“Kegiatan usaha penunjang angkutan udara adalah kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara niaga antara lain sistem
reservasi melalui komputer computerized reservation, pemasaran dan penjualan tiket pesawat atau Agen Penjualan Umum ticket marketing and selling,
pelayanan untuk penumpang dan kargo ground handling dan penyewaan pesawat udara aircraft leasing”.
F. Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah, data merupakan dasar utama dikarenakan metode penelitian sangat diperlukan dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu
dalam penyusunan skripsi ini penulis menyusun data dengan menghimpun dari data yang ada yang referensinya sesuai dengan masalah yang ada.
Jenis penelitian atau metode pendekatan yang dilakukan adalah metode penelitian hukum empiris dan metode penelitian hukum normatif yuridis
normatif atau disebut penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau sekunder belaka. Penelitian hukum yang digunakan adalah
pendekatan hukum normatif dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi secara menyeluruh yang bersifat normatif.
Penelitian yuridis normatif mengacu pada norma-norma hukum, tidak saja yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan ataupun keputusan-keputusan
pengadilan, tetapi juga norma-norma hidup yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Penelitian hukum empiris mengungkapkan hukum yang hidup living law dalam masyarakat melalui perbuatan yang dilakukan dalam masyarakat. Penelitian
hukum empiris meliputi penelitian terhadap identifikasi hukum dan penelitian terhadap efektifasi hukum.
Pengumpulan data ini merupakan landasan utama dalam menyusun skripsi, didasarkan atas suatu penelitian yang menggunakan metode penelitian sebagai
berikut : 1.
Penelitian kepustakaan Library Research Dalam metode ini pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan library
research ini dilakukan dari beberapa literatur berupa buku-buku ilmiah peraturan perundang-undangan, majalah-majalah dan lain-lain yang
berhubungan dengan skripsi ini. 2.
Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan ini penulis lakukan dengan mengunjungi langsung objek
yang diteliti guna memperoleh bahan-bahan maupun data-data yang konkrit sesuai dengan yang dibutuhkan dengan cara wawancara yang ditujukan
kepada PT. Siar Haramain Medan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap materi dari skripsi ini dan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam skrispsi ini, maka penulis membaginya dalam
beberapa sub bab.
Adapun bab-bab yang di maksud adalah sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan, bab ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang
Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II. Hukum Pengangkutan Udara di Indonesia, dalam bab ini dikemukakan tentang Kebijakan baru angkutan udara nasional, Angkutan Udara
dalam negeri, Angkutan Udara luar negeri, Kegiatan Usaha Penunjang yang terkait dengan Angkutan Udara.
BAB III. Tinjauan Umum tentang Keagenan, dalam bab ini berisikan tentang sejarah PT.Siar Haramain, Pengertian Keagenan, Perjanjian Keagenan
diantara pihak, Hak dan Kewajiban para pihak, Agen penjualan sebagai salah satu bentuk keagenan.
BAB IV. Agen Penjualan Umum sebagai salah satu aspek kegiatan usaha penunjang Angkutan udara studi pada PT. Siar Haramain. Bab ini berisi
tentang PT. Siar Haramain sebagai agen penjualan umum dalam kegiatan usaha penunjang angkutan udara. Para pihak yang terkait,
kewajiban serta tanggung jawab PT. Siar Haramain sebagai Agen Penjualan Umum dalam kegiatan penunjang angkutan udara, upaya
hukum jika terjadi wanprestasi di antara pihak. BAB V. Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan ini, dimana dalam bab V
ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari penulis.
BAB II HUKUM ANGKUTAN UDARA DI INDONESIA
A. Kebijakan Baru Angkutan Udara Nasional Berdasarkan UU RI No.1
Tahun 2009. Menurut PPC Haanappel,
2
Di Indonesia pada saat orde lama, ideologi politiknya cenderung sosialis, karena itu penyelenggaraan angkutan darat dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan
milik negara state owned enterprise, yaitu Garuda Indonesian Airways Mc Gill University, Montreal, Canada, kebijakan
angkutan udara tergantung dari ideologi politik negara yang bersangkutan. Di Negara-negara yang ideologinya sosialis semua kegiatan yang merupakan
pelayanan umum seperti listrik, air minum, irigasi, komunikasi, telepon televisi, radio, bahan bakar, gas bumi, angkutan darat, air dan udara dikuasai oleh negara.
Berbeda dengan negara-negara yang ideologinya sosialis, di negara-negara liberalis, penyelenggaraan angkutan udara internasional sepenuhnya dilakukan
oleh swasta. Sedangkan di negara-negara yang menganut ideologi gabungan antara sosialis dan liberalis, penyelenggaraan angkutan udara dilakukan oleh
perusahaan penerbangan milik pemerintah state owned enterprise berdampingan dengan perusahaan penerbangan milik swasta privately owned enterprise.
3
2
Haanappel PPC, Rate Making In International Air Transport : A legal analysis of international Air Fares and Rates. The Netherlands : Kluer, 1978, di dalam buku Hukum
sAngkutan Udara Berdasarkan UURI No.1 tahun 2009
3
Garuda Indonesian Airways yang semula Perusahaan Negara PN diubah menjadi Perusahaan Terbatas PT berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 tahun 1971 tentang
pengalihan bentuk PN perhubungan udara Garuda Indonesia Airways menjadi perusahaan perseroan persero
yang didirikan berdasarkan akte notaris Raden Kadiman Nomor 137 tanggal 31 Maret
12