2.3 KERANGKA BERFIKIR
Menulis didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya
Suparno dan Yunus 2007:1.3. Menulis kembali cerita adalah kemampuan atau kesanggupan siswa
untuk menulis kembali gambaran isi cerita yang telah dibacanya dari awal hingga akhir cerita ke sebuah tulisan.
Keterampilan menulis kembali isi cerita menekankan pada keterampilan berfikir siswa dalam mengungkapkan kembali isi cerita yang telah dibaca ke-
dalam suatu tulisan dengan bahasanya sendiri. Siswa dituntut agar mereka me- mahami suatu bacaan dan dari hasil pemahaman tersebut mereka tuangkan
dalam sebuah tulisan dengan bahasa dan perbendaharaan kata yang mereka miliki. Sehingga akan terlihat bagaimana siswa itu dapat menulis dengan baik
atau tidak dari banyaknya kosakata yang mereka miliki. Permasalahan yang terjadi di SDN Sekaran 02 terjadi antaranya siswa
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kurang menariknya model dan media yang digunakan. Sehingga siswa kurang tertarik untuk mengikuti dan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terbukti dengan hasil tes formatif bahasa Indonesia semester I tahun ajaran 20122013 masih kurang memuaskan.
Dengan jumlah siswa Kelas V SDN Sekaran 02 berjumlah 25 anak, ada17 siswa 68 mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya 8 siswa 32 yang
mencapai nilai di atas KKM.
Melihat hasil pembelajaran tersebut peneliti bersama tim kolaborasi ber- inisiatif menetapkan alternatif tindakan untuk memperbaiki keterampilan
menulis siswa dengan meningkatkan aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan salah satu model
yang diharapkan bisa meningkatkan keterampilan siswa yaitu model Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC dengan komik
sebagai medianya. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
CIRC termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis Steven dan
Slavin, 2000:8, yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar.
Dan dengan komik akan lebih menarik siswa dalam belajar karena komik merupakan serial gambar kartun yang sangat disenangi siswa.
Pemberian tindakan oleh peneliti dengan penggunaan CIRC mengguna- kan media komik siswa aktif bekerja sama dengan siswa lain. Dalam proses
kegiatan membaca siswa juga mudah memahami cerita karena dalam kegiatan pembelajaran dengan model CIRC, terlebih dahulu siswa membaca dan saling
membacakan sehingga semua siswa dalam kelompok akan mudah memahami isi dari cerita yang dibaca. Serta penggunaan komik yang merupakan serial
yang disukai anak-anak, sehingga siswa akan senang dan tertarik untuk membaca. Dengan model Cooperative Integrated Reading and Composition
CIRC menggunakan media komik dapat meningkatkan aktivitas siswa
dengan pemilihan kata sesuai bahasa Indonesia yang baik dan benar dan keterampilan menulis siswa dalam menulis kembali isi cerita dapat meningkat.
Kondisi awal
Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa tidak aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa kurang
tertarik dalam kegiatan pembelajaran menulis sehingga keterampilan anak dalam menulis masih rendah.
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Pemberian Tindakan
Melalui penelitian tindakan dengan menerapkan pembelajaran melalui model Cooperative Integrated Reading and Compotition CIRC menggunakan media
komik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1 Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang
2 Guru memberikan wacana yang berbentuk komik sesuai dengan topik
pembelajaran. 3
Siswa bergantian membaca cerita dengan keras bersama pasangan kelompok yang sudah dibagi sebelumnya
4 Siswa bekerja sama menemukan ide pokok wacana yang berbentuk komik dan
ditulis pada lembar kertas. 5
Siswa merangkum poin-poin dari bacaan. 6
Siswa menuliskan kembali isi cerita yang telah dibaca dengan bahasa sendiri. 7
Mempresentasikanmembacakan hasil kelompok. 8
Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama. 9
Penutup
Kondisi akhir
Aktivitas siswa dalam kegiatan menulis kembali isi cerita meningkat setelah menerapkan model Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC
menggunakan komik. Dan keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran meningkat karena menerapkan model Cooperative Integrated Reading and
Composition CIRC menggunakan komik
Dari bagan yang digambarkan di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam membelajarkan bahasa Indonesia masih menggunakan model dan media yang
kurang menarik perhatian siswa untuk belajar sehingga pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik siswa merasa
jenuh. Oleh karena itu dalam membelajarkan bahasa Indonesia kepada siswa hendaknya menggunakan berbagai variasi pendekatan, strategi, dan model
yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model
pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik siswa, serta peng-
gunaan sumber-sumber belajar yang ada untuk meningkatkan aktivitas siswa dimana siswa sebagai subjek yang mendominasi kegiatan pembelajaran yang
akan meningatkan keterampilan menulis siswa. Salah satu model yang dikembangkan dan diharapkan membawa siswa
untuk meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC .
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model ini dapat melatih siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok, interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam menulis dan memahami pilihan kata yang digunakan dengan
tepat. Hal ini akan dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang lebih baik.
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN