10
II. KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Rekreasi
Rekreasi berasal dari kata recreation yang merupakan gabungan 2 kata
yaitu re yang artinya kembali dan create yang artinya mencipta atau menghasilkan sehingga rekreasi dapat diartikan sebagai menc iptakan kembali. Adapun makna
rekreasi secara bahasa berarti kesukaan atau kesenangan dan berkaitan dengan hal melepaskan lelah.
Salah satu definisi rekreasi dikemukakan oleh Clawson et al 1975 yang menyatakan bahwa rekreasi merupakan kegiatan yang direncanakan dan
dilakukan karena seseorang ingin melakukannya adapun menurut Douglas 1970 rekreasi adalah seluruh aktivitas yang menyegarkan atau nyaman untuk
bersenang-senang atau bermain. Sebagai sebuah kegiatan, Pangemanan 1993 menyatakan bahwa rekreasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu:
1. Aktivitas rekreasi tidak mempunyai bentuk tertentu. 2. Aktivitas rekreasi bersifat luwes.
3. Aktivitas rekrasi dapat dilakukan oleh individu ataupun sekelompok orang.
4. Aktivitas rekreasi bersifat universal. Berdasarkan lokasi kegiatan, rekreasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
rekreasi pada tempat tertutup indoor recreation dan rekreasi di alam terbuka outdoor recreation. Menurut Clawson et al, 1975 outdoor recreation
merupakan rekreasi yang dilakukan di alam terbuka yang membutuhkan ruang dan sumber daya alam dalam jumlah yang relatif besar sedangkan menur ut Douglas
1970 outdoor recreation adalah rekreasi yang dilakukan di tempat-tempat yang
11 tidak dibatasi oleh suatu bangunan atau dengan kata lain merupakan rekreasi yang
dilakukan di alam terbuka.
2.2. Turisme
Turisme atau wisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud untuk
bertamasya dan memenuhi keinginan yang beraneka ragam Yoeti, 2001 dalam Wijayanti, 2003 sedangkan menurut Wahab 1990, wisata adalah suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar untuk mencapai kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda. Adapun menurut Undang-Undang Kepariwisataan
1990, wisata didefinisikan sebaga i kegiatan perjalanan atau sebagian kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait didalamnya sedangkan pariwisata didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan
dengan wisata termasuk didalamnya pengusahaan obyek dan daya tarik wisata. Ada empat kriteria suatu perjalanan dapat dikatakan sebagai perjalanan
wisata yaitu Yoeti, 2001 dalam Wijayanti, 2003: 1. Perjalanan itu tujuannya semata- mata untuk bersenang-senang.
2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. 3. Perjalanan itu dilakukan minimal 24 jam.
4. Perjalanan itu tidak dikaitkan dengan mencari nafkah di tempat yang dikunjungi dan orang yang melakukan perjalanan itu semata- mata sebagai
konsumen di tempat yang dikunjunginya.
12 Secara umum, turisme dapat dibedakan menjadi dua yaitu turisme yang
berbasis sumber daya alam atau nature based tourism dan turisme yang tidak berbasis sumber daya alam atau non nature based tourism. Natue based tourism
dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa tipe berdasarkan tipe wisatawan-nya yaitu Lindberg, 1991:
1. Hard Core Tourist, jenis wisatawan yang menganggap keadaan alam serta kehidupan dan masyarakat lokal merupakan bagian penting dari perjalana n
wisata. 2. Dedicated Nature Tourist, jenis wisatawan yang mengkhususkan diri untuk
menikmati keindahan alam sehingga kehidupan lokal tidak menjadi bagian penting dari perjalanan wisata.
3. Main Stream Nature Tourist, jenis wisatawan pada umumnya yang megharapkan kondisi lokal dibuat senyaman mungkin sesuai dengan
keinginan mereka. Jenis wisatawan ini pada umumnya mengikuti tur wisata yang mahal dan elite.
4. Casual Nature Tourist, jenis wisatawan yang menginginkan fasilitas wisata ‘western ‘. Jenis wisatawan ini umumnya mengikuti rencana perjalanan tur
wisata masal. Nature based tourism
atau wisata alam juga bisa diklasifiklasikan berdasarkan karakteristik kawasan wisata-nya. Outdoor Recreation Resources
Review Comission ORRC menetapkan bahwa ada 6 klasifikasi kawasan wisata
alam yaitu: 1. High Density Resources Area. Areal rekreasi yang dibangun secara
intensif dan dikelola untuk penggunaan yang luas.
13 2. General Outdoor Recreation Areas. Areal rekreasi yang menjadi sasaran
pembangunan besar untuk pemakaian rekreasi secara khusus dan beragam. 3. Natural Environment Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari beragam tipe
areal yang cocok untuk suatu rekreasi dalam lingkungan alami dan biasanya dikombinasikan dengan penggunaan lain.
4. Unique Natural Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari areal yang memiliki karakteristik khas karena keindahan alamnya dan keajaiban alaminya.
5. Primitive Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari areal hutan yang tak terganggu.
6. Historic and Cultural Sites. Areal rekreasi yang merupakan tempat bersejarah atau situs budaya.
Adapun menurut palayanan dan aktivitas yang dapat dilakukan di suatu kawasan wisata alam, Clawson et al 1975 mengklasifikasikan 3 kategori kawasan wisata
alam yaitu: 1. User Oriented Sites; dimana didalamnya termasuk taman kota, padang
golf, lapangan tenis, kolam renang, taman bermain dan sebagainya. 2. Intermediate Sites; dimana didalamnya termasuk taman-taman rekreasi
yang menyediakan fasilitas untuk berkemah, mendaki, memancing ikan, berperahu, berburu dan sebagainya.
3. Resources Based Sites; meliputi tempat-tempat yang memiliki karakteristik khusus dan biasanya merupakan taman nasional, suaka
margasatwa dan sebagainya.
14
2.3 Ekoturisme