Staffing Penyusunan Personalia Ekonomi 3 Kelas 12 Yuli Eko 2009

Ekonomi Kelas 12 123 c Agar orang lain menyukai tugas atau pekerjaannya d Supaya orang lain dapat memelihara dan meningkatkan kesetiaannya e Agar orang lain dapat menanam, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab

e. Controlling Pengawasan

Semua fungsi manajemen yang telah diuraikan terdahulu tidak akan efektif jika tanpa pengawasan. Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pengawasan bisa positif atau negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan tidak terjadi atau tidak terulang kembali. Fungsi pengawasan mencakup empat unsur sebagai berikut. 1 Penetapan standar pelaksanaan, 2 Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, 3 Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar, dan 4 Pengambilan tindakan koreksi bila pelaksanaan menyimpang dari standar. Kunjungilah perusahaan yang ada di sekitarmu kemudian tanyakan 1. Apakah perusahaan tersebut menerapkan prinsip-prinsip manajemen Henry Fayol? 2. Fungsi-fungsi manajemen apa sajakah yang diterapkan di perusahaan tersebut? a. Berdasarkan apakah upah pegawai itu diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja? b. Apa sajakah fungsi manajemen menurut G.R. Tery itu? c. Manfaat apa sajakah yang diperoleh perusahaan dengan pembuatan perencanaan itu? d. Apakah yang dimaksud dengan actuating itu? e. Apakah perbedaan antara pengawasan positif, pengawasan negatif itu? Tugas Tugas Ekonomi Kelas 12 124

C. PERAN BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Badan usaha swasta adalah badan usaha milik swasta yang seluruh modalnya diperoleh dari pihak swasta. Badan usaha swasta bisa dimiliki oleh perorangan atau beberapa orang. Badan usaha ini dimulai dari tingkat sederhana sampai multinasional.

1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Swasta

Bentuk-bentuk badan perusahaan, yang ada dalam praktik di Indonesia, yang terpenting di antaranya adalah: a Perusahaan Perseorangan; b Persekutuan dengan Firma; c Persekutuan Komanditer; d Perseroan Terbatas; Bentuk-bentuk ini akan dibicarakan satu-persatu dan sedapat mungkin dihubungkan ke sudut juridis. Jadi bagaimana prosedur mendirikan suatu badan usaha, syarat-syarat apa yang harus dituruti untuk sah berdirinya suatu Persekutuan dengan Firma, Persekutuan Komanditer atau Perseroan Terbatas.

a. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapat laba. Modal perusahaan perseorangan berasal dari perseorangan, yaitu dari pemilik perusahaan itu sendiri. Sering pula digunakan modal pinjaman dalam bentuk kredit penjual sering pula disebut kredit leveransir, dalam bentuk kredit pembeli sering pula disebut kredit afnemer atau dalam bentuk kredit candak kulak KCK Pemisahan modal perusahaan dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, karena segala harta kekayaan pemilik menjadi tanggungan atau jaminan dari semua hutang Perusahaan Perseorangan. Oleh karena itu, sering disebut bahwa pengusaha Perusahaan Perseorangan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Dalam pendirian Perusahaan Perseorangan, Undang-Undang tidak memberikan aturan khusus; sungguhpun demikian untuk beberapa lapangan pekerjaan, pengusaha Perusahaan Perseorangan belum dapat melakukan aktivitasnya sebelum mendapat ijin dari pemerintah daerah setempat, seperti penginapan, pembelian cengkeh, pengomprongan tembakau, pabrik dan sebagainya.

b. Persekutuan dengan Firma

Persekutuan dengan Fir ma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Pada persekutuan dengan firma