota Medan, R. Sjahnan sebagai seorang pejuang menggambarkan pertempuran-
pertempuran yang dilakukan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan di .
8
Situs resmi Supeni,www.supeni.com.
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara secara umum,dan Medan Area secara khusus. Dimana keberhasilan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan , tidak terlepas dari peranan wanita dalam
berbagai hal. Terutama dalam mendukung berhasilnya perang yang dilakukan para pejuang.
Sebuah penelitian yang berjudul ”Peranan Wanita Dalam Perang Kemerdekaan Di Sumatera Utara 1947-1950” sudah pernah dilakukan oleh tiga orang dosen sejarah
yang diketuai oleh Ibu Dra. Ratna,MS. Beranggotakan Drs. Suprayitno. M.Hum,Dra. S.P. Dewi Murni. Dalam laporan hasil penelitian ini digambarkan secara luas tentang
bagaimana peran wanita,serta mengapa wanita terlibat dalam perang kemerdekaan di Sumatera Utara. Hasil penelitian ini banyak membantu penulis,sehingga penulis dapat
menjadikannya menjadi referensi. Namun bukan berarti tulisan ini menjadi sama dengan hasil penelitian tersebut,karena objek penelitiannya berbeda. Penulis akan membahas
secara khusus mengenai peran wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kota Medan,mulai dari awal kemerdekaan sampai dengan pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia oleh Belanda. Sedangkan penelitian sebelumya cakupannya lebih luas yaitu Sumatera Utara dengan tahun yang berbeda pula. Kajian penelitian tersebut
mengambil tahun 1947, yaitu agresi militer Belanda yang pertama dan diakhiri tahun 1950.
E. Metode Penelitian