Kerbau Sapi Perah Kuda Babi Domba Kambing Unggas Sapi Potong

37 Nitrogen yang diekskresikan dan persentase sistem manajemen kotoran ternak. Faktor emisi dinitrogen oksida dari manajemen manur disajikan pada Tabel 11. Definisi sistem manajemen manur secara lengkap disajikan pada Lampiran 5. Nilai MMS tertinggi terdapat pada ternak babi dan kerbau potong sama pada model I dan model II yaitu sebesar 100 karena sistem manajemen manur babi dan kerbau potong di Indonesia pada umumnya sama yaitu babi menggunakan laguna anaerob dan kerbau potong menggunakan manajemen manur dry lot yang menghasilkan emisi dinitrogen oksida yang cukup tinggi. Nilai Nex tertinggi terdapat pada ternak sapi perah yang menghasilkan feces dengan kandungan N yang tinggi yaitu sebesar 60 pada model I dan model II. Nadj tertinggi dimiliki oleh ternak dewasa yaitu sebesar 1 sedangkan untuk ternak muda adalah 0,6 dan untuk pedet adalah 0,3. Nilai Nex dan Nadj untuk tiap bangsa ternak pada sapi potong sama. Tabel 11. Faktor Emisi Dinitrogen Oksida dari Manajemen Manur DirectLangsung No. Jenis Ternak Manajemen Kotoran Ternak Model I Model II MMS Nex Nadj MMS Nex Nadj

1. Kerbau

DL 10 40 1 - - - Kerbau Kerja Jantan Dewasa DL - - - 10 40 1 Betina Dewasa DL - - - 10 40 1 Pedet Betina DL - - - 10 40 0,3 Betina Muda DL - - - 10 40 0,6 Pedet Jantan DL - - - 10 40 0,3 Kerbau Potong Jantan Dewasa DL - - - 100 40 1 Betina Dewasa DL - - - 100 40 1 Pedet Betina DL - - - 100 40 0,3 Betina Muda DL - - - 100 40 0,6 Pedet Jantan DL - - - 100 40 0,3 Jantan Muda DL - - - 100 40 0,6

2. Sapi Perah

KE 10 60 1 10 60 1 DL 80 60 1 80 60 1

3. Kuda

KE 30 40 1 30 40 1 DL 60 40 1 60 40 1 SS 10 40 1 10 40 1

4. Babi

LA 100 16 1 100 16 1

5. Domba

KE 50 12 1 50 12 1

6. Kambing

KE 50 40 1 50 40 1

7. Unggas

MDL 30 0,6 1 30 0,6 1 MTL 70 0,6 1 70 0,6 1

8. Sapi Potong

KE 10 40 1 - - - - - - DL 90 40 1 38 Lanjutan Tabel 11. Brahman Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Pedet Jantan KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Brangus Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Pedet Jantan KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Limosin Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Pedet Jantan KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 PO Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 No. Jenis Ternak Manajemen Kotoran Ternak Model I Model II MMS Nex Nadj MMS Nex Nadj 39 Pedet Jantan KE DL - - - - - - 10 90 40\ 40 0,3 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Simbra Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Pedet Jantan KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Simental Jantan Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Betina Dewasa KE - - - 10 40 1 DL - - - 90 40 1 Pedet Betina KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Betina Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Pedet Jantan KE - - - 10 40 0,3 DL - - - 90 40 0,3 Jantan Muda KE - - - 10 40 0,6 DL - - - 90 40 0,6 Ket. : KE : Kompos Ekstensif, DL : Dry Lot, SS : Solid Storage, LA : Laguna Anaerob, MDL : Manur dengan Litter, MTL : Manur Tanpa Litter. Berdasarkan faktor emisi di atas dihitung emisi dinitrogen oksida secara langsung dari manajemen manur dengan menggunakan rumus Nm = Populasi x Nex x Nadj x MMS100 kemudian LN2Odir = NmEF44281.000.000 di mana EF adalah faktor emisi. Nilai EF baik pada model I maupun model II sama yaitu untuk sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, kambing, domba dan unggas dengan manajemen manur dengan litter memiliki EF senilai 0,02 sedangkan untuk babi EF senilai 0,001 dan unggas dengan manur tanpa litter memiliki nilai EF senilai 0,005. Lanjutan Tabel 11. No. Jenis Ternak Manajemen Kotoran Ternak Model I Model II MMS Nex Nadj MMS Nex Nadj 40 Emisi Dinitrogen Oksida Tidak Langsung dari Manajemen Manur Emisi tidak langsung merupakan hasil dampak negatif dari nitrogen volatile Nitrogen yang mudah menguap yang terjadi terutama dalam bentuk amonia dan NOx. Fraksi nitrogen organik diekskresikan yang termineralisasi untuk nitrogen amonia selama pengumpulan kotoran ternak dan penyimpanan tergantung terutama pada waktu, dan dengan peningkatan suhu yang lebih rendah. Bentuk nitrogen organik sederhana seperti urea pada mamalia dan asam urat pada unggas dengan cepat termineralisasi untuk nitrogen amonia, yang sangat volatile dan mudah menyebar ke udara sekitarnya Asman et al., 1998; Monteny dan Erisman, 1998. Dalam memperkirakan jumlah nitrogen dari kotoran ternak yang sebagian besar untuk pupuk kandang, atau untuk digunakan dalam pakan, bahan bakar, atau keperluan konstruksi maka diperlukan untuk mengurangi jumlah total nitrogen yang dikeluarkan oleh ternak yang dikelola oleh sistem kehilangan N melalui volatilisasi yaitu, NH 3 , N 2 dan NOx, konversi ke N 2 O dan kehilangan N melalui pencucian Run offleached dan limpasan. Faktor emisi dinitrogen oksida secara tidak langsung dari manajemen manur disajikan pada Tabel 12 dan Tabel 13. Tabel 12. Koefisien untuk Menghitung Faktor Emisi N 2 O Tidak LangsungIndirect dari Manajemen Manur Menggunakan Model I No. Jenis Ternak PRP Nex Nadj EF FNv EFv FNIr EFIr

1. Sapi Potong