Ekonomi Kelas 12
134
Ketiga, mudah dapat modal. Perseroan Terbatas dengan membagi modal
atas sejumlah saham, dapat menarik modal dari beribu-beribu orang yang tempatnya berjauhan satu sama lain. Bila dibutuhkan modal yang lebih besar,
maka dengan pengeluaran saham baru hal itu mudah dicapai.
Keempat, Perseroan Terbatas mempunyai potensi hidup yang lebih permanen
dari bentuk-bentuk usaha lain.
Kelima, terdapat efisiensi di dalam soal pimpinan, sebab penempatan pejabat-
pejabat pemimpin sering didasarkan atas orang yang tepat.
Keenam, Perseroaan Terbatas sering kali lebih memperhatikan kesejahteraan
pegawai-pegawainya. b Kekurangan
Pertama, pemungutan pajak terhadap Perseroan Terbatas relatif besar, sebab
pungutan pajak selain dikenakan terhadap Perseroan Terbatas sebagai Badan Hukum, pula terhadap setiap dividen yang diberikan pada para pemegang saham.
Kedua, mendirikan Perseroan Terbatas bukan saja lebih rumit tetapi pula
lebih mahal. Perseroan Terbatas harus didirikan dengan membuat suatu akta notaris dan sebelum mendapat hak sebagai Badan Hukum. Harus dikeluarkan
sejumlah biaya yang relatif tinggi.
Ketiga, tidak terjaminnya rahasia karena semua aktivitas perusahaan harus
dilaporkan kepada para pemegang saham, demikian pula rahasia proses produksi tidak terjamin kerahasiaannya, sebagaimana halnya pada Per usahaan
Perseorangan.
Keempat, kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan.
Rapat Pemegang Saham yang umumnya dilakukan sekali setahun, sering tidak dihadiri oleh para pemegang saham; kesempatan untuk berpartisipasi dalam
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham RUSP tidak atau sering tidak dimanfaatkan para pemegang saham.
4. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
a. Sektor-sektor yang dikelola oleh negaradaerah.
Badan usaha milik negara sesuai dengan namanya adalah semua perusahaan dalam berbagai bentuk dan berbagai usaha yang modal keseluruhannya merupakan
kekayaan negara. Bentuk UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara
BUMN dikelompokkan menjadi 2, yaitu Perusahaan Umum Perum dan Perusahaan Perseroan Persero. Sebagai pimpinan Badan Usaha Negara biasanya
diserahkan kepada seorang atau beberapa orang direksi yang jumlah dan susunannya ditentukan dalam peraturan pendirian dan diangkat serta diberhentikan oleh
Ekonomi Kelas 12
135
pemerintah. Tujuannya adalah membangun ekonomi nasional menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur. Badan Usaha Milik Negara yaitu suatu perusahaan
dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah daerah yang terpisahkan.
Sektor-sektor yang dikelola oleh BUMN dan BUMD adalah sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Sesuai dengan KEP 01M-DM-
PBUMN2000 NO DEPUTIsektor maka sektor-sektor usaha milik negara daerah dibagi menjadi beberapa Deputi Bidang Usaha sektor di antaranya:
1. Deputi Bidang Usaha Sektor Keuangan dan Jasa Konstruksi meliputi: a Sektor Keuangan.
b Sektor Jasa Konstruksi Contoh : PT Hutama Karya. c Sektor Jasa Konsultan dan JasaIndustriPendukung Jasa Konstruksi.
2. Deputi Bidang Usaha Sektor Logistik dan Pariwisata meliputi: a Sektor Logistik.
b Sektor Pariwisata. 3. Deputi Bidang Usaha Sektor Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan
Telekomunikasi meliputi: a Sektor Pertambangan Contoh : PT Pertamina.
b Sektor Industri Strategis. c Sektor Energi.
d Sektor Telekomunikasi Contoh : PT Telkom dan PT Pos Indonesia. 4. Deputi Bidang Usaha Sektor Agro Industri, Kehutanan:
a Kertas, Percetakan dan Penerbitan. b Sektor Agro Industri.
c Sektor Kehutanan. d Sektor Kertas, Percetakan dan Penerbitan.
b. Peranan BUMNBUMD terhadap Kemakmuran Rakyat Indonesia dan DaerahSetempat
Kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan reorientasi atas perusahaan- perusahaan negara adalah untuk peningkatan efisiensi. Berdasarkan kebijakan
ini diharapkan perusahaan-perusahaan milik negara dan daerah tersebut menjadi mandiri dalam mengelola kegiatannya.
Adapun peranan BUMNBUMD dalam rangka peningkatan kemakmuran rakyat Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Peranan BUMN a Bidang-bidang usaha yang kurang menarik bagi golongan swasta
dikelola negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.