Perekonomian Kawasan 20.4 22.2 26.0 28.5 Laba sebelum Pajak 53.7 32.3 Laba setelah Pajak 44.0 25.1 22.1 24.2 R

67 sosial adalah sikap atau kesediaan seseorang untuk menerima orang atau golongan lain dalam kehidupannya. Berdasarkan pengamatan tentang jarak sosial diantara penduduk di sekitar kawasan KBN memperlihatkan bahwa jarak sosial yang terjadi masih erat. Artinya diantara penduduk masih bisa menerima dan mentoleransi individu atau golongan lain, baik yang berbeda agama, suku, walau hanya sebatas sebagai tetangga atau mitra kerja.

4.4. Perekonomian Kawasan

PT KBN memiliki usaha pokok yaitu mengelola kawasan berikat yang berfungsi sebagai kawasan proses ekspor dan kawasan industri, layanan jasa logistik dan kepelabuhanan. Pemasukan yang diperoleh berasal dari jasa penyediaan properti dan fasilitas penunjang serta jasa-jasa lainnya. Menurut Untung 2008 pendapatan yang diperoleh PT KBN pada tahun 2006 mencapai Rp 142,6 milyar dengan laba sebesar Rp 35,5 milyar di mana jasa penyediaan properti berkontribusi sebanyak 80 dan sisanya berasal dari penyediaan jasa logistik. Terjadi penurunan pendapatan karena pada tahun 2001 pendapatan yang diterima PT KBN mencapai Rp 161,9 milyar dengan laba sebesar Rp 71,1 milyar. Secara visual, kondisi perkembangan pendapatan dan laba yang diterima PT KBN disajikan pada Gambar 8. 0.0 20.0

40.0 60.0

80.0 100.0

120.0 140.0 160.0 2001 2002 2003 2004 2005 Pendapatan Properti 143.1 123.7 106.8 104.4 114.1 Pendapatan Logistik

18.8 20.4 22.2 26.0 28.5 Laba sebelum Pajak

83.2 53.7

32.5 32.3

35.5 Laba setelah Pajak

71.1 44.0 25.1 22.1 24.2 R

p . M ili ar Gambar 8. Perkembangan penerimaan dan laba PT KBN tahun 2001 – 2005 Pada tahun 2006 jumlah perusahaan yang berinvestasi dalam kawasan PT KBN sebanyak 114 perusahaan di mana 85 perusahaan merupakan pelanggan asing dan 30 pelanggan non pengolahan. Penyerapan tenaga kerja pada tahun yang sama mencapai 77.081 orang. Nilai investasi yang dicapai 68 hingga tahun 2006 adalah Rp140.136.500.000. Total nilai ekspor yang diperoleh mencapai USD206.991.600 dimana terjadi penurunan sebanyak 78,56 dari tahun 2005. Dalam mencapai visi perusahaan maka strategi bisnis diarahkan untuk pengembangan kawasan sebagai kawasan industri dan perdagangan bebas serta membentuk anak perusahaan di berbagai bidang. Selain itu upaya pengembangan lahan C-04 lahan yang dipersiapkan sebagai zona kawasan komersial, hunian, industri dan pelabuhan Marunda menjadi kawasan bisnis terpadu bekerjasama dengan mitra strategis. Pengembangan usaha pemasaran PT KBN dilakukan melalui lima strategi, yakni 1. Strategi diversifikasi yaitu upaya pengembangan kawasan non berikat menjadi kawasan bisnis umum, kawasan industri umum, kawasan hunian, kawasan marina. 2. Strategi penetrasi pasar yaitu dengan kegiatan promosi yang terfokus pada target pasar. 3. Strategi aliansi yaitu melakukan kerjasama strategis dalam bidang pemasaran dengan mitra bisnis baik di dalam maupun di luar negeri. 4. Strategi pemasaran selektif yaitu dengan menyeleksi calon investor yang datang guna mendapatkan investor yang berkemampuan; 5. Strategi harga, yaitu kesamaan perlakuan tarif sewa equal treatment kepada semua investor sesuai dengan waktu, kondisi, obyek persewaan dan peruntukan jenis industrinya serta perbaikan tarif dasar sewa dengan memberikan diskon tarif berjenjang untuk menarik dan mempertahankan investor yang ada. Pada bidang keuangan, untuk mencapai visi perusahaan maka ditempuh beberapa strategi yaitu penerapan manajemen resiko dan cost reduction program. Selain itu membuat perjanjian dengan semua investor untuk melakukan pembayaran sewa satu tahun dimuka secara konsisten, adanya persyaratan uang jaminan sewa selama enam bulan, dengan menyiapkan sanksi-sanksi penyewaan. Pihak manajemen PT KBN juga berupaya mencari sumber dana dari luar perusahaan yang dapat dimanfaatkan guna membiayai pengembangan usaha dan upaya untuk privatisasi perusahaan. Pada bidang pengembangan sumberdaya manusia, upaya penerapan prinsip-prinsip good corporate governance dilakukan pada setiap aktivitas 69 perusahaan. Manajemen juga membuat perencanaan SDM sesuai dengan kebutuhaan, sesuai perkembangan bisnis perusahaan. Rekruitmen pegawai dilakukan sesuai kebutuhan dan diutamakan yang profesional. Penerapan manajemen kinerja dilakukan dengan konsisten. Penerapan kompensasi dilakukan sesuai dengan kinerja pegawai serta tetap melakukan pelatihan dan pengembangan secara berkesinambungan.

4.5. Kesehatan Masyarakat Kawasan