126
Diagram 4.22 Rekapitulasi Aktivitas Siswa dan Keterampilan Menulis prasiklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan ini didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran menulis kembali isi cerita melalui model
Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC menggunakan
media komik adalah sebagai berikut:
4.2.1.1 Hasil Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam aspek menulis kembali isi cerita melalui model pembelajaran
Cooperative Integrated, Reading, and Composition CIRC menggunakan media komik pada siswa kelas V SDN Sekaran 02 mengalami peningkatan
pada setiap siklusnya. Pada siklus I keaktivan siswa mendapat rata-rata skor
20 40
60 80
100
prasiklus siklus I
siklus II siklus II
21 24,84
25,64 13,44
14,8 15,64
32 44
72 92
Peningkatan Aktivitas Siswa dan Keterampilan Menulis Kembali Isi Cerita Siklus I dan Siklus II
1. aktivitas siswa 2. keterampilan menulis kembali isi cerita
3. ketuntasan klasikal
127
tiap indikator 2,33, Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata skor tiap indikator menjadi 2,76 dan pada siklus III juga mengalami peningkatan yang
cukup baik yaitu rata-rata skor tiap indikator 2,85. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis kembali isi cerita erat
kaitannya dengan kedelapan aktivitas dalam Hamalik 2011 yang meliputi, 1 Visual activities kegiatan visual; 2 Oral activities kegiatan lisan; 3
Listening activities kegiatan mendengarkan; 4 Writing activities kegiatan menulis; 5 Drawing activities kegiatan menggambar; 6 Motor activities
kegiatan metrik; 7 Mental activities kegiatan mental; 8 Emotional activities kegiatan emosional, siswa telah melaksanakan kedelapan aktivitas
tersebut. Terlihat dengan adanya deskriptor yang muncul pada setiap indikator keaktifan siswa pada saat kegiatan pembalajaran berlangsung. Yang mana
dalam indikator tersebut telah dikaitkan dengan tahapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Suprijono, 2010:130 yang
terdiri atas tahapan-tahapan berikut, yaitu; 1 membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen; 2 guru memberikan wacanakliping
sesuai dengan topik pembelajaran; 3 siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacanakliping
dan ditulis pada lembar kertas; 4 mempresentasikanmembacakan hasil kelompok; 5 guru membuat kesimpulan bersama; dan 6 Penutup.
Adapun rincian peningkatan dalam masing-masing siklus yang terjadi dalam indikator kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada
siklus I mendapat rata-rata skor 2,36. Pada siklus II mengalami peningkatan
128
yaitu mendapat rata-rata skor 3,36 dan pada siklus III mendapat rata-rata skor 3,36. Hal ini karena siswa aktif dan siap memperhatikan perintah guru dalam
pembelajaran. Dalam aspek menanggapi apersepsi guru terjadi peningkatan pada
masing masing siklus, yaitu pada siklus I mendapat rata-rata skor 2,56. Pada siklus II mendapat skor 2,72 dan pada siklus III mengalami peningkatan rata-
rata skor menjadi 3,0. Hal ini karena arah tujuan apersepsi yang guru sampaikan sudah siswa pahami.
Aspek melakukan kegiatan tanya jawab pada siklus I mendapat rata-rata skor 2,36. Pada siklus II mendapat rata-rata skor 2,68 dan pada siklus III men-
dapat rata-rata skor 2,72. Pada aspek ini terjadi peningkatan yang cukup baik. Hal ini karena siswa sudah berani dan tidak malu lagi untuk bertanya.
Aspek memperhatikan penjelasan guru pada siklus I mendapat rata-rata skor 2,2. Pada siklus II mendapat rata-rata skor 2,64 dan pada siklus III rata-
rata skor meningkat menjadi 2,72. Hal ini karena guru mampu mengkondisikan siswa dan siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan lebih baik.
Pada aspek keaktivan siswa dalam diskusi kelompok siklus I mendapat rata-rata skor 2,16. Pada siklus II mendapat rata-rata skor 2,72 dan mengalami
peningkatan pada siklus III yaitu mendapat rata-rata skor 2,8. Dalam kegiatan diskusi siswa aktif terutama bagi siswa yang semula kurang aktif karena
dorongan dari teman lain yang aktif menjadikan teman lainnya aktif dalam diskusi kelompok
129
Aspek keaktivan siswa dalam menjalankan tugas kelompok siklus I mendapat rata-rata skor 2,28. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-
rata skor menjadi 2,8 dan Siklus III rata-rata skor meningkat menjadi 2,88. Dalam menjalankan tugas kelompok siswa sudah menjalankan tugas kelompok
dengan baik yaitu mereka melakukan diskusi sesuai dengan langkah yang telah guru sampaikan.
Aspek melaporkan hasil diskusi pada siklus I mendapat rata-rata skor 1,92. Pada siklus II mendapat rata-rata skor 2,36 dan pada sikus III mendapat
skor 2,36. Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya dengan baik. Aspek mengemukakan pendapat pada siklus I mendapat rata-rata skor
2,28. Pada siklus II mendapat rata-rata skor 2,36 dan siklus III rata-rata skor meningkat menjadi 2,44. Hal ini karena siswa sudah mulai aktif dan berani
mengemukakan pendapatnya. Aspek keaktivan siswa dalam mengerjakan tugas yang guru berikan
pada siklus I mendapat rata-rata skor 2,88. Pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 3,2 dan siklus III mendapat skor 3,36. Hal ini karena
semua siswa dapat mengerjakan tugas dari guru dengan baik dan tepat waktu. Berikut dari hal tersebut disajikan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
130
Keterangan: 1.
Siap mengikuti proses pembelajaran 2.
Menanggapi apersepsi guru 3.
Aktif dalam diskusi kelompok 4.
Memperhatikan penjelasan guru. 5.
Melakukan kegiatan tanya jawab 6.
Aktif dalam menjalankan tugas kelompok 7.
Melaporkan hasil diskusinya 8.
Aktif mengemukakan pendapat 9.
Aktif mengerjakan tugas yang diberikan Diagram 4.23 Peningkatan Ketercapaian Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III 4.2.1.2
Hasil Keterampilan Menulis Siswa Hasil tes keterampilan menulis kembali isi cerita melalui model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC menggunakan media komik pada siswa kelas V SDN Sekaran 02 mengalami
peningkatan yang cukup baik dalam setiap siklusnya. Sesuai dengan instrumen penilaian dalam indikator rata-rata hasil keterampilan menulis siswa meningkat
pada masing-masing siklus yaitu pada siklus I mendapat skor 2,69, siklus II mendapat skor 2,96, dan pada siklus III mendapat skor 3,14.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Siklus
I
Siklus II
siklus III
131
Dalam penilaian keterampilan menulis terdiri dari lima aspek seperti yang dikemukakan Aries 2011:138 dalam penilaian sebuah karangan terdapat lima
komponen yang dinilai meliputi, 1 isi, 2 organisasi, 3 kosakata, 4 pengembangan bahasa, 5 mekanik. Dimana kelima aspek tersebut digunakan
dalam penilaian keterampilan menulis kembali isi cerita ini untuk mengetahui dan mengukur tingkat kemampuan dan keterampilan siswa hususnya dalam ke-
mampuan menulis. Peningkatan terjadi pada masing-masing siklus di setiap aspek dalam
keterampilan menulis. Dalam aspek isi meningkat dari siklus I mendapat skor 3,04 siklus II mendapat skor 3,08, dan siklus III mendapat skor 3,56. Hal ini
menunjukkan peningkatan cukup baik pada pemahaman isi. Aspek mekanik pada siklus I mendapat skor 1,68 pada siklus II mendapat
skor 2,68, dan pada siklus III mendapat skor 2,84. Hal ini terjadi peningkatan pada aspek mekanik keterampilan menulis siswa meskipun belum maksimal
peningkatannya namun sudah menunjukan peningkatan yang cukup baik. Dalam aspek organisasi isi pada siklus I mendapat skor 2,72, pada siklus II
mendapat skor 2,8 dan siklus III mendapat skor 2,96. Hal tersebut menunjuk- kan peningkatan yang cukup baik dalam aspek organisasi isi.
Aspek kosakata dalam keterampilan menulis adalah bagaimana siswa me- milih dan menggunakan kata dalam bahasa yang baku dan sesuai dengan isi
cerita. Pada siklus I mendapat skor 2,88, pada siklus II mendapat skor 3,04 dan siklus III mendapat skor 3,16. Pada aspek ini menunjukkan peningkatan yang
cukup baik.
132
Pada aspek pengembangan bahasa siklus I mendapat skor 3,12, pada siklus II mendapat skor 3,2, dan pada siklus III memperoleh 3,12.
Hal tersebut di sajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Diagram 4.24 Peningkatan Hasil Keterampilan Menulis Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Dari hasil tes keterampilan menulis tersebut dihasilkan nilai melalui pengolahan skor dibagi skor maksimal dikalikan seratus persen Purwanti,
2008:6.4 maka diperoleh data hasil nilai keterampilan menulis siswa. Pada evaluasi hasil nilai keterampilan siswa mengalami peningkatan
pada masing-masing siklus. Pada siklus I rata-rata nilai siswa 67,2 meningkat menjadi 74 pada siklus II dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 78,2.
Pada ketuntasan klasikal juga meningkat dari siklus pertama 44 menjadi 72 pada siklus kedua dan 92 pada siklus III. Peningkatan hasil keterampilan
menulis siswa mengalami peningkatan yang cukup baik karena dalam penelitian ini guru selalu merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung dan
selanjutnya melaksanakan perbaikan dalam pembelajaran berdasarkan hasil refleksi tersebut.
3,04 1,68
2,72 2,88
3,12 3,08
2,68 2,8
3,04 3,2
3,56 2,84
2,96 3,16
3,12
1 2
3 4
isi mekanik
organisasi kosakata
pengembangan bahasa
Keterampilan Menulis Siswa Siklus I, II, dan III
siklus I siklus II
Siklus III
133
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian