Tabel diatas menyatakan bidan yang masa kerjanya 5 tahun dan pengetahuannya baik yang memberikan Vitamin K1 sebesar 66,7 , sedangkan yang
pengetahunnya kurang yang memberikan vitamin K1 sebesar 16,7. Bidan yang masa kerjanya
≤ 5 tahun dan pengetahuannya baik yang memberikan Vitamin K1 sebesar 95,2 , sedangkan yang pengetahuannya kurang yang memberikan vitamin
K1 sebesar 50,0.
4.3.8 Gambaran Masa Kerja, Pendidikan dan Pemberian Vitamin K1
Gambaran mengenai masa keja, pendidikan dan pemberian vitamin K1 pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Masa Kerja, Pendidikan dan Pemberian Vitamin K1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Tahun 2013
Pendidikan Pemberian Vitamin K1
Memberikan Tidak
Memberikan Total
n n
n
Tinggi Masa
Kerja 5 tahun
4 36,4
7 63,6
11 100,0 ≤ 5 tahun 18
90,0 2
10,0 20 100,0
Masa Kerja
5 tahun 1
100,0 0,0
1 100,0
Rendah ≤ 5 tahun
3 100,0
0,0 3
100,0 Tabel diatas menyatakan bidan yang pendidikannya tinggi dan masa kerjanya
5 tahun yang memberikan Vitamin K1 sebesar 36,4, sedangkan yang masa kerjanya
≤ 5 tahun yang memberikan vitamin K1 sebesar 90,0. bidan yang pendidikannya rendah dan masa kerjanya 5 tahun yang memberikan Vitamin K1
Universitas Sumatera Utara
sebesar 100,0, sedangkan yang masa kerjanya ≤ 5 tahun yang memberikan vitamin
K1 sebesar 100,0. 4.4 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor predisposing, enabling dan reinforcing dengan tindakan bidan dalam memberikan
vitamin K pada bayi dengan menggunakan uji chi-square. Faktor predisposing terdiri dari 3 aspek yaitu lama kerja, pengetahuan dan sikap bidan. Faktor enabling adalah
ketersediaan vitamin K sedangkan faktor reinforcing adalah program pemerintah yang mendukung dalam pemberian vitamin K.
4.4.1 Hubungan Masa Kerja dengan Pemberian K 1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Berdasarkan hasil analisis hubungan masa kerja bidan dengan pemberian vitamin K1, didapat hasil bahwa bidan yang masa kerja 5 tahun ada 12 orang yaitu
yang memberikan vitamin K1 sebanyak 5 orang 41,7 dan yang tidak memberikan vitamin K1 sebanyak 7 orang 58,3. Bidan yang masa kerja 5 tahun ada 23 orang
yang memberikan vitamin K1 yaitu sebanyak 21 orang 91,3 dan yang tidak memberikan vitamin K1 sebanyak 2 orang 8,7. Hasil statistik dengan uji Exact
Fisher menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara masa kerja bidan dengan pemberian vitamin K1 p=0,003.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hubungan Masa Kerja Bidan dengan Pemberian Vitamin K 1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Tahun 2013
Masa Kerja
Pemberian Vitamin K1 p.
Χ
2
Memberikan Tidak
Memberikan
Total n
n n
5 tahun 5
41,7 7
58,3 12
100,0
0,003
10,171
≤ 5 tahun 21
91,3 2
8,7 23
100,0
4.4.2 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Vitamin K1 di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Analisis hubungan pengetahuan dengan pemberian vitamin K1, didapat hasil bahwa yang memiliki pengetahuan baik ada 27 orang yaitu 24 orang 88,9 yang
memberikan vitamin K1, sedangkan bidan yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 6 orang 75,0 yang tidak memberikan vitamin K1. Diperoleh p=0,001
artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian vitamin K1 di wilayah kerja Puskesmas Simpang Limun Medan. Hubungan pengetahuan
pemberian vitamin K1 dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Vitamin K 1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013
Pengetahuan Pemberian Vitamin K1
p.
Χ
2
Memberikan Tidak
Memberikan
Total n
n n
Baik
24 88,9
3 11,1
27 100,0
0,001 13,187
Kurang
2 25,0
6 75,0
8 100,0
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Hubungan Sikap dengan Pemberian Vitamin K1 di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Berdasarkan hasil analisis hubungan sikap dengan pemberian vitamin K1, didapat hasil bahwa bidan yang bersikap baik ada 24 orang yaitu sebanyak 20 orang
83,3 yang memberikan vitamin K1 dan 4 orang 16,7 yang tidak memberikan vitamin K1, sedangkan bidan yang bersikap kurang baik ada 11 orang yaitu sebanyak
6 orang 54,5 yang memberikan vitamin K1 dan sebanyak 5 orang 45,5 yang tidak memberikan vitamin K1. Hasil statistik dengan uji Exact Fisher menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemberian vitamin K1 p=0,103. Hubungan sikap dengan pemberian vitamin K1 dapat dilihat pada Tabel
4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Hubungan Sikap dengan Pemberian Vitamin K 1 pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan Tahun 2013
Sikap Pemberian Vitamin K1
p.
Χ
2
Memberikan Tidak
Memberikan
Total n
n n
Baik
20 83,3
4 16,7
24 100,0
0,103 3,272
Kurang
6 54,5
5 45,5
11 100,0
4.4.4 Hubungan Ketersediaan Vitamin K1 dengan Pemberian Vitamin K1 di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Ketersediaan vitamin K1 tidak dapat dilakukan uji bivariat, karena ketersediaan vitamin K1 hanya memiliki 1 kategori sehingga tidak dapat dimasukkan
kedalam uji chi-square artinya vitamin K1 tersedia di tempat praktik bidan sebanyak 35 orang 100,0.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Hubungan Program Pemerintah dengan Pemberian Vitamin K1 di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan program pemerintah dengan pemberian vitamin K1 dengan nilai p=0,635. Bidan yang menyatakan
program pemerintah terlaksana ada 6 orang yaitu sebanyak 4 orang 66,7 yang memberikan vitamin K1 dan sebanyak 2 orang 33,3 yang tidak memberikan
vitamin K1. Bidan yang menyatakan program pemerintah tidak terlaksana ada 29 orang yaitu yang memberikan vitamin K1 ada 22 orang 75,9 dan 7 orang 24,1
yang tidak memberikan vitamin K1. Hubungan program pemerintah dengan pemberian vitamin K1 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hubungan Program Pemerintah dengan Pemberian Vitamin K1 Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Medan
Program Pemerintah
Pemberian Vitamin K1 p.
Χ
2
Memberikan Tidak
Memberikan
Total n
n n
Terlaksana
4 66,7
2 33,3
6 100,0
0,635 0,220
Tidak Terlaksana
22 75,9
7 24,1
29 100,0
4.5 Analisis Multivariat