10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tinjauan pustaka yang melandasi penelitian ini, meliputi: 1 penelitian terdahulu, 2 perilaku prososial, 3 bimbingan kelompok,
4 bimbingan kelompok untuk mengembangkan perilaku prososial.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan terdahulu oleh peneliti lain. Tujuannya yaitu sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk
membandingkan antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. Dalam penelitian terdahulu akan diuraikan sebagai berikut:
Penelitian yang terkait mengenai perilaku prososial adalah penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningrum, Intan 2014dalam skripsinya yang berjudul
“Meningkatkan Perilaku Prososial Rendah Melalui Layanan Penguasaan Konten Pada Siswa Kelas VII SMP N
egeri 21 Semarang”. Pada siswa kelas VII SMP Negeri 21 Semarang memiliki tingkat perilaku prososial rendah, dengan indikator
kurang dapat menolong orang lain, tidak mau berbagi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilau prososial siswa mengalami peningkatan yaitu 1
perilaku prososial siswa sebelum memperoleh layanan berada pada kriteria rendah 2 perilaku prososial siswa setelah memperoleh layanan pada kriteria tinggi, 3
hasil uji wilcoxon menunjukan ZhitungZtabel yang memiliki arti Ho penelitian ditolak dan Ha diterima.
Kemudian penelitian yang dilakuakn oleh Gustavo Carlo 2010 dengan penelitian yang berjudul “The Longitudinal Relations Among Dimensions Of
Parenting Styles,Sympathy,
Prosocial Moral
Reasoning,And Prosocial
Behaviors”. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang tua sangat penting dalam mendorong perilaku prososial pada remaja. Kehangatan dan kontrol yang kuat
dari orang tua menjadi salah satu pemicu dari perilaku prososial. Penelitian dilakukan dengan peserta terdiri dari 372 laki-laki dan 358 perempuan dengan
usia rata-rata 11 tahun. Penelitian yang selanjutnya yaitu penelitian dari Permata Sari, Erlina 2013
dalam tesisnya yang berjudul “Pengembangan Model Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Sikap Pr
ososial”. Hasil penelitian menunjukan bahwa model bimbingan kelompok dengan teknik
sosiodrama terbukti efektif dalam meningkatkan perilaku prososial siswa. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan peningkatan sikap prososial siswa sebelum
diberikan perlakuan pre-test dan setelah diberikan pengobatan yang diberikan post-test yang merupakan peningkatan dari 17,06. Hasil yang signifikan
output = 0.00 5, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara sikap prososial siswa sebelum diberikan perlakuan pre-test dan setelah pengobatan
yang diberikan post-test. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk membantu siswa meningkatkan sikap prososial dengan mengoptimalkan
bimbingan kelompok. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavianto, Tri 2013 dalam skripsinya
yang berjudul “Upaya Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Konseling Individu Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas Vii A Smp Negeri 4
Batang Tahun Pelajaran 20122013”. Hasil uji wilcoxon diperoleh Thitung = 55
dan Ttabel = 8 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan tingkat minat siswa dalam mengikuti konseling individu meningkat setelah
memperoleh bimbingan kelompok. Dari hasil penelitian menunjukkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu sebelum memperoleh bimbingan
kelompok 51,89 dengan kategori rendah dan setelah memperoleh bimbingan kelompok 76,65 dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat minat siswa dalam
mengikuti konseling individu sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok sebesar 24,76.
Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Rizkiana, Mera 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Diskusi
Kelompok Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIIIE Di Smpn I9 Semarang”. Diperoleh hasil bimbingan kelompok 51,29 berada pada
kategori rendah, setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok diperoleh keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 70.2 dengan kategori tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok pada siswa sebesar 19. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa
Zhitung= 55 Ztabel=8 , artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat keaktifan siswa dalam diskusi kelompok meningkat
setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Dari penelitian terdahulu yang telah tercantum diatas mengenai perilaku
prososial dan bimbingan kelompok, menyatakan bahwa bimbingan kelompok dapat mengembangkan perilaku prososial.
2.2 Perilaku Prososial