5. Bagian Administrasi, tugasnya adalah :
a. Menerima dan memperhatikan karyawan dan mengkalkulasi semua biaya
yang dioperasikan di dalam perusahaan. b.
Memeriksa dan membuat surat masuk dan surat keluar. c.
Menyimpan data-data perusahaan. 6.
Bagian Ticketing Tugasnya adalah :
a. Melakukan pemesanan ticket penerbangan domestic dan internasional.
b. Melakukan pemesanan tiket PELNI.
c. Melakukan pemesanan tiket akomodasi hotel dan restaurant
d. Membuat laporan yang sifatnya periodik maupun khusus untuk Direksi
dan General Manager.
B. Pengertian Keagenan
Agen, broker, makelar adalah serangkaian istilah yang memiliki arti yang sama. Secara umum dapat diartikan sebagai orang yang melakukan pekerjaan
antara bagi kepentingan seseorang dalam melakukan sesuatu. Dalam perdagangan jual beli dalam masyarakat awam, fungsi agen, broker dan makelar begitu penting
dalam mencari barang atau pun jasa yang di butuhkan atau dalam mencari pembeli dari barang yang akan di jual.
Pada dasarnya keagenan terjadi sebagai akibat dari adanya pemberian kuasa untuk mengurus suatu perbuatan untuk dan atas nama pemberian kuasa
sesuai Pasal 1792 KUH Perdata. Pemberian kuasa kepada si penerima kuasa
untuk mengurus suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai mewakili si pemberi kuasa. Si penerima langsung mewakili si pemberi kuasa kepada pihak ketiga
dalam hubungannya, bukan hanya hubungan yang bersifat “hubungan intern” antara si penerima kuasa dan si pemberi kuasa.
14
Keagenan dalam hal ini merupakan aturan dalam pemberian kuasa, komisioner, dan makelar. Akan tetapi terdapat perbedan antara keagenan,
komisioner dan makelar yaitu komisioner akan terjadi pada seseorang yang ingin melaksanakan jual beli barang atau jasa melalui perantara dengan memberikan
kuasa kepada perantara tadi untuk bertindak atas namanya, tetapi dengan tanggung jawab sendiri dengan menerima komisi. Sedangkan yang dikatakan
dengan makelar atau broker merupakan seseorang yang pekerjaannya adalah Pemberian kuasa dalam hal keagenan merupakan suatu wewenang yang
dipunyai agen dari seorang principal yang dalam tindakannya wewenang tersebut dilakukan menurut batas-batas yang di berikan. Dan apabila penerima kuasa
melakukan tindakan-tindakan di luar batas-batas yang diberikan maka seorang agen yang akan menanggung segala akibat dari tindakan tersebut.
Bentuk kuasa yang diberikan kepada si penerima kuasa membuat agen atau si penerima kuasa mempunyai hak sebagai perantara dalam hubungan hukun
antara principal dan pihak ketiga. Bentuk kuasa yang demikian tersebut dinamakan dengan kuasa perantara. Kuasa ini selanjutnya membuat penerima
kuasa hanya menjadi perantara dan mengenai pelaksanaan, tuntutan serta tagihan menjadi urusan pihak ketiga dan pemberi kuasa sesuai
Pasal 1799 KUH Perdata.
14
Subekti, Aneka Bentuk Hukum Perjanjian Alumni, 1972 halaman 162
bertindak sebagai perantara dalam suatu transaksi bisnis antara pihak-pihak yang tersangkut, dalam hal ini ia tidak mempunyai wewenang untuk bertindak atas
nama salah satu pihak. Dalam dunia bisnis kedudukan agen dari sebuah perusahaan biasanya
dapat mewakili lebih dari satu perusahaan. Umumnya agen seperti ini akan didirikan pada suatu tempat dimana perusahaan yang diageninya tersebut
memiliki banyak relasi, namun perusahaan itu sendiri tidak mempunyai cabang disana.
15
Suatu agen dalam melakukan tindakannya untuk principal harusnya ditunjuk dengan suatu kontrak oleh principal, atau dengan kata lain suatu agen dan
principal tidak mungkin dapat melakukan hak dan kewajibannya yang timbul dalam kontrak sehingga agen harus memiliki kapasitas dalam perjanjian agar
perjanjian dengan principal tersebut dapat dilaksanakan. Dalam perjanjian ini, seperti pada perjanjian-perjanjian lain ada para pihak yang saling mengikatkan
C. Perjanjian Keagenan dan Para Pihak yang Terkait.