Pengertian Koperasi Sekolah Ekonomi 3 Kelas 12 Yuli Eko 2009

Ekonomi Kelas 12 154 Pertama-tama kita harus dapat memilih orang-orang yang tepat untuk bertindak sebagai pelopor dalam pembentukan koperasi sekolah. Mereka harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut : 1. Mereka mempunyai minat yang besar terhadap koperasi dan bersedia bekerja bagi kepentingan orang banyak. 2. Mereka harus memiliki keberanian, keuletan, dan keyakinan tentang ke- berhasilan koperasi sekolah ini. 3. Mereka harus memiliki integritas tinggi. Adapun langkah-langkah yang harus kita tempuh dalam simulasi cara-cara mendirikan koperasi sekolah ini adalah :

1. Langkah Pertama

Mula-mula diadakan rapat pembentukan koperasi sekolah oleh panitia pembentukan koperasi sekolah. Hal yang dibicarakan dalam rapat pembentukan koperasi adalah : a Penjelasan tentang isi anggaran dasar koperasi sekolah kepada calon anggota. Oleh karena itu anggaran dasar harus disiapkan sebelumnya. Dalam rapat ini harus ada berita acara dan daftar hadir. b Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah yang berisi nama-nama para panitia pembentukan koperasi sekolah. c Keanggotaan. Membicarakan masalah keanggotaan dari koperasi sekolah. Anggota koperasi sekolah terdiri dari para siswa sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan koperasi sekolah berakhir jika : 1 keluar atau pindah sekolah 2 lulus dari sekolah 3 dicabut keanggotaannya oleh pengurus d Memilih pengurus koperasi sekolah. Dalam memilih pengurus koperasi sekolah para anggota harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Pengurus dipilih dari kalangan anggota sendiri. 2 Pengurus dipilih untuk masa jabatan satu tahun. 3 Beberapa guru dilibatkan untuk ikut menjadi anggota pengurus koperasi sekolah. 4 Jumlah pengurus paling sedikit 3 orang dan jumlahnya harus ganjil. 5 Sebelum melakukan tugasnya pengurus mengangkat janji atau sumpah jabatan. Ekonomi Kelas 12 155 e Memilih pengawas koperasi sekolah Dalam rapat anggota ini juga memilih pengawas koperasi sekolah paling sedikit 3 orang dan jumlahnya gasal. Kepala sekolah berkedudukan sebagai penasehat baik penasehat pengurus maupun penasehat pengawas.

2. Langkah Kedua

a. Pembuatan anggaran dasar Setiap perkumpulan didirikan memiliki tujuan tertentu, misalnya perkumpulan sepak bola bertujuan memajukan anggotanya di bidang sepak bola. Perkumpulan pencak silat bertujuan agar anggotanya mahir bermain silat. Setiap anggota perkumpulan harus bekerja giat untuk mencapai tujuan perkumpulannya. Segala pekerjaan akan berjalan lancar bila diatur dengan baik. Orang yang berkewajiban untuk mengaturnya adalah pengurus. Pengurus ini dipilih dan diangkat oleh rapat anggota. Rapat anggota adalah kekuasaan tertinggi dalam koperasi, karena koperasi adalah milik anggota. Tugas dan kewajiban pengurus ini diatur menurut anggaran dasar. Begitu pula halnya dengan koperasi, harus ada pengurusnya. Pengurus koperasi harus bertanggung jawab akan jalannya koperasi. Pekerjaan pengurus koperasi diatur oleh anggaran dasar koperasi, yang merupakan suatu pedoman kerja koperasi, tanpa anggaran dasar berarti usaha koperasi tanpa aturan. Rencana anggaran dasar koperasi seharusnya disusun oleh panitia, sebelum diadakannya rapat pembentukan koperasi. Anggaran dasar berisikan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang menjadi dasar perkumpul- an. Ibarat sebuah bangunan, anggaran dasar merupakan pondasi atau dasar di mana bangunan tersebut berdiri. Tanpa dasar bangunan tersebut akan runtuh saling tumpang tindih. Begitu pula dalam koperasi sekolah, tanpa anggaran dasar maka bangunan koperasi tidak akan tegak, pengurus dan anggotanya akan saling tindih. Oleh karena itu koperasi sekolah harus memiliki anggaran dasar yaitu himpunan dari peraturan-peraturan dasar dan ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh semua orang yang terikat dalam koperasi itu, baik pengurus dan badan pemeriksa, maupun anggota-anggotanya. Penyusunan anggaran dasar memuat antara lain sebagai berikut. 1 Nama, pekerjaan serta tempat tinggal para pendiri koperasi sekolah. 2 Nama lengkap dan nama singkatan koperasi sekolah. 3 Tempat kedudukan koperasi sekolah dan daerah kerjanya. 4 Maksud dan tujuan. 5 Ketegasan usaha.