Adapun  indikator  aktivitas  siswa  dalam  keterampilan  menulis  kembali  isi cerita yang akan diamati dalam penelitian ini adalah: 1 siap mengikuti proses
pembelajaran  aktivitas  emosional;  2  menanggapi  apersepsi  guru  aktivitas
visual, mendengakan, lisan, dan mental; 3 aktif bertanya dan menjawab per- tanyaan aktivitas mendengarkan, mental, visual, dan lisan; 4 memperhatikan
penjelasan  guru  aktivitas  mendengarkan,  visual,  dan  mental;  5  aktif  dalam diskusi  kelompok  aktivitas  mental;  6  aktif  menjalankan  tugas  kelompok
aktivitas  mental  dan  gerak;  7  melaporkan  hasil  diskusinya  aktivitas  lisan, mendengarkan,  mental,  dan  emosional;  8  aktif  mengemukakan  pendapat
aktivitas  mental,  lisan,  dan  emosional;  dan  9  aktif  mengerjakan  tugas  yang diberikan aktivitas emosional, gerak, mental, dan menulis.
2.1.4 Diksi atau pilihan kata
Menurut fachruddin 1988:101 yang dimaksud dengan istilah diksi ialah pilihan dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan
yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. Meskipun pola kalimat pada setiap  bahasa  sangat  terbatas  jumlahnya,  namun  realisasinya  dapat  dikatakan
tidak  terbatas,  karena  pola  yang  sedikit  itu  dapat  diisi  dengan  berbagai  jenis dan rangkaian kata, sesuai dengan maksud penutur atau penulis.
Di  dalam  sebuah  karangan, diksi  bisa  diartikan  sebagai  pilihan  kata pengarang  untuk  menggambarkan  sebuah  cerita.  Diksi  bukan  hanya  berarti
pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau men- ceritakan  peristiwa  tetapi  juga  meliputi  persoalan  gaya  bahasa,  ungkapan-
ungkapan  dan  sebagainya. Gaya  bahasa  sebagai  bagian  dari  diksi  yang  ber-
talian  dengan  ungkapan-ungkapan  individu  atau  karakteristik,  atau  memiliki nilai artistik yang tinggi Keraf, 2010:23.
Dalam  penulisan  karangan,  penulis  harus  memperhatikan  ketepatan pilihan kata agar pembaca dapat memahami karangan dengan jelas. Ketepatan
pilihan  kata  mempersoalkan  kesanggupan  sebuah  kata  untuk  menimbulkan gagasan-gagasan  yang  tepat  pada  imajinasi  pembaca,  seperti  yang  dipikirkan
atau dirasakan oleh penulis Keraf, 2010: 87. Adapun  fungsi  pilihan  kata  atau  diksi  adalah  Untuk  memperoleh  ke-
indahan  guna  menambah  daya  ekspresivitas.  Maka  sebuah  kata  akan  lebih jelas,  jika  pilihan  kata  tersebut  tepat  dan  sesuai.  Ketepatan  pilihan  kata  ber-
tujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara  dengan  pembaca  atau  pendengar,  sedangkan  kesesuaian  kata  ber-
tujuan  agar  tidak  merusak  suasana.  Selain  itu  berfungsi  untuk  menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
Dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi  untuk mendukung jalan cerita  agar  lebih  runtut  mendeskripsikan  tokoh,  lebih  jelas  mendeskripsikan
latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. Berikut syarat- syarat keefektifan diksi: pendayagunaan kata pada dasarnya berkisar pada dua
persoalan pokok, yaitu ketepatan memilih kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan,  hal  atau  barang  yang  akan  dimanfaatkan,  dan  kesesuaian  atau  ke-
cocokkan dalam mempergunakan kata-kata tadi keraf, 2010:87.
1 Ketepatan Pemilihan Kata
Ketepatan mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti
apa  yang  dirasakan  penulispembaca.  Beberapa  butir  berikut  batasan  agar mencapai ketepatan pilihan kata keraf, 2010:87, diantaranya adalah:
a dapat membedakan antara denotasi dan konotasi,
b dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim,
c dapat membedakan kata kata yang hampir mirip dalam ejaannya,
d dapat membedakan dengan tepat makna kata–kata abstrak,
e waspadai penggunaan akhiran asing,
f dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat, dan
g dapat membedakan antara kata-kata umum dan kata-kata khusus.
Pada jenjang sekolah dasar hanya beberapa batasan saja yang digunakan karena disesuaikan dengan tingkat perkembangan materi pembelajaran yang
diajarkan 2
Kesesuaian Menurut  Gorys  Keraf  2010:103-104  kesesuaian  diksi  mempersoalkan
apakah  pilihan  kata  dan  gaya  bahasa  yang  dipergunakan  tidak  merusak suasana  atau  menyinggung  perasaan  orang  yang  hadir.  Ada  beberapa  hal
yang  perlu  diperhatikan  agar  kata-kata  yang  dipergunakan  tidak  meng- ganggu  suasana  atau  menimbulkan  ketegangan  antara  penulis  atau  pem-
bicara dengan para pendengar atau pembaca. Syarat-syarat tersebut adalah:
a Hindarilah sejauh mungkin bahasa atau unsur substandard dalam suatu
situasi formal, b
Gunakan kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus  saja. Dalam situasi yang umum hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata
popular, c
Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum, d
Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan, e
Hindarilah ungkapan-ungkapan usang idiom yang mati, dan f
Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artifisial. Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  diksi  merupakan  peng-
gunaan  atau  pilihan  kata  secara  tepat  yang  digunakan  oleh  penulis  dalam imajinasinya  yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Dalam lingkup sekolah
dasar yang digunakan diantaranya: ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian dalam  menggunakan  kata  disesuaikan  dengan  perkembangan  materi  di
sekolah dasar.
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif