seseorang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok yang lebih besar, ia akan berusaha tetapberada di kelompok tersebut dan akan melakukan perbuatan yang
menuntun ia dapat diterima oleh anggota kelompok yang lain, salah satu cara adalah senantiasa berbuat baik untuk orang lain. Ia akan menghindarkan diri dari
perbuatan yang tidak disenangi oleh kelompoknya, sehingga kondisi ini akan memberikan dorongan untuk senantiasa berbuat baik untuk orang lain.
3. Menekankan Perhatian Terhadap Norma-Norma Prososial Seperti norma tentang tanggung jawab sosial, norma ini dapat ditanamkan
oleh orang tua, guru ataupun melalui media massa. Longgarnya sosialisasi dan pembelajaran terhadap norma-norma ini akan mendorong munculnya prilaku
antisosial atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan psikologis dan sosial seseorang.
2.3 Bimbingan Kelompok
2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok
Kegiatan bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalamnya terdapat dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan media efektif bagi anggota
kelompok dalam mengembangkan aspek-aspek positif dalam mengembangkan kepercayaan diri yang positif.
Prayitno dan Amti 2008: 307 mengatakan bahwa bimbingan kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan,
layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
Kemanfaatn yag lebih meluas inilah yang menjadi perhatian semua pihak berkenaan dengan layanan bimbingan kelompok ini.
Wibowo 2005: 17 menyatakan bahwa bimbingan kelompok merupakan
Suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi- informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial
atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi,
bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
Menurut Sukardi 2002: 48,“layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh
bahan dari narasumber tertentu terutama guru pembimbing atau konselor yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar,
anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok adalah kegiatan yang bersifat kelompok diarahkan oleh
pemimpin kelompok
yang anggota
kelompoknya saling
berinteraksi, mengeluarkan pendapat dan mendapatkan informasi serta berguna untuk
menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok